Pariwara Kutai Timur

Tentang Isu Boikot Selama Porprov

person access_time 5 years ago
Tentang Isu Boikot Selama Porprov

Foto: Fuji (Humas Pemkab Kutim)

Kasmidi  menjelaskan bahwa pelaksanaan Porprov kali ini berjalan lancar dan sukses.

Ditulis Oleh: PARIWARA
Minggu, 16 Desember 2018

kaltimkece.id Beredar isu yang menyatakan Kutim, selaku tuan rumah Porprov VI Kaltim, diboikot sejumlah kabupaten atau kota lain. Namun, kabar ini dibantah keras  Wakil Bupati sekaligus Ketua Kontingen Kutim, Kasmidi Bulang.

"Kondisi Kutim (selaku tuan rumah Porprov VI Kaltim) aman, tidak ada boikot. Malah saya sudah koordinasi dengan Koni Kaltim, mereka malah memberi ucapan selamat kepada Kutim," ujarnya dalam konferensi pers di Ruang Meranti, Kantor Bupati, Kamis (13/12/2018) sore.

Kepada belasan awak media, Kasmidi  menjelaskan bahwa pelaksanaan Porprov kali ini berjalan lancar dan sukses. Karena sportifitas yang ditunjukkan oleh seluruh peserta dari 10 kontingen Kabupaten/Kota se Kaltim. Menurutnya, menang atau kalah adalah hal lumrah dalam suatu pertandingan apapun dan dimanapun. 

"Kalau ada kontingen yang pulang duluan dan tidak ikut penutupan wajar saja, mungkin karena mereka merasa sudah telalu lama disini. Sudah ada bahkan yang dua minggu dan tidak ada lagi pertandingan yang diikuti. Apalagi peserta yang mesti kembali ke daerahnya yang jauh," ungkapnya.

Terkait adanya isu negatif lain yang terus beredar, juga dibantah tegas oleh Kasmidi. Contohnya, Samarinda tidak pernah berstatemen memboikot Kutim. Bahkan dengan seluruh daerah lain, silaturahmi tetap terjaga. Kasmidi berharap agar jangan sampai ego pribadi memecah belah semua pihak. 

"Mari sama-sama menjunjung sprotifitas dalam bertanding," kata Kasmidi didampingi Plt Ketua Umum KONI Kutim Budiman Hading, Sekretaris Umum PB Porprov VI Kaltim, pengurus KONI Kutim dan puluhan ketua cabor.

Kekalahan atau kemenangan itu merupakan dinamika dalam kegiatan olahraga empat tahunan ini. Hanya saja yang perlu mendapat perhatian adalah bagimana pemerintah dapat lebih memperhatikan atlet. Khususnya yang akan berlaga di ajang lebih besar.

"Mau menang atau kalah itu bagian dari proses. Kita harus fokus, mungkin kedepan ada program tahunan agar atlet bisa terlatih. Apalagi mau PON (Pekan Olahraga Nasional), harus ekstra perhatian," jelasnya.

Dia berharap kesempatan melaksanakan Porprov seperti ini bisa memberikan peluang untuk semua insan olahraga, agar lebih bersemangat melatih diri mempersiapkan dan meningkatkan kualitas pemain muda asli daerah.

Menurutnya sikap emosi saat kalah masih wajar, karena setiap kontingen punya target kemenangan. Setelah lepas pertandingan atau event secara umum dan target tak tercapai tentu saja emosional yang keluar. Namun demikian dirinya tetap menghargai semua itu. Sehingga, dia berharap Porprov tetap menjadi bagian dari kebersamaan. (pariwara/hms15)

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar