Pariwara Kutai Timur

Penanganan Cedera dan Doping

person access_time 5 years ago
Penanganan Cedera dan Doping

Foto: Irfan (Humas Pemkab Kutim)

Ditulis Oleh: PARIWARA
Senin, 26 November 2018

kaltimkece.id Tim Bidang Kesehatan PB Porprov VI Kaltim 2018 di Kutai Timur berbenah jelang bergulirnya pesta olahraga empat tahunan tersebut yang tinggal menghitung hari. Salah satunya menggelar pelatihan penanganan cedera olahraga dan pemeriksaan doping di Ruang Meranti Kantor Bupati Kutim, Kamis, 22 November 2018.

Kegiatan ini menghadirkan dr Sonny Gosal seorang narasumber berlatar belakang dokter bedah dan fisiologis olahraga dari KONI Kaltim. Tampak Wabup Kasmidi Bulang turut hadir sekaligus memberikan arahan. Kasmidi meminta kepada seluruh peserta pelatihan sebanyak 216 orang, terdiri dari juru paramedis, dokter, dan sopir ambulans berasal dari Dinas Kesehatan, RSUD Kudungga, hingga Puskesmas Kecamatan mengikuti secara seksama detail materi yang disampaikan.

“Ini momen 40 tahun sekali Kutim bisa menjadi tuan rumah pertama kalinya. Saya harap seluruh tim medis bisa bekerja baik. Sekaligus memahami penanganan cedera untuk atlet selama gelaran Porprov nanti,” pinta Kasmidi.

Ditambahkan Kasmidi, kegiatan ini juga bisa meningkatkan sumber daya manusia (SDM) di bidang olahraga agar performa atlet lebih maksimal dan mempersiapkan tenaga pendukung dalam penanganan cedera. Di sisi lain untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan seperti yang sering terjadi pasca cedera olahraga. 

"Baik dalam latihan maupun pada saat bertanding. Jadi perlu penanganan yang baik dan benar,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua Bidang Kesehatan dr Bahrani melaporkan timnya sudah mempersiapkan 4 medical center. Terdiri dari 4 zona yaitu Klinik SOS Swargabara, RSUD Kudungga, BPU Kecamatan Sangatta Utara, dan Klinik Korpri. Tempat ini akan dijadikan pusat layanan darutat ketika atlet ada yang cedera pasca bertanding. 

“Kami membuka 24 jam operasional penanganan cedera. Dibantu 6 dokter yang memiliki sertifikasi khusus yang mampu melakukan protokol medicine dan doping,” jelasnya.

Dijelaskan olehnya terdapat dua jenis pelayanan yang dapat dilakukan di pusat medis tersebut. Yakni pelayanan untuk menangani cedera akibat olahraga dan pelayanan untuk meningkatkan performa atlet. Pelayanan untuk cedera akibat olahraga misalnya bedah arthroskopi (pergantian atau rekonstruksi bahu, panggul, lutut dan kaki), nyeri sendi, cedera, kekakuan. Berikutnya sobekan, peradangan, pergeseran akibat olahraga dan pelayanan fisioterapi. (pariwara/hms13)

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar