PARIWARA

Capaian Pupuk Indonesia, dari Produksi hingga Pembangunan Pabrik Baru

person access_time 5 years ago
Capaian Pupuk Indonesia, dari Produksi hingga Pembangunan Pabrik Baru

Foto: PT Pupuk Kaltim

Rapat koordinasi BUMN 2018 berlangsung di Bontang. Sektor produksi pupuk nasional meraih pencapaian menggembirakan. 

Ditulis Oleh: PARIWARA
Selasa, 30 Oktober 2018

kaltimkece.id Menjadi tuan rumah, PT Pupuk Kalimantan Timur menyambut jajaran direksi dan manajemen PT Pupuk Indonesia (Persero) dalam Rapat Koordinasi BUMN 2018 di Grand Hotel Equator, Bontang. Rombongan yang dipimpin Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Persero, Aas Asikin Idat, mengadakan jumpa pers bersama insan media di sela-sela rapat yang berlangsung 27-30 Oktober 2018. 

Aas membeberkan rencana, progres, dan pencapaian perusahaan di sektor pupuk. Pada triwulan III 2018, pencapaian kinerja yang positif menjadi kebanggaan Pupuk Indonesia. Hingga September lalu, penjualan pupuk telah mencapai 8,96 juta ton atau meningkat 7 persen dibandingkan tahun sebelumnya.  

"Pupuk Kaltim adalah salah satu anak perusahaan Pupuk Indonesia dari 10 anak perusahaan PT Pupuk Indonesia Persero yang memiliki kapasitas terbesar, baik produksi maupun penjualan," terang Aas, Sabtu 27 Oktober 2018 di Bontang. Kapasitas kekuatan itu berkat dukungan lima pabrik urea, NPK, amoniak, dan beberapa anak perusahaan hasil pengembangan. 

Mengenai kinerja pada 2018, lanjut Aas, penjualan dan produksi di lingkup Pupuk Indonesia Grup relatif jauh lebih besar dari yang direncanakan. Bahkan, sambungnya, lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya. Yang perlu dicatat,  keberadaan perusahaan pupuk di Indonesia adalah untuk mendukung ketahanan pangan. PT Pupuk Indonesia (Persero) harus mengutamakan ketahanan pangan nasional. 

"Jadi, produksi baru boleh dijual ke luar atau diekspor jika kebutuhan dalam negeri sudah terpenuhi. Berbeda dengan perusahaan lain yang tidak akan melewatkan peluang pasar ekspor yang terbuka," ujarnya. 

Pada 2018, kebutuhan pupuk subsidi telah dipenuhi Pupuk Indonesia Grup. Hingga saat ini, sudah 6,6 juta ton pupuk yang telah terdistribusi kepada petani. Angka itu meningkat 300 ribuan ton dibandingkan tahun sebelumnya.  

Selepas kebutuhan dalam negeri terpenuhi, Aas melanjutkan, Pupuk Indonesia Grup kemudian mengambil langkah ekspor pada 2018. Hingga September lalu, ekspor mencapai 770 ribu ton pupuk dan 439 ribu ton amoniak. Nilai ekspor sebesar USD 332 juta atau meningkat 60 persen dari tahun lalu. 

“Kami akan lebih memprioritaskan pengembangan produk selain urea. Kami akan membangun Pabrik Phonska 5 di Petrokimia Gresik dengan kapasitas 500 ribu ton per tahun,” katanya.

Pupuk Indonesia optimistis mampu menguasai pasar NPK dalam negeri khususnya sektor perkebunan. Salah satu faktor kunci keberlangsungan industri pupuk adalah meningkatkan daya saing dengan menekan biaya produksi. Caranya adalah meningkatkan efisiensi pabrik.   

"Kami sudah merevitalisasi dengan mengganti pabrik-pabrik tua dengan pabrik baru yang lebih canggih dan hemat energi,” jelas Aas.

 

Direktur Utama Pupuk Kaltim, Bakir Pasaman, memberi tambahan. Sesuai arahan PT Pupuk Indonesia (Persero), Pupuk Kaltim ditugaskan membangun pabrik amonium nitrate.  "Kebetulan, kami sudah punya anak perusahaan yang membidangi yaitu Kaltim Amonium Nitrate. Proyek tersebut sudah memasuki masa tender serta ada pemenangnya. Nilai proyek ditaksir Rp 958 miliar," ungkapnya. 

Perencanaan pembangunan pabrik diperkirakan memakan waktu tiga tahun sampai beroperasi. Bakir menerangkan, Pupuk Kaltim belum menandatangani kontrak pekerjaan pembangunan pabrik karena masih tahap negosiasi dengan dua perusahaan terpilih. 

"Insya Allah, kontrak pelaksanaan pembangunan sudah ditandatangani bulan depan," ucap Bakir. 

Untuk pembangunan pabrik metanol, Pupuk Indonesia telah menugaskan beberapa anak perusahaan. Dengan jadwal pelaksanaan yang begitu cepat, Pupuk Kaltim diminta turut mengembangkan karena ketersediaan infrastruktur yang memadai. Bakir menyebutkan bahwa alokasi gas sudah ada, sehingga tersisa negosiasi. Jika negosiasi berhasil, proyek dapat langsung berjalan. (*)

Editor: Fel GM

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar