Pariwara Kutai Timur

Yavet Girik, Wakili Kaltim Sebagai PPL Terbaik

person access_time 5 years ago
Yavet Girik, Wakili Kaltim Sebagai PPL Terbaik

Foto: Wak Hedir (Humas Pemkab Kutim)

Ditulis Oleh: PARIWARA
Rabu, 10 April 2019

kaltimkece.id Ketekunan dan kerja keras Yavet Girik selama kurang lebih 20 tahun sebagai Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yang bertugas di Desa Miau Baru, Kecamatan Kongbeng, Kabupaten Kutai Timur (Kutim) berbuah manis. Tak tanggung-tanggung,  Yavet langsung menerima penghargaan sebagai PPL terbaik mewakili Kalimantan Timur ke tingkat nasional bersama dengan PPL terbaik diseluruh Indonesia. Pada Rabu, 10 April 2019, dia diundang ke Jakarta untuk menerima penghargaan dari Kementrian Pertanian Republik Indonesia. Penyerahan penghargaan dilangsungkan di Makassar, Sulawesi Selatan.

Yavet dimilai telah berhasil merubah paradigma masyarakat lokal (Dayak Kayan) yang ada di Desa Miau Baru,  yang dulu tidak begitu mengenal pola bercocok tanam padi sawah, malah berladang pindah tempat, menjadi para petani sawah yang menanam padi. Hal tersebut, dilakukan melalui program upaya khusus (UPSUS) Pemerintah Pusat 2015 yang memudahkan masyarakat untuk melakukan percetakan sawah. Sehingga tidak bergantung lagi pada metode pertanian ladang. Adapun pola-pola yang diterapkan selama ini, sambung Yavet, yakni, melakukan pertemuan rutin bulanan dikantor PPL,  rapat rutin dengan di kelompok tani. Kemudian kunjungan perorangan didatangi petani ditempat usaha.

Selanjutnya, membuat demplot tentang teknologi pertanian khususnya bidang padi sawah, demonstrasi farming 2015, khursus tani, SLPHT (Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu).

"Puji Tuhan, saya sangat bangga dan berterima kasih kepada Bupati Kutai Timur, Pemkab Kutim, dalam hal ini Dinas Pertanian, atas bimbingan dan program kerjanya selama ini.  Serta terima kasih juga kepada Perhiptani dan UPT PPL Kongbeng atas kerjasama yang baik selama ini. Sehingga saya bisa mewakili Kaltim ke tingkat Nasional," ucap Yavet, didampingi Kepala UPT PPL Kongbeng Arbani dan Ketua Gabungan Kelompok Tani Abadi Jaya Itit Ajang, saat ditemui di persawahan Kelompok Tani Abadi Jaya belum lama.

Ia mengakui, sejak beberapa tahun terakhir, produksi padi sawah di desa tersebut setiap tahunnya mengalami peningkatan. Untuk tahun ini dari 850 Hektare sawah, per hektarenya mengasilkan 4,2 ton gabah padi.

Selain merubah cara tanam masyarakat adat lokal, Yavet juga membina 68 kelompok Tani (Poktan) yang ada di Miau Baru. Terdiri dari 10 Kelompok bergerak dibidang padi sawah dan 58 bergerak dibidang kelapa sawit. Jumlah itu ternyata melampaui target dari Kementerian. Yaitu maksimal satu PPL dapat membina 16 Kelompok Tani. Disamping itu, saat ini  Yavet juga tengah menggalakkan masyarakat adat untuk memanfaatkan lahan rawa menjadi lahan pertanian.

Sementara itu, Ketua Gapoktan Abadi Jaya, Desa Miau Baru, Itit Ajang mengucap terima kasih kepada Pemerintah, khususnya Dinas Pertanian yang telah menugaskan PPL sebagai pendamping atau mitra kerja para petani.

"Dulunya kita masyarakat tani Dayak yang dulu tidak mengenal sawah, dengan kerja keras PPL yang selalu aktif turun ke lapangan untuk membina para petani, sehingga mereka (petani) itu mau beralih ke padi sawah dan hasilnya dapat kita rasakan sekarang ini," tutur Itit. (pariwara/hms15)

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar