PARIWARA

Dekatnya Hetifah dengan Muda-Mudi Kaltim, Saling DM dan Dibuatkan Tugu

person access_time 5 years ago
Dekatnya Hetifah dengan Muda-Mudi Kaltim, Saling DM dan Dibuatkan Tugu

Foto: Dokumentasi Hetifah Sjaifudian

Wakil rakyat yang sesungguhnya, tak dibatasi status antara pejabat dan jelata.

Ditulis Oleh: Bobby Lolowang
Selasa, 09 April 2019

kaltimkece.id Hetifah Sjaifudian, salah satu politisi yang begitu dikenal dekat kalangan muda. Sudah dua periode ini mengabdi sebagai anggota DPR RI. Dimulai 2009, membidangi pendidikan, kebudayaan, kepemudaan, olahraga, dan pariwisata lewat Komisi X. Sempat berpindah Komisi V, kini ia kembali ke Komisi X. Menjabat wakil ketua.

Komisi X masa keanggotaan 2014-2019, memiliki ruang lingkup pendidikan, olahraga, dan sejarah. Bermitra mulai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan hingga Badan Ekonomi Kreatif. Namun, bukan sekadar tupoksi membuat Hetifah punya perhatian ekstra terhadap muda-mudi dan ekonomi kreatif.

Pemuda adalah garda terdepan pembangunan bangsa pada masa mendatang. Kalangan ini pula yang dalam RPJMN, masuk agenda pembangunan strategis. Negara berkewajiban menciptakan generasi penerus tangguh, mandiri, dan berdaya saing. Terlebih untuk memasuki era Revolusi Industri 4.0.

Pemuda, sebagaimana tertuang di Undang-Undang 40/2009, adalah warga Indonesia berusia 16 sampai 30 tahun. Dan saat ini, sekitar 63,82 juta jiwa masuk kriteria tersebut. Seperampat dari penduduk negara. Spesifik ke Kaltim, jumlah pemudanya sekitar 913 ribu atau 25,16 persen dari penduduk provinsi ini.

Peran pemuda bakal semakin krusial ketika negara memasuki masa bonus demografi. Periode ini diperkirakan berlangsung 2030-2040. Pada masa itu, porsi penduduk produktif lebih besar dari penduduk tidak produktif. Pemuda dengan segala potensinya, menjadi pemeran utama bagi kelangsungan bangsa.

Sebagai wakil rakyat, Hetifah terbeban mengantar pemuda memasuki periode itu dengan ideal. Tak heran dalam pengabdiannya, perempuan 54 tahun ini aktif di berbagai pergerakan dan kegiatan melibatkan muda-mudi negeri ini. Terutama para pemuda Kaltim-Kaltara yang diwakilinya di Senayan—sebutan kantor DPR RI.

Namun yang istimewa, hubungan Hetifah dengan para pemuda tak sebatas di kesempatan formal. Setiap tugas membawanya kembali ke Kaltim, ibu empat anak tersebut selalu menyempatkan bertemu. Lama-lama Hetifah jadi gemar kongkow-kongkow dengan muda-mudi.  Tak jarang bercerita hingga lepas malam di meja kopi.

Gais Andrew, content creator dari Balikpapan ini salah satu yang punya kesan mendalam dengan Hetifah. Bahkan sejak pertemuan pertama. “Ini anggota legislatif yang bisa berbaur sekali. Khususnya sama anak muda tanpa berusaha menjadi siapapun,” ucap Andrew.

Hubungan positif itu kian terjalin ketika event Hit the Festival (HTF) dibuat di Balikpapan. Kegiatan ini, merupakan wadah bagi brand-brand ekonomi kreatif lokal unjuk gigi. Mulai kuliner, fashion, hingga kerajinan tangan. Hetifah memanfaatkan jaringannya untuk menyukseskan event tersebut. Menghubungkan panitia dengan pemangku kepentingan mulai Kementerian Pariwisata, Kemenpora, Bekraf, hingga Pemkot Balikpapan. Termasuk Pertamina Balikpapan.

Hetifah yang juga membuka kegiatan pada Agustus 2018 lalu tersebut, berharap HTF masuk kalender pariwisata Balikpapan. Di sinilah kreativitas anak-anak muda Kota Beriman makin terasah. Memicu nada optimisme terhadap kemajuan industri kreatif Balikpapan. “Anak-anak muda Balikpapan punya ide yang sangat banyak. Bahkan ide mereka tidak ada batasnya,” sebut Hetifah.

Cerita di balik layar dari rangkaian kegiatan-kegiatan legislatif Hetifah memang banyak mempertemukannya dengan wajah-wajah baru. Pembawaannya yang terbuka, memungkinkan siapa saja untuk berinteraksi. Tanpa ada batasan status sosial.

Yolanda pertama bertemu Hetifah pada Kirab Budaya Erau di Tenggarong, Kutai Kartanegara. Tak terpikirkan sebelumnya, pertemuan pertama serasa ajang temu teman lama. Seperti sudah lama kenal. “Mungkin karena ibu sifatnya ramah terhadap masyarakat, ya,” sebut pemudi berjilbab ini.

Sejak itu, keduanya jadi biasa bertemu di kegiatan pariwisata. Bahkan semakin dekat. Hetifah tak sungkan memintanya mendampingi saat kunjungan ke sekolah unggulan SMA 3 Tenggarong. Kebetulan, Yolanda alumni di sekolah tersebut. “Beliau mendengarkan, mencatat, dan memahami keluhan-keluhan guru-guru. Salut banget dengan ibu. Contoh wakil rakyat yang benar-benar teladan.”

Hetifah sendiri tak menyangka interaksinya dengan muda-mudi Kaltim memberi kesan mendalam. Ia bahkan sampai dibuat heran ketika wajah-wajah baru terus bermunculan mengikuti berbagai kegiatannya di Bumi Etam. “Kadang di dalam mobil saat kunjungan, ada yang tiba-tiba ikut dan membantu. Tanpa diminta pun mereka antusias,” sebut Hetifah.

Memang, selain berinteraksi dengan langsung bertatap muka, Hetifah gemar ngobrol via media sosial. Tak jarang dari obrolan santai via direct message (DM) Instagram, berujung meet up tak terduga. Salah satu yang begitu berkesan, adalah ketika mengikuti bimbingan teknis di Sangatta, Kutai Timur. Hetifah sampai terharu didatangi salah satu pengikutnya yang rela izin dari kantor untuk bisa bertemu. Langsung saja momen tersebut dimanfaatkan dengan berfoto degannya.

Lama-lama, antusiasme publik terhadap Hetifah makin deras. Bahkan tanpa diduga, tagar #kerasukanHetifah muncul di media sosial. Wasekjen DPP Golkar ini semula menyikapi gerakan itu sebagai ulah iseng pengguna media sosial. Namun, tanggapan itu berubah ketika tugas mengantarnya ke Kutai Timur, pertengahan Maret 2019.

Di salah satu ruas jalan kabupaten tersebut, ia mendapati sendiri sebuah tugu unik berdiri. Berisikan dukungan untuknya kembali maju mewakili Kaltim di DPR RI periode 2019-2024. Belakangan, diketahui tugu tersebut dibuat para relawan Hetifah di Kutai Timur. Beragam bentuk antusiasme publik pun membuatnya makin terpacu bersuara untuk Kaltim. (*)

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar