Pariwara DPRD Kukar

Ziarah ke Makam Para Sultan, Peringatan HUT ke-237 Tenggarong

person access_time 4 years ago
Ziarah ke Makam Para Sultan, Peringatan HUT ke-237 Tenggarong

Proses peletakan bunga lompo dalam ziarah di makam para sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura. (kaltimkece.id)

Kota Raja menginjak usia ke-237 tahun. Ziarah ke makam sultan terdahulu menjadi agenda rutin tiap tahun.

Ditulis Oleh: Fachrizal Muliawan
Minggu, 29 September 2019

 

kaltimkece.id Salah satu agenda tetap memperingati hari jadi Kota Tenggarong adalah ziarah ke makam para sultan Kutai Kartanegara (Kukar). Begitu pula pada peringatan hari jadi Kota Raja ke-237 yang dirayakan pada Sabtu, 28 September 2019. Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura ke-XXI Adji Muhammad Arifin beserta kerabat berziarah ke makam Adji Muhammad Muslihuddin di pemakaman kesultanan di area Museum Mulawarman.

Selain sultan dan kerabat kerajaan, turut hadir Bupati Kutai Kukar Edi Damansyah dan Ketua DPRD Kukar Abdul Rasid. Salah satu prosesi ziarah adalah peletakan bunga lompo. Adalah rangkaian bunga yang dijalin berbentuk persegi panjang.

Selain makam Adji Imbut, ziarah juga dilakukan di makam Sultan HAM Salehoeddin II, kemudian makam Sultan Aji Muhammad Salehuddin I (Sultan Kutai ke-16), Sultan Aji Muhammad Sulaiman (Sultan Kutai ke-17), dan Sultan Aji Muhammad Parikesit (Sultan Kutai ke-19). Tak ketinggalan,perwakilan peserta Tenggarong International Folk Art Festival (TIFAF) turut hadir. Terlihat perwakilan kontingen Belanda, Thailand, Mesir, Sri Lanka, Rusia, serta Rumania.

Edi Damansyah menuturkan, ziarah ke makam para raja Kutai terdahulu adalah sebuah tradisi yang mesti dilestarikan. Pasalnya ada begitu banyak makna positif yang didapat. “Pemkab Kukar sangat mendukung agenda tahunan ini,” ujarnya. Bahkan tak menutup kemungkinan menjadi salah satu agenda pariwisata. Bahkan dalam sambutannya, Sultan Adji Muhammad Arifin meminta seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga kedamaian agar proses pembangunan Tenggarong berjalan baik.

Terpisah, Ketua DPRD Kukar Abdul Rasid menuturkan, ziarah makam yang dilaksanakan setiap tahun adalah sebuah ajang refleksi. “Bahwa tanpa mendiang sultan terdahulu, Kukar mungkin tak bisa seperti sekarang,” ujarnya. Ziarah saban tahun juga menjadi ajang penghormatan bagi para pemimpin Kutai Kartanegara Ing Martadipura yang telah wafat. Rasid menyebut, banyak teladan yang bisa diambil dari kepemimpinan para mendiang sultan. “Dan mesti jadi contoh bagi kami, pemangku keputusan,” ujarnya.

Rasid melihat, kehadiran peserta TIFAF dalam ziarah memperingati HUT Tenggarong bisa menjadi ajang perkenalan. Terutama sosok Adji Imbut, sultan yang membangun Tenggarong. (*)

 

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar