PARIWARA

Memanen Keberhasilan Usaha lewat Bantuan Modal dari Pupuk Kaltim

person access_time 5 years ago
Memanen Keberhasilan Usaha lewat Bantuan Modal dari Pupuk Kaltim

Foto: Pupuk Kaltim

Sejumlah usaha kecil dan menengah di Bontang menerima bantuan modal usaha dari Pupuk Kaltim. Proses mudah dengan bunga yang ramah. 

Ditulis Oleh: Arditya Abdul Azis
Senin, 01 Oktober 2018

kaltimkece.id Di depan bengkel berdinding hijau yang disewa sejak 2013, Niko Azis Yahya, 31 tahun, menyusun tumpukan ban sepeda motor. Teras depan sudah penuh dengan pelanggan yang membawa kendaraan roda dua untuk diservis. Dengan cekatan, empat montir melayani para pelanggan yang ingin mengganti oli kendaraan ataupun menukar suku cadang yang rusak. Satu per satu pekerjaan selesai. Niko sebagai pemilik bengkel menerima pembayaran atas jasa yang dia berikan. 

Bengkel Zhaky Motor kepunyaan Niko berdiri di Jalan RE Martadinata, Kelurahan Loktuan, Bontang Utara. Usaha itu dirintis Niko selama empat tahun. Kini, dia mulai menikmati hasilnya. Omzet bengkel sudah menembus Rp 60 juta saban bulan. Dari situ, Niko menerima laba bersih Rp 30 juta per bulan. Sebagian laba dipakai buat biaya kehidupan sehari-hari, sebagian lagi untuk memperlebar usaha. 

“Terus terang, perkembangan bengkel ini tidak lepas dari kemitraan dan pembinaan oleh Pupuk Kaltim,” tutur Niko pada pekan terakhir September 2018.

Pemuda asal Bone, Sulawesi Selatan, ini, kemudian menceritakan masa awal bengkel berdiri. Pada mulanya, Niko menyewa sebuah kios kecil yang menjual sembako dan membuka bengkel. Namun, modalnya terbatas. Usaha tersebut jalan di tempat. Pada 2014, omzet toko dan bengkel hanya Rp 7 juta. Jangankan untung, membayar sewa kios saja tidak cukup.  

Sampai pada satu hari yang mengubah kehidupan ayah tiga anak ini. Niko mendengar informasi tentang program pembinaan Pupuk Kaltim melalui Departemen Corporate Social Responsibility, CSR. Program CSR Pupuk Kaltim itu berupa pemberian modal kepada sektor usaha kecil dan menengah atau UKM. Niko berpikir, tidak ada salahnya mencoba meminjam modal. Dia pun mengajukan usulan Rp 10 juta sekaligus menjadi mitra binaan Pupuk Kaltim mulai pertengahan 2014. 

“Pinjaman saya disetujui hanya satu minggu setelah pengajuan. Langsung cair. Saya begitu bersemangat dan mulai fokus usaha bengkel. Kios sembako saya tutup,” kenang lelaki yang lahir pada 11 November 1986 ini.

Niko mendapat pinjaman yang sangat lunak dari program CSR Pupuk Kaltim. Bunganya hanya 3 persen, jauh lebih rendah dari bantuan usaha sejenis. Pinjaman Niko bahkan tidak dikenai potongan administrasi baik sedari pengajuan hingga pencairan. Lagi pula, sambung Niko, persyaratan terbilang mudah dan tidak memberatkan calon mitra binaan. Itu sudah termasuk pengurusan jaminan yang tidak ribet. Dia hanya perlu menjaminkan surat tanah di Santan, Marangkayu, Kutai Kartanegara. Niko tak keberatan dengan agunan tersebut karena dianggap lumrah. 

Begitu bergabung sebagai mitra binaan Pupuk Kaltim, Niko terus mendapat beragam kemudahan. Sedari pembayaran cicilan hingga pengajuan pinjaman periode kedua. Tahun ini, Niko menerima kucuran modal lagi sebesar Rp 45 juta. “Alhamdulillah, dari beli suku cadang dua item, kini bisa 15-20 item,” lanjut dia. 

Tanpa terbebani pikiran susahnya mengembalikan pinjaman modal, usaha Niko berkembang dengan pesat. Pelanggan terus berdatangan, yang berarti, pemasukannya makin besar. Dari sebuah kios kecil, Niko segera memperluas bengkel meski lahannya masih berstatus sewa. Dia juga mampu membuka lapangan kerja bagi masyarakat di Jalan RE Martadinata, Loktuan. Empat mekaniknya adalah pemuda yang tinggal di sekitar bengkel. 

Kisah Sukses Jumadi

Jumadi, 26 tahun, adalah pemilik bengkel Surya Jaya Abadi Motor yang juga mitra binaan Pupuk Kaltim. Bengkelnya berdiri di simpang 4 Loktuan, Bontang Utara. Sama seperti Niko, Jumadi mengakui sangat beruntung mendapat bantuan modal dari Pupuk Kaltim. Dia sempat terlilit masalah modal pada awalnya. Bantuan modal dari program CSR Pupuk Kaltim pun bak oase di padang gurun. 

Berawal dari banyaknya usaha masyarakat yang berkembang pesat setelah dibina Pupuk Kaltim, Jumadi merasakan hal yang sama. Proses pengajuan dan pencairan modal sangat cepat, persyaratan pun ringan. Jumadi pertama kali mengajukan pinjaman modal sebesar Rp 30 juta pada 2014. Modal itu dimanfaatkan untuk membeli suku cadang sepeda motor secara bertahap. Naluri bisnis membawa Jumadi membuka jasa pencucian motor di sebelah bengkel. Jika mula-mula penghasilan kotor dari usahanya hanya Rp 2 juta per bulan, Jumadi kini meraup pendapatan bersih Rp 7 juta hingga Rp 10 juta sebulan. Itu sudah membayar gaji empat karyawannya. 

“Saya merasakan sendiri perkembangan usaha ini sejak dibina Pupuk Kaltim,” terangnya. 

Tahun ini, Jumadi kembali menerima pinjaman modal periode kedua sebesar Rp 45 juta. Dia sudah berencana menambah isi bengkel dan memperluas usahanya. Keputusan itu atas dorongan Pupuk Kaltim agar usahanya lebih maju dan mandiri. Jika semakin besar, Jumadi akan mampu menciptakan lebih banyak peluang kerja. 

“Jika ada yang bilang pengajuan modal usaha ke Pupuk Kaltim itu sukar, itu tak benar. Pada awalnya, saya sempat ragu. Begitu dicoba, ternyata mudah,” kata Jumadi. 

Monitor dan Evaluasi

Pupuk Kaltim tidak hanya memberikan bantuan modal. Perusahaan milik negara ini terus-menerus memonitor perkembangan usaha mitra binaan. Langkah itu merupakan evaluasi terhadap bantuan yang diberikan, di samping turut mendorong usaha mitra binaan agar tumbuh dan berkembang. Melalui monitoring dan evaluasi, Pupuk Kaltim membina pengelolaan manajemen bisnis dan keuangan mulai dari dasar. 

“Kami selalu mengajari pengelolaan keuangan dan manajemen usaha agar cashflow-nya jelas. Pembukuannya tertata, khususnya mitra binaan baru. Itu bentuk pembinaan kami di lapangan,” papar Cantri Winarti, staf Departemen CSR Pupuk Kaltim. 

Baca juga:
 

Pemberian modal usaha disebut sebagai wujud perhatian perusahaan terhadap pengembangan usaha kecil dan menengah di Kota Bontang. Manager CSR Pupuk Kaltim Dwi Pudyasmoro menambahkan, bantuan modal usaha melalui sistem dana bergulir diberikan secara periodik. Bantuan tersebut adalah bentuk pemerataan yang menyasar seluruh sektor UKM di Kota Bontang. 

“Mitra binaan yang telah mendapat bantuan modal usaha baru bisa mengajukan kembali dua tahun setelahnya atau sesudah pelunasan cicilan. Jadi, tidak usaha yang itu-itu saja menerima. Bantuan ini merata bagi seluruh UKM yang mengajukan bantuan modal,” papar Dwi. Pupuk Kaltim disebut terus berupaya mendorong masyarakat lebih mandiri dengan penciptaan peluang kerja yang lebih luas. Sekaligus, lanjut Dwi, menumbuhkan jiwa wirausaha masyarakat agar mampu memaksimalkan potensi yang dimiliki. 

“Pupuk Kaltim mendorong masyarakat tidak hanya berpikir mencari pekerjaan, tetapi bisa menciptakan lapangan pekerjaan,” kuncinya. (*/vo/nav)

Editor: Fel GM

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar