Pariwara Kutai Timur

KEK MBTK, Bitung, dan Morotai Proyek Strategis Nasional

person access_time 5 years ago
KEK MBTK, Bitung, dan Morotai Proyek Strategis Nasional

Foto: Fuji (Humas Pemkab Kutim)

Ditulis Oleh: PARIWARA
Selasa, 02 April 2019

kaltimkece.id Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan peresmian pengoperasian sejumlah proyek strategis nasional yakni Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung (Sulut), KEK Morotai (Maluku Utara) dan KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan (Kalimantan Timur) memiliki sasaran berbeda.

KEK Bitung, Sulawesi Utara, membidik investor dengan fokus pada pengolahan kelapa, perikanan, dan farmasi. Kenapa farmasi? Menurut Darmin, karena memang ada beberapa investor yang ingin masuk berinvestasi bidan tersebut.

"KEK Bitung memiliki luas 534 hektare, dengan fokus pada pengolahan kelapa, produk perikanan, dan farmasi," kata Darmin sebelum peresmian tiga KEK kawasan Indonesia timur di Bandara Internasional Sam Ratulangi, Manado, Suawesi Utara, Senin, 1 April 2019.

Sementara itu, KEK Morotai seluas 1.501 hektare berfokus pada investasi pengolahan perikanan dan pariwisata. Dengan alasan karena memang di daerah yang dekat dengan Papua, ada banyak pulau cantik hongga bekas pangkalan tentara peninggalan perang dunia. Intinya adalah banyak destinasi pariwisata yang menjual.

Sedangkan KEK MBTK dengan luas 558 haktare fokus pada investasi untuk pengolahan kelapa sawit, energi dan agroindustri. Darmin menyebut, jika memang lokasi KEK tak bermasalah maka investor siap datang berinvestasi. 

"Lahan di ketiga KEK itu sudah siap," kata Darmin menegaskan.

Terkait investasi, Darmin punya penjelasan sendiri. Khusus yang masuk untuk KEK MBTK diperkirakan mencapai Rp 37 triliun, KEK Morotai Rp 37 triliun dan KEK Bitung Rp 35 triliun.

Selain proyek strategis nasional, ada proyek strategis penunjang KEK Bitung yaitu Tol Bitung-Manado dan pelabuhan peti kemas Bitung. Jalan Tol Manado-Bitung belum 100 persen selesai, tapi setelah ditinjau memang harus memotong gunung, masuk lembah sehingga perlu bikin jembatan dan sebagainya. Dia menyebut investasi jalan tol itu mencapai Rp 9,7 triliun.

Proyeksi Tarik Investasi Hingga Rp110 T

Ketiga KEK yang diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo ternyata ditargetkan dapat menarik investasi hingga Rp 110 triliun dan bisa menyerap 120.000 tenaga kerja.

"Kita berharap dengan adanya KEK, industri pengolahan dan industri lainnya bisa berkembang di dalam negeri. Sehingga kita tidak lagi sekedar mengekspor bahan mentah, melainkan produk yang memiliki nilai tambah lebih tinggi. Selain itu, lapangan pekerjaan juga diharapkan terbuka seluas-luasnya," ujar Presiden Jokowi, di Bandara Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara, Senin, 1 Maret 2019.

Dengan peresmian 3 KEK ini, maka KEK yang telah beroperasi genap menjadi 10 KEK. Dua KEK lainnya, yakni KEK Sorong dan KEK Tanjung Api-Api ditargetkan untuk beroperasi pada semester I 2019.

Sebagai indivasi, Pemerintah menyelenggarakan pembangunan dengan mendorong kebijakan pembangunan kewilayahan. Hal ini dilakukan melalui pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Kawasan Industri (KI), dan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Kebijakan tersebut bertujuan utama untuk meningkatkan investasi, mempercepat pembangunan, terutama di luar Pulau Jawa, dan meningkatkan daya saing ekonomi.

Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution rinci menjelaskan, KEK Bitung memiliki kegiatan utama industri pengolahan kelapa, industri pengolahan perikanan, industri farmasi, dan logistik. Dibangun di area seluas 534 ha. KEK Bitung ditargetkan mampu menarik investasi sebesar Rp 35,2 triliun dan mampu menyerap hingga 34.710 tenaga kerja.

KEK Bitung diproyeksikan memberikan efek terhadap perekonomian nasional dengan peningkatan output sebesar Rp 92,1 triliun pada 2025. KEK Bitung telah mendatangkan beberapa investor dengan total komitmen investasi sebesar Rp 3,8 triliun. Salah satunya adalah Futai Indonesia yang bergerak di bidang industri pengolahan kertas daur ulang dengan komitmen investasi sebesar Rp 2,8 triliun.

Kemudian, KEK Morotai dibangun di area seluas 1.101,76 ha dengan kegiatan utama industri pengolahan perikanan, pariwisata, dan logistik. Dengan potensi perikanan dan pariwisata yang dimiliki, KEK Morotai ditargetkan dapat menarik investasi sebesar Rp 37,24 triliun serta menyerap 30.000 tenaga kerja. KEK Morotai diproyeksikan berkontribusi terhadap perekonomian nasional dengan peningkatan output sebesar Rp 1,452 triliun pada 2025.

Hingga saat ini, KEK Morotai telah menghadirkan komitmen investasi sebesar Rp 455 miliar, berasal dari PT Jababeka Morotai yang juga merupakan Badan Usaha Pembangunan dan Pengelola KEK. Investasi ini diwujudkan melalui pembangunan loft studio dengan total nilai investasi sebesar Rp 150 miliar, serta street mall dengan nilai investasi Rp 80 miliar. Dalam waktu dekat juga akan masuk pelaku usaha baru, yakni EBD Paragon untuk membangun hotel/resort dengan nilai investasi USD 15 juta (Rp 225 miliar).

"Sementara KEK MBTK memiliki kegiatan utama industri pengolahan kelapa sawit, industri energi, dan logistik. Dibangun di area seluas 557,34 ha, KEK MBTK ditargetkan mampu menarik investasi sebesar Rp 37,71 triliun. Dengan investasi tersebut diharapkan dapat mendorong aktivitas ekonomi wilayah serta menyerap tenaga kerja paling tidak sebesar 55.700 tenaga kerja. KEK MBTK diproyeksikan berkontribusi pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Kutai Timur sebesar Rp 4,67 triliun pada 2025" jelasnya.

KEK MBTK telah mendatangkan beberapa investor dengan total komitmen investasi sebesar Rp 995 miliar. Diantaranya adalah Kilang Kaltim Continental yang bergerak di bidang bisnis refinery BBM dengan komitmen investasi sebesar Rp 945 miliar dan Anugerah Energitama yang bergerak di bidang bisnis tangki timbun dengan komitmen investasi sebesar Rp 50 miliar.

KEK Dorong Pertumbuhan Ekonomi di Kawasan Timur Indonesia. Ketiga KEK tersebut berada di lokasi yang sangat strategis yaitu dilintasi Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II dan ALKI III yang merupakan lintasan laut perdagangan internasional ke dan dari Asia Pasifik. Selain itu, ketiganya merupakan jalur migrasi ikan tuna sehingga melimpah dengan bahan baku bagi industri perikanan.

KEK yang diresmikan operasionalnya oleh Presiden Joko Widodo tersebut juga diharapkan mampu mendorong penciptaan nilai tambah dan rantai nilai sehingga dapat menggerakan pertumbuhan ekonomi di kawasan timur Indonesia. Dengan keunggulan yang melekat atas tiga KEK ini, Menko Perekonomian menaruh harapan besar agar master plan dan business plan yang menjadi dasar aktivitas KEK dapat segera diwujudkan sesuai dengan yang direncanakan.

Bersamaan dengan kegiatan ini, juga dilakukan peresmian Rumah Susun Mahasiswa Universitas Kristen Tomohon (UKIT), serta Rumah Susun Mahasiswa IAIN Manado. Rumah Susun Mahasiswa UKIT Tomohon dengan nilai proyek sebesar Rp 10.821.954.038,- dibangun 3 lantai dengan kapasitas 37 unit hunian. Rumah Susun Mahasiswa IAIN Manado dibangun 4 lantai dengan nilai proyek sebesar Rp 11.565.138.000. (pariwara/hms3)

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar