Pariwara Mahakam Ulu

Beratnya Membangun Perkantoran Baru Mahulu, Wajib Bersahabat Alam, Siasati Pandemi

person access_time 3 years ago
Beratnya Membangun Perkantoran Baru Mahulu, Wajib Bersahabat Alam, Siasati Pandemi

Pembangunan perkantoran pemerintahan di Mahulu. (nalendro priambodo/kaltimkece.id)

Tenggat pembangunan perkantoran pemerintahan di Mahulu ditetapkan minggu ketiga September 2021.

Ditulis Oleh: Nalendro Priambodo
Sabtu, 01 Mei 2021

kaltimkece.id PT Brantas Abipraya (Persero) berkomitmen menyelesaikan pembangunan 3 kantor pemerintahan baru di Mahulu tepat waktu di minggu ketiga September 2021. Perusahaan plat merah yang ditunjuk sebagai kontraktor pembangunan kantor bupati, Bappelitbangda dan DPRD Mahulu ini berupaya menyelesaikan sejumlah permasalahan pokok yang merintangi pekerjaan proyek. Berbagai siasat mereka jalankan guna mengatasi persoalan sukarnya pengiriman material konstruksi dan pekerja selama masa pandemi.

Ade Ahmad Al Fath yang ditugasi sebagai manajer proyek oleh PT Brantas Abipraya menyampaikan tantangan terberat pembangunan 3 gedung itu di mulai sejak awal konstruksi. Kontraktor harus putar otak menyusun rencana detail pengiriman material konstruksi. Kebanyakan didatangkan langsung dari berbagai kota di pulau Jawa dan pulau lain. Khusus mesin pembangkit daya dan lift didatangkan langsung dari Tiongkok dan dirakit di Jakarta.

Material itu dikumpulkan di Jakarta dan Surabaya agar segera dikirimkan melalui jalur laut sampai pelabuhan peti kemas di Samarinda. Di ibu kota provinsi Kaltim, material yang ditumpuk dalam puluhan kontainer itu dipisahkan ke dalam beberapa bagian agar muat dikirim menggunakan kapal barang menyusuri Sungai Mahakam hingga pelabuhan khusus di Mahulu. Perjalanan memakan waktu beberapa hari.

Sungai terpanjang di Bumi Etam itu menjadi satu-satunya jalur pengiriman logisitik ke Mahulu. Mengingat, jalur darat penghubung kabupaten berjuluk Urip Kerimaan dengan kabupaten lainnya ini belum terbangun. Pengiriman harus mempertimbangkan pasang surut air yang sangat dipengaruhi oleh musim. Jika musim kemarau debit air surut dan kapal bertonase besar tidak bisa mengirimkan barang. Bulan Januari-Februari dipilih sebagai waktu yang tepat mengirim bertahap seluruh material.

Pekerjaan pengiriman material belum berhenti setibanya di dermaga khusus yang dibangun di Kampung Long Melaham. Dari sana, material diangsur pengiriman menggunakan jalan tanah membelah hutan menuju lokasi proyek. Jika hujan turun dan jalan becek pengiriman terpaksa ditunda sementara. Material yang tiba disusun di beberapa titik tak jauh dari lokasi proyek agar memudahkan pekerja dan inventarisasi.

“Seluruh material konstruksi telah tiba di lokasi proyek,” ujar Ade pada kaltimkece.id, Selasa 20 April 2021 di Jakarta. Hari itu, ia baru saja menggelar rapat koordinasi percepatan penyelesaian gedung perkantoran baru di Mahulu. “Kalau dibilang proyek perambahan di tengah hutan ya ini,” sambungnya.

Rapat yang digelar di Hotel Sultan itu dihadiri langsung oleh Bupati Bonifasius Belawan Geh, Sekretaris Kabupaten, Stephanus Madang, perwakilan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta Inspektorat Mahulu.

Ade Ahmad menjelaskan, proyek konstruksi yang mereka tangani hingga wilayah Indonesia Timur. Persisnya di Kota Kupang. Bedanya, pengiriman ke ibu kota provinsi, Nusa Tenggara Timur itu membutuhkan sekali pengiriman barang sampai ke lokasi. Berbeda dengan Mahulu yang harus berkali-kali.

“Untuk tahun ini proyek PT Brantas Abipraya yang paling berat secara akses ya di Mahulu,” ungkap Ade.

Tambah Pekerja Konstruksi di Tengah Pandemi

Masih ada satu pekerjaan lain yang harus ditunaikan agar target penyelesaian gedung tepat waktu September 2021 mendatang. Urusan ini tak kalah sukar dibandingkan pengiriman material konstruksi. Perseroan harus putar siasat mengirim dan menambah pekerja konstruksi di tengah pandemi.

Menurut perhitungan perseroan plat merah itu, rata-rata pekerja konstruksi sudah bekerja di lokasi proyek hampir setahun penuh. Kondisi ini mewajibkan perusahaan meremajakan mereka dengan pekerja baru. “Khawatir setahun tidak pulang ada indikasi yang aneh-aneh,” ujar Ade Ahmad Al Fath yang ditunjuk PT Brantas Abipraya sebagai manajer proyek pembangunan kantor pemerintahan baru di Mahulu ini.

Begitu pula menjelang musim Lebaran tahun ini. Perusahaan harus putar otak mendatangkan sekitar 200-300 pekerja konstruksi baru guna menambah dan mengantisipasi kekurangan pekerja setelah Lebaran. Saat ini, terdapat 159 buruh konstruksi yang bekerja di 3 gedung.

Persoalan bertambah rumit karena mengirimkan ratusan pekerja di masa pandemi membutuhkan protokol kesehatan Covid-19 yang ketat. Baik standar yang ditetapkan perseroan maupun protokol yang ditetapkan pemerintah pusat hingga daerah. Khusus di Mahulu, setiap orang yang hendak masuk ke Mahulu diwajibkan mengantongi hasil tes PCR dan Antigen dengan hasil negatif Covid-19. Itu pun harus mengikuti jadwal buka tutup yang dikeluarkan oleh Pemkab Mahulu.

“Tanggal 18 sampai akhir Mei kami berencana memasukkan pekerja konstruksi bertahap mengacu pada protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah,” ujar Ade.

Pilihan mendatangkan pekerja konstruksi dari luar Mahulu dikarenakan belum tersedianya pekerja lokal yang memiliki keahlian khusus di bidang konstruksi beton modern. Meski demikian, perusahaan tetap mempekerjakan sekitar puluhan pekerja lokal. Mereka mendukung penyedia makanan, sarana transportasi, pembantu dan lainnya.

Meski demikian, perusahaan tetap memberikan transfer pengetahuan bagi pekerja dan kontraktor lokal tentang prinsip kesehatan dan keselamatan kerja. “Aspek estetika mutu kami jaga. Insya Allah mutu konstruksi di Mahulu sama seperti di Jakarta,” ujarnya.

Dipermudah Asal Sesuai Protokol Covid-19

Sekretaris Kabupaten Mahakam Ulu, Stephanus Madang menyampaikan Pemkab Mahulu terus berupaya memberikan dukungan agar gedung perkantoran ini selesai tepat waktu. Baik dari sisi ketersediaan anggaran maupun perizinan keluar masuk Mahulu bagi pekerja konstruksi selama pandemi Covid-19.

Sejak pandemi Covid-19, Pemkab Mahulu membuat kebijakan ketat mewajibkan setiap orang yang masuk ke Mahulu harus bebas Covid-19. Hal ini guna menekan penyebaran wabah dan melindungi warga dari serangan virus mematikan ini.

"Semua akan dipermudah asal sesuai protokol kesehatan. Pemerintah tidak akan menghambat," ujar Madang dalam kesempatan itu.

Senada, Bupati Mahakam Ulu, Bonifasius Belawan Geh menegaskan agar para pekerja konstruksi pembangunan kantor pemerintahan baru mematuhi prosedur pencegahan dan pengendalian Covid-19 yang telah dibuat pemerintah pusat dan daerah. Bupati meminta sisa waktu 5 bulan bisa dimanfaatkan benar agar pekerjaan selesai tepat waktu. 

"Saya selalu ingatkan harapan kantor itu selesai tahun ini. Kalau ada kendala segera bertemu dan dikoordinasikan agar cepat dicarikan solusi," ujar Bupati. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

 

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar