Pariwara DPRD Kukar

Komisi IV Kunker ke Muara Kaman, Serap Aspirasi Rencana Penataan Situs Sejarah

person access_time 4 years ago
Komisi IV Kunker ke Muara Kaman, Serap Aspirasi Rencana Penataan Situs Sejarah

Komisi IV saat melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Muara Kaman beberapa waktu lalu. (istimewa)

Warga Kecamatan Muara Kaman mengusulkan daerah mereka menjadi kawasan wisata sejarah dan religi. Komisi IV DPRD Kukar beberapa waktu lalu melaksanakan kunjungan kerja untuk mendengar aspirasi mereka.

Ditulis Oleh: Fachrizal Muliawan
Senin, 25 November 2019

kaltimkece.id Komisi IV DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara melaksanakan kunjungan kerja ke Kecamatan Muara Kaman pada Sabtu, 23 November 2019. Tim yang dipimpin langsung Ketua Komisi IV Baharuddin melaksanakan kunjungan kerja sesuai bidang mereka, yakni pendidikan dan kebudayaan.

Di Muara Kaman, terdapat beberapa situs peninggalan sejarah. Bagi komisi IV hal tersebut perlu diperhatikan. Bahruddin mengatakan, Muara Kaman merupakan daerah cikal bakal berdirinya Kerajaan Kutai pada abad ke-4 dengan raja yang terkenal, Mulawarman. Salah satu peninggalan Kerajaan Kutai di Muara Kaman, terdapat sebuah batu berbentuk balok panjang yang disebut lesong batu. Selain itu, Muara Kaman juga terdapat makam pahlawan nasional dari Kutai Kartanegara Muso Bin Salim. Pahlawan nasional tersebut diketahui lahir di sana. Atas jasanya mempertahankan kemerdekaan Indonesia di Kalimantan pada 1947, Muso didaulat sebagai pahlawan nasional.

Kembali ke kunjungan kerja komisi IV, masyarakat, kerabat Muso, serta pemerintah kecamatan ingin menjadikan Muara Kaman sebagai daerah wisata sejarah dan religi. Makam mendiang Muso Bin Salim menurut para warga berada di pinggir Sungai Mahakam. Bahkan terkesan kumuh. Atas alasan itu warga dan kerabat almarhum menginginkan kawasa  makam tersebut diperluas. Serta dilakukan penurapan, mengingat lokasi makam yang berada di pinggir sungai. Selain itu agar peziarah bisa nyaman datang ke makam. Juga ada aspirasi agar rumah Muso Bin Salim yang tak jauh dari makam diperluas. Kemudian dijadikan galeri perjalanan hidup Muso Bin Salim. Rencananya galeri tersebut berisi semua pakaian dan peralatan perang Muso selama berjuang melawan penjajah bisa aman dan tersimpan dengan rapi dan ini bisa dilihat oleh anak cucu beliau dan masyarakat luas. Patung Muso Bin Salim pun diminta untuk diperbaiki.

Anggota komisi IV Kamarur Zaman mengapresiasi keinginan pihak pemerintah kecamatan serta kerabat almarhum. Dia meyakini, aspirasi-aspirasi tadi agar situs dan aset bersejarah di Muara Kaman tertata. "Saya selaku perwakilan masyarakat di Dapil 2 Tenggarong Seberang, Sebulu dan Muara Kaman dan kawan-kawan siap mengawal jika ini masuk dalam usulan reses dewan," katanya. Namun, lanjut Kamarur, yang tak kalah penting, agar usulan yang sudah ada bisa masuk ke pembahasan RAPBD Kukar 2020. "Maka kami mohon, para kerabat bisa rembuk untuk mengambil keputusan," ujarnya. Pasalnya, yang akan dipugar adalah situs sejarah. Perlu kehati-hatian. Pasalnya para kerabat yang cukup tahu seluk-beluk perjalanan hidup Muso Bin Salim. (*)

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar