Humaniora

Mengenal Rudini, Alumnus dan Pegawai Unmul yang Lolos 18 Besar Akademi Sahur Indonesia

person access_time 2 years ago
Mengenal Rudini, Alumnus dan Pegawai Unmul yang Lolos 18 Besar Akademi Sahur Indonesia

Rudini ketika tampil di Akademi Sahur Indonesia (foto: tangkapan layar vidio.com)

Pendakwah dari Samarinda ini sehari-hari bekerja di kampus Gunung Kelua. Penampilannya mendapat pujian juri.

Ditulis Oleh: Samuel Gading
Rabu, 06 April 2022

kaltimkece.id Lampu panggung yang temaram berubah cemerlang ketika Rudini berdiri di gelanggang Akademi Sahur Indonesia. Disiarkan langsung Indosiar, lelaki yang bekerja di Samarinda itu mengenakan kacu dan beberapa atribut pramuka. Pria 27 tahun itu lantas memperagakan baris-berbaris seraya mengajak penonton untuk tepuk pramuka. Setelah prok prok prok, Rudini membuka ceramah lewat sebuah pantun. 

“Jalan-jalan ke Pulau Bangka, jangan lupa beli roti. Walau pakai dasi pramuka, insya Allah seorang dai.” 

 

Selasa dini hari, 5 April 2022, pukul 04.00 Wita, Rudini yang tampil di layar kaca mengangkat tema dakwah tentang pentingnya ajaran agama. Ia mengambil tamsil bahwa hidup seperti lautan. Hamparan air yang begitu luas, ombak deras, dan badai yang berbahaya adalah godaan. Manusia memerlukan kendaraan untuk melewati godaan iman tersebut. Kapal inilah yang disebut Rudini sebagai al-mustofa atau ajaran Nabi Muhammad SAW. 

_____________________________________________________PARIWARA

Manusia harus mengikuti sejumlah syarat supaya bisa naik ke kapal. Pertama adalah tauhid. Keyakinan terhadap Allah SWT memungkinkan manusia tabah dan sabar menghadapi cobaan. Syarat kedua yaitu mengikuti contoh dari Nabi Muhammad. Rudini mengutip Surat Al Azhab ayat 21 yang menjelaskan bahwa Nabi Muhammad adalah teladan yang harus diikuti orang-orang beriman. 

“Itulah aturan empunya kapal. Kita percaya, selamat dunia dan akhirat,” tuturnya.

Penampilan Rudini diganjar pujian para juri. Ustaz Subkhi menilai penampilan Rudini membawa kesan memorable. Kostum bertema pramuka yang unik, kemampuan mengolah kata, dan kepiawaian menjelaskan materi dakwah dengan santai. Ustaz Wijayanto, juri yang lain, menganggap Rudini apik dalam menjelaskan simbol kepramukaan. Secara keseluruhan, juri menilai penampilan pertama Rudini sangat baik. 

“Sebagai anak dari desa, saya lumayan gugup masuk televisi,” tutur Rudini kepada kaltimkece.id melalui sambungan telepon.

Perjalanan Hidup Rudini

Rudini adalah anak bungsu dari 11 bersaudara. Ayahnya, Sarnata, seorang petani di Desa Sukawayahna, Kecamatan Kedondong, Kabupaten Pesawaran, Sumatera Selatan. Ibunya, Siti Salamah, seorang ibu rumah tangga. 

Rudini lulus dari Madrasah Ibtidaiyah Citangkil, Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Pesawaran, dan Madrasah Aliyah Negeri 1 Pesawaran. Setelah menyelesaikan pendidikan tingkat SMA, ia berangkat ke Kaltim seorang diri pada 2013 karena diterima di Universitas Mulawarman. Rudini menjadi mahasiswa Jurusan Sosiologi (kini Program Studi Pembangunan Sosial), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Ia diterima lewat jalur tanpa tes. 

Setiba di Kota Tepian, Rudini sempat luntang-lantung sebelum menjadi marbot di Musala Al Taqwa, Perumahan Bukit Solong Durian, Sempaja Utara. Sementara di kampus, Rudini adalah mahasiswa berprestasi. Ia menyabet juara satu Dai Muda Kaltim dan Lomba Tausyiah RRI Samarinda. Rudini menyelesaikan kuliah pada 2017 sebagai salah satu lulusan terbaik dengan indeks prestasi kumulatif 3,75. 

“Alasan saya kuliah di Kaltim sebenarnya karena aktif di Pramuka,” tutur Rudini. 

Sebermula ketika kelas dua MAN, Rudini menghadiri agenda Raimuna Nasional di Papua. Ia sekamar dengan seorang anggota Pramuka dari Bumi Etam. Teman sekamarnya ini menceritakan berbagai keindahan Kaltim seperti lokasi pariwisata hingga potensi ekonomi.

“Saya berpikir, sepertinya enak di sana. Bisa kuliah sambil bekerja karena kedua orangtua saya tergolong tidak mampu,” imbuhnya. 

Lulus dari kuliah, Rudini fokus berdakwah. Suatu hari pada 2017, ia mendapat kesempatan menjadi imam di Musala Taman Samarendah. Di situlah Rudini berkenalan dengan Wali Kota Syaharie Jaang. Wali kota waktu itu bersedia membiayai studi magisternya. 

Rudini pun menjadi mahasiswa Program Studi Magister Komunikasi Penyiaran Islam di Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda. Biaya kuliah Rudini dibiayai Jaang selama satu setengah tahun. Sementara itu, Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi, membantu biaya untuk enam bulan sisanya. Rudini meraih gelar S-2 pada 2021 dengan IPK 3,85. 

“Saya tidak tahu urusan biaya. Saya cuma dipesan untuk kuliah sebaik mungkin. Apapun kebutuhannya pasti didukung,” sambungnya.

Berdakwah di banyak tempat terus membawa rezeki. Karena dakwah-lah, ia diterima bekerja di Protokol Universitas Mulawarman. Rudini memang aktif menjadi master of ceremony dan pembaca doa di berbagai kegiatan kampus. Rektor Unmul, Prof Masjaya, menawari pekerjaan tersebut selepas Rudini mengisi doa dalam suatu kegiatan fakultas. Rudini mengaku, sempat ragu menerima tawaran tersebut. Ia sibuk berdakwah waktu itu. 

“Namun, beliau (rektor) bilang, ‘kalau mau ceramah, ceramah saja dulu. Yang penting kena (nanti) bulik (kembali) ke kantor’,” ungkapnya. 

Rudini setuju. Ia mulai bekerja sembari terus berdakwah. Rudini sudah berkeliling ke sejumlah daerah untuk menyiarkan agama mulai Pulau Sulawesi, Sumatra, hingga Papua. 

_____________________________________________________INFOGRAFIK

Tampil di Akademi Sahur Indonesia

Peserta Akademi Sahur Indonesia harus mengisi formulir dan mengirimkan video presentasi secara daring. Rudini memenuhi persyaratan itu kemudian menerima undangan mengikuti seleksi 65 besar. Seleksi tahap ini via aplikasi Zoom Meeting. Rudini lolos bersama 23 peserta se-Indonesia untuk tampil live di Indosiar. Langkahnya belum terhenti hingga sekarang di tahap eliminasi 18 besar. 

Pemenang acara ini ditentukan lewat dukungan penonton. Caranya, melalui SMS dengan mengetik AKSI (spasi) RUDINI dan dikirim ke 97288. Vote juga bisa melalui aplikasi vidio.com.

“Saya memang berharap bisa lolos dan menjadi pemenang. Jadi, mohon dukungannya,” tutup Rudini. (*) 

Editor: Fel GM

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar