Pariwara DPRD Kukar

Reses ke Pemedas, Rendi Dengar Aspirasi Soal Ekonomi hingga Lahan Pemakaman

person access_time 4 years ago
Reses ke Pemedas, Rendi Dengar Aspirasi Soal Ekonomi hingga Lahan Pemakaman

Anggota DPRD Kukar Rendi Solihin

Dalam kurun waktu tertentu, setiap legislator akan menyambangi konstiennya. Begitu juga dengan anggota termuda DPRD Kukar periode 2019-2024 Rendi Solihin. Berikut hasil reses Rendi ke daerah pemilihannya.

Ditulis Oleh: Fachrizal Muliawan
Senin, 18 November 2019

kaltimkece.id Anggota DPRD Kutai Kartanegara telah melaksanakan reses tahap II masa sidang I 2019 pada Oktober lalu. Reses dilaksanakan para legislator guna bertemu dan berdialog warga dengan daerah pemilihannya atau konstituen.

Begitu pula yang dilakukan Ketua Fraksi Golkar sekaligus Ketua Komisi II DPRD Kukar Andi Solihin. Sebagai legislator yang terpilih dari daerah pemilihan IV meliputi Kecamatan Samboja, Muara Jawa, dan Sangasanga. Pada reses pertamanya tersebut Rendi menyambangi Samboja, tepatnya di Kelurahan Handil Baru Darat, Kuala Samboja dan Desa Pemedas. Menurut dia, reses menjadi agenda penting untuk mendengar apa yang menjadi harapan dan aspirasi masyarakat. "Reses mesti dimanfaatkan sebaik mungkin," ujarnya. Terutama bertatap muka dengan pemilih dan mendengar aspirasi mereka.

Beberapa aspirasi dia tampung saat reses. Beberapa di antaranya, saat bertemu dengan masyarakat Desa Pemedas Rendi mendengar aspirasi dari ibu-ibu penggiat PKK di sana. Para ibu-ibu itu berharap mendapat pelatihan peningkatan perekonomian. Terutama ekonomi kreatif. "Tapi mereka enggak hanya meminta sampai pelatihan, juga bimbingan agar desa mereka bisa menjadi desa mandiri," terangnya.

Mendengar hal itu, legislator termuda di DPRD Kukar periode 2019-2024 menuturkan, semangat para perempuan tersebut membuatnya gembira. Sebab, para ibu itu menginginkan daerah mereka maju. "Tentu akan saya kawal hingga keinginan mereka terwujud," terang Rendi. Hal lain yang menjadi perhatiannya adalah sektor infrastruktur. Salah satunya perlunya dibangun puskesmas pembantu. Sebab yang sekarang masih menumpang di lembaga lain. "Itu juga siap saya kawal," ujarnya. 

Kebutuhan kesehatan lainnya adalah ambulans. Bahkan yang satu ini cukup mendesak. Di Pemedas, lanjut Rendi, saat ini belum memiliki ambulans. Yang membuat miris, pasien-pasien di sana diantar menggunakan pikap dan truk. "Menurut saya, sudah saatnya infrastruktur memadai yang layak dirasakan warga Pemedas. Semoga bisa bermanfaat pula bagi warga sekitarnya," terangnya. Ekonomi dan kesehatan sudah. Ada satu lagi aspirasi yang didengar Rendi. Yakni soal tempat ibadah dan pemakaman. Untuk rumah ibadah warga meminta ada peningkatan dari musala menjadi masjid. "Untuk pemakaman akan segera saya bahas dengan komisi yang bersangkutan," kuncinya. (*)

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar