Pariwara Mahakam Ulu

80 Hari Setelah Bupati Kunjungi BAKTI, Long Pahangai Nikmati Sinyal 4G

person access_time 1 year ago
80 Hari Setelah Bupati Kunjungi BAKTI, Long Pahangai Nikmati Sinyal 4G

Bupati Bonifasius beserta jajaran mengetuk pintu Bakti Kominfo, 25 Juli 2022 meminta dukungan telekomunikasi. 80 hari setelahnya, tepatnya 12 Oktober 2022, permintaan itu direalisasikan. DOK PROKOPIM MAHULU.

Strategi ketuk pintu pemerintah pusat ala Bupati Mahulu terbukti manjur.

Ditulis Oleh: Nalendro Priambodo
Selasa, 18 Oktober 2022

kaltimkece.id Yosep Higang Hibau baru saja terbangun dari tidurnya. Buru-buru ia mencari telepon pintar miliknya untuk memeriksa apakah ada pesan singkat atau telepon yang mampir. Ketika layar menyala, Yosep dibuat terkejut dengan notifikasi sinyal di layar atas smartphone miliknya.

“Kaget, tiba-tiba ada sinyal 4G. Selama ini cuma 2G. Ini jawaban kebutuhan masyarakat selama ini,” ujar Yosep -- warga Long Pahangai menceritakan pengalamannya pada Kamis, 12 Oktober 2022 lalu. Hari itu cukup bersejarah, untuk pertama kalinya, sinyal internet berbasis 4G hadir di ibu kota Kecamatan Long Pahangai.

Melihat kabar gembira itu, Yosep langsung mencoba membuka laman, surat elektronik dan sejumlah media sosial miliknya. Untuk ini, pria 29 tahun harus lebih bersabar. Sebab, sinyal internet 4G itu terlalu lama membuka dan mengunduh dan mengunggah data ke telepon pintarnya.

“Kalau WhatsApp bisa sedikiti-sedikit. Mungkin bandwith internet belum mencukupi karena banyaknya pengguna internet di Long Pahangai,” ucap Yosep memperkirakan.

Meski demikian, ia tetap mengapresiasi pemerintah dan penyedia jasa telekomunikasi karena sedikit menjawab kebutuhan masyarakat akan internet di dalam genggaman. Sebab, selama ini, internet sangat dibutuhkan untuk mengerjakan tugas sehari-hari. Salah satunya anak sekolah yang membutuhkan internet untuk mengerjakan dan mengirim tugas.

“Anak-anak sekolah kadang harus mencari Wifi gratis di Puskemas dan Koramil. Kadang sampai jam 00.00 dini hari,” ujar Yosep mengamati keseharian warga di kampungnya.

Tak hanya anak-anak, warga lain termasuk para abdi negara di tingkat kampung maupun kecamatan juga harus antre dan berbagi jaringan internet berbasis satelit yang terbatas bandwithnya tersebut.

“Kadang harus antre wifi gratis sampai jam 03.00 Wita subuh,” tambahnya menceritakan pengalamannya.

Ia berharap pemerintah dan penyedia jasa telekomunikasi bisa meningkatkan kapasitas bandwith internet di kampungnya. Upaya ini dinilai penting untuk mempermudah dan mempercepat segala urusan. Dari urusan sekolah, ekonomi kreatif sampai pelayanan publik.

Yosep yang juga potografer dan videografer ini menilai, kehadiran jaringan internet yang mumpuni bakal merangsang tumbuhnya ekonomi kreatif. Salah satunya membuka peluang warga setempat membuat konten video atau foto kreatif mempromosikan potensi kampung. Baik kerajinan tangan, kekayaan budaya maupun potensi wisata.

Selama ini banyak konten kreator foto dan video lokal Long Pahangai kesulitan mencari referensi inspirasi konten terbaru dan memamerkan hasil karyanya keluar karena kesulitan sinyal internet. Karya mereka lebih banyak untuk konsumsi pribadi atau orang terbatas.

“Jika ada sinyal internet yang semakin bagus, akan mendorong banyak anak muda membuat konten promosikan kampung,” harapnya.

Camat Long Pahangai, Lorensius Liah juga tak kalah kaget dengan kemunculan sinyal 4G di ibu kota Kecamatan Long Pahangai. Lorensius mengutarakan, kemajuan ini menjadi jawaban masyarakatnya perbatasan yang selama ini mendamba internet.

“Saya terkejut ada sinyal 4G. Ini kemajuan bagi Kecamatan Long Pahangai,” ujar Lorensius.

Camat memperkirakan, kehadiran internet yang andal bakal memudahkan peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Meski pun dia akui, masih ada beberapa kampung di Kecamatan Long Pahangai yang belum menikmati sinyal 4G. Namun, ia yakin pemerintah tidak akan tinggal diam.

80 Hari Setelah Kunjungi Bakti

Terkoneksinya sinyal telekomunikasi berbasis 4G di Kecamatan Long Pahangai pada Kamis, 12 Oktober 2022 hanya berselang 80 hari setelah kunjungan Bupati Bonifasius beserta jajaran mengetuk pintu Bakti Kominfo. Kemajuan jaringan telekomunikasi di kawasan perbatasan ini menjadi bukti perjuangan keras tidak mengkhianati hasil.

“Ini adalah hasil perjuangan kita bolak-balik ke Kementerian Kominfo bertemu dengan Bakti Kominfo, penyedia jasa telekomunikasi untuk pemenuhan kebutuhan telekomunikasi di kabupaten kita,” ujar Bupati Mahakam Ulu Bonifasius Belawan Geh dikonfirmasi, Jumat, 14 Oktober 2022 ketika menghadiri Festival Hudoq Pekayang 2022 di Kampung Data Naha, Kecamatan Long Pahangai.

Pada 25 Juli 2022 lalu, Bupati Bonifasius beserta jajaran Diskominfostandi bertandang ke kantor Bakti Kominfo di Jakarta. Kepada Direktur Layanan Telekomunikasi Informasi Danny Januar bupati dan Kepala Diskominfostandi Mahulu Markus Wan memohon dibantu peningkatan sejumlah jaringan telekomunikasi di Mahulu.

Di antaranya ; akses internet Bakti Aksi sebanyak 229 site/unit (10 Mbps/site/unit), Permohonan penambahan Bandwidth akses internet Bakti Aksi di 106 site/unit dari 2 Mbps menjadi 10 Mbps secara permanen, permohonan percepatan pembangunan 15 tower BTS 4G yang telah Pra DRM tahun 2022, Permohonan peningkatan jaringan 2G ke 4G Tower BTS Kampung Long Pahangai dan Pemasangan Perangkat BTS di tower kampung Long Lunuk, dan terakhir Permohonan Pemanfaatan 4 Tower repeater PT LTI Sebagai Tower BTS 4G Telkomsel.

“Walaupun di daerah perbatasan, kita tetap berjuang agar layanan telekomunikasi Mahulu semakin baik sehingga membantu rutinitas sehari-hari,” ujar bupati.

Meskipun sudah ada peningkatan jaringan telekomunikasi berbasis internet di kampung-kampung, bupati menyadari masih banyak kendala. Salah satu yang sering dikeluhkan adalah gangguan jaringan.

Baik akibat putusnya kabel serat kaca yang melalui tiga kecamatan di hilir kampung seperti Long Hubung, Laham dan Long Bagun. Maupun terbatasnya bandwith internet di Kecamatan Long Pahangai dan Long Apari karena masih mengandalkan sinyal berbasis satelit.

Meski kewenangan pusat dan penyedia jasa telekomunikasi, Bupati Bonifasius tetap bertekad memperjuangkan agar 50 kampung di Mahul bisa bisa menikmati jaringan internet di dalam genggaman.

“Ini program ke depan kita mendorong pemerintah pusat dan pemangku kebijakan lain gotong royong memenuhi kebutuhan telekomunikasi di Mahulu,” tekadnya.

Wakil Bupati Mahulu Yohanes Avun mengapresiasi Bakti Kominfo dan penyedia jasa telekomunikasi yang mendengarkan aspirasi Pemkab Mahulu dan warga perbatasan lainnya. Ia menilai, saat ini internet sudah menjadi kebutuhan dasar masyarakat. Hampir semua kegiatan saat ini membutuhkan internet.

“Sudah tidak zamannya lagi sekedar telepon biasa dan SMS-an,” ujarnya diwawancarai Minggu, 16 Oktober 2022.

Avun – begitu Yohanes Avun karib disapa berharap penyedia jasa telekomunikasi bisa meningkatkan bandwith di Mahulu. Terutama di dua kampung yang berbatasan dengan negeri Jiran Malayasia. Long Apari dan Long Pahangai. Langkah ini sebagai bagian apresiasi kepada warga perbatasan.

“Jangan melihat untung rugi karena penduduk di sana sedikit. Tapi, kita lihat bagaimana semangat mereka mempertahankan wilayah. Jadi berikanlah kemudahan akses informasi,” ujar Avun.

Avun juga berharap pemerintah pusat melalui Bakti Kominfo segera merealisasikan gelaran kabel serat kaca (FO) menuju Kecamatan Long Pahangai dan Long Apari. Sebab, jaringan berbasis FO dinilai lebih cepat dan ekonomis dibandingkan satelit yang selama ini dipakai.

“Kabel FO juga harus didorong ke Long Apari dan Long Pahangai,” harapnya.

Kepala Bidang Infrastruktur TI dan Telematika Diskominfostandi Mahulu, Stevanus Garuda memberi penjelasan tambahan. Akhir tahun 2022 ini, pemerintah pusat berjanji merealisasikan permohonan pendirian 20 menara pemancar sinyal telekomunikasi di 20 titik di Mahulu.

“Di Long Apari dari 2 (menara pemancar) di Kampung Long Penaneh 1 dan 3,” ungkapnya kepada media, Kamis, 13 Oktober 2022 di kantornya.

Usulan pemasangan dua titik tersebut berdasarkan pertimbangan 7 kampung di Kecamatan Long Apari terkonsentrasi di sekitar ibu kota kecamatan di Tiong Ohang. Akibatnya, satu-satunya menara pemancar 4G berbasis satelit V-Sat di ibu kota kecamatan tidak mampu melayani ratusan warga di sana.

“Supaya tidak rebutan sinyal di 7 kampung, kita usulkan 5 kampung di seberang ibu kota kecamatan digunakan 2 menara pemancar,” ucap Stevanus seraya menambahkan kampung terujung di Mahulu yakni Kampung Apari dan Naha Tivab sudah menikmati layanan 4G berbasis satelit medio 2016-2017 lalu.

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar