Seribu Kata

Proses Panjang dari Bak Sampah ke TPA, Kelebihan Kapasitas, Terkendala Akses Masuk

Petugas pengangkut sampah memulai pekerjaan pada pukul 7.30 Wita. Mengumpulkan dari berbagai titik sebelum diangkut TPA.

Bekerja di bawah terik, asupan air mesti terpenuhi agar tetap terhidrasi.

Bukan hanya sampah warga di bak-bak pinggir jalan. Rerumputan liar di pinggir jalan atau sekitar bak sampah, juga target yang mesti diangkut.

Santai sejenak sembari menjalankan tugas. Menjaga suasana tetap riang di tengah medan pekerjaan.

Aktivitas pengangkutan sampah yang diabadikan kamera kaltimkece.id di Jalan Kartini, Samarinda Ilir.

Sampah-sampah dari rumah tangga, berujung di tempat pembuangan akhir atau TPA.

Aktivitas hilir mudik kendaraan raksasa pengangkut sampah di TPA Bukit Pinang, Samarinda Ulu.

Bau tak sedap dari sampah-sampah di TPA harus ditanggung para petugas.

Seorang supir pengangkut sampah biasa mengangkut 2 rite sampah dalam sehari.

Agar tidak terbang dan berhamburan saat dibawa truk, sampah dibungkus jaring agar tidak berhamburan.

Kurang kesadaran masyarakat memilah sampah jadi persoalan bagi petugas.

Aktivitas ekskavator di TPA Bukit Pinang, Samarinda Ulu.

TPA Bukit Pinang memiliki kemampuan menampung sampah 500 ton per hari. Tapi yang masuk 800 ton per hari.

Samarinda memiliki dua Tempat Pembuangan Akhir atau TPA. Di Bukit Pinang dan Sambutan. Sementara TPA Bukit Pinang kelebihan kapasitas, TPA Sambutan masih terkendala lahan. Akses masuk pun masih tanah. Berikut aktivitas pengangkutan dan pengelolaan di TPA yang tertangkap kamera kaltimkece.id pada 30 dan 31 Oktober 2019.

Ditulis Oleh: Wahyu Musyifa
Kamis, 31 Oktober 2019

Label