Pariwara Kutai Timur
Pelatihan “Parenting” Garapan Disdik dan DWP Kutim
Foto: Wak Hedir (Humas Pemkab Kutim)
Ditulis Oleh: PARIWARA
Senin, 11 Maret 2019
kaltimkece.id Era kaum millennial dan dunia digital. Kemajuan teknologi bisa berdampak positif namun juga melahirkan sisi negative. Khususnya jika teknologi digital disalah gunakan oleh generasi muda tanpa pengawasan orang tua. Sebagai upaya preventif agar anak tetap tumbuh kembang dengan baik pada usia emasnya di era saat ini, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) melalui Dinas Pendidikan bekerja sama dengan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kutim, menggelar pelatihan parenting bagi ibu-ibu, di Ruang Meranti, Kantor Bupati, Selasa, 5 Maret 2019.
Ketua DWP Kutim Ny Sri Andayani Irawansyah mengatakan usia dini merupakan tahap awal untuk mencapai kepribadian yang stabil. Oleh karena itu, perkembangan emosi dan prilaku diusia dini harus mendapat perhatian yang optimal. Baik dari sikap dan perilaku dimasa-masa yang akan datang.
Untuk itu, lanjutnya, diperlukan perhatian guru maupun orang tua. Karena aspek emosional ibarat poros kehidupan manusia. Jika anak terganggu emosi, maka terganggu pula emosi kehidupan yang lain.
“Perkembangan emosi yang optimal akan berdampak positif baik bagi anak. Karena anak akan memiliki kecerdasan emosi yang tinggi,” ucap Sri pada kegiatan yang dibuka Sekretaris Kabupaten Kutim H Irawansyah mewakili Bupati.
Program parenting diikuti ibu-ibu yang tergabung dalam DWP serta organisasi wanita lainnya. Menurut Sri, kecerdasan emosi adalah kemampuan seorang untuk mengenali, mengelola dan mengontrol emosi agar merespon secara positif, setiap kondisi yang menimbulkan emosi. Dengan mengajari anak terampil mengelola emosi, mereka akan mampu mengatasi rintang-rintangan emosi dalam kehidupan sehari-hari.
Dia berharap, setelah kegiatan tersebut para orang tua dapat memahami dan mempraktikkan bagaimana mengelola emosi anak dengan baik, di era digital ini.
Perlu diketahui, perkembangan emosi anak sendiri sangat terkait erat dengan perkembangan aspek-aspek penting lainnya seperti perkembangan motorik dan juga perkembangan kognitif anak. Hal pertama yang perlu dicermati adalah perkembangan psikologi khususnya psikososial Erikso. Ada pada dua tahap dasar yang saling bertentangan. Pertama adalah rasa malu dan ragu-ragu versus otonomi. Terakhir adalah rasa bersalah versus inisiatif. Perkembangan emosi pada anak sendiri sebenarnya merupakan perkembangan perasaan yang bersifat psikologi yang diawali dari perasaan secara fisik. (pariwara/hms15)
Artikel Terkait
Pariwara Pemkab Berau
Kebijakan dan Infrastruktur Mempercepat Ketahanan Pangan Berau
Pariwara Pemkab Berau
Langkah Bupati Berau dan Pertamina Atasi Kesulitan Elpiji 3 kilogram
Pariwara Mahakam Ulu
Bupati Ajak 163 PPPK Majukan Pendidikan dan Kesehatan Mahulu
Pariwara Mahakam Ulu
Atlet dan Pelatih Berprestasi Mahulu di Porporv Kaltim Diganjar Bonus
Pariwara Mahakam Ulu