Pariwara DPRD Kukar

Penghormatan untuk Habibie, Bendera Setengah Tiang di DPRD Kukar

person access_time 5 years ago
Penghormatan untuk Habibie, Bendera Setengah Tiang di DPRD Kukar

Bendera setengah tiang di DPRD Kukar. (Fachrizal Muliawan/kaltimkece.id)

Duka mendalam begitu dirasakan publik Kukar. Presiden ketiga Indonesia ini akan terus dikenang.

Ditulis Oleh: Fachrizal Muliawan
Jum'at, 13 September 2019

kaltimkece.id Rabu, 11 September 2019, Menteri Sekretaris Negara merilis surat Nomor: B-1010/M.Sesneg/Set/TU.00/09/2019 tentang Hari Berkabung Nasional. Menginstruksikan seluruh instansi pemerintah dan non-pemerintah menaikkan bendera setengah tiang. Sebagai rasa bela sungkawa atas meninggalnya Presiden RI ke-3 Bacharuddin Jusuf Habibie.

Seluruh instansi di Kutai Kartanegara turut melaksanakan instruksi tersebut. Selama tiga hari, bendera setengah tiang akan dikibarkan selama 12-14 September 2019.

DPRD Kukar tak ketinggalan. Dari pantauan kaltimkece.id, Kamis, 12 September 2019, seluruh tiang bendera di lingkungan kantor DPRD Kukar, Jalan Wolter Mongonsidi, Tenggarong, berkibar bendera setengah tiang. Tak hanya di lingkungan kantor DPRD, rumah dinas unsur pimpinan pun melakukan hal yang sama.

Ketua DPRD Kukar Sementara Abdul Rasid, menuturkan bahwa setelah menerima surat tersebut pada Rabu siang, ia segera meminta sekretaris dewan mengibarkan bendera setengah tiang. "Sebagai bentuk penghormatan kami sebagai anak-anak bangsa kala kehilangan salah seorang tokoh terbaiknya," ujarnya.

Menurut politikus Golkar itu, BJ Habibie, salah satu contoh anak Indonesia yang bisa berkiprah di dunia internasional. Seorang teknokrat berotak jenius dan pemimpin bangsa. Terutama di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi penerbangan. "Dan belum tentu bisa menemukan lagi sosok seperti beliau," ujarnya.

Dia berharap mendiang Habibie bisa menjadi contoh bagi bangsa. Tak hanya di bidang penerbangan. Melainkan di seluruh bidang. Agar nama Indonesia bisa kembali harum di mata dunia.

Bapak Demokrasi

Rasid sebagai anggota legislatif merasa perlu berterima kasih kepada BJ Habibie. Almarhum adalah orang yang membuka keran demokrasi Indonesia sebesar-besarnya. "Tak salah pula bila menyebut beliau sebagai Bapak Demokrasi," ujarnya. Pembukaan keran demokrasi yang dimulai Habibie terus berkembang. Hingga akhirnya wakil rakyat bisa dipilih langsung oleh rakyat.

Habibie wafat di Jakarta, Rabu, 11 September 2019, pukul 18.05 WIB pada usia 83 tahun. Habibie sebelumnya dirawat di ruang Cerebro Intensive Care Unit (CICU) Paviliun Kartika RSPAD sejak 1 September 2019. Ketua Tim Dokter Kepresidenan (TDK) Prof dr Azis Rani melalui keterangan resmi pada Senin, 9 September 2019, menyebutkan Habibie ditangani tim dokter spesialis dengan berbagai bidang keahlian seperti jantung, penyakit dalam, dan ginjal. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar