Pariwara Mahakam Ulu

Bonifasius Gaet Dokter-Dokter Spesialis Jebolan Universitas Brawijaya Malang ke Mahulu

person access_time 3 years ago
Bonifasius Gaet Dokter-Dokter Spesialis Jebolan Universitas Brawijaya Malang ke Mahulu

Bupati Mahakam Ulu, Bonifasius Belawan Geh. (nalendro priambodo/kaltimkece.id)

Minimnya dokter spesialis juga menghambat pendirian dan peningkatan status rumah sakit di Mahulu.

Ditulis Oleh: Nalendro Priambodo
Sabtu, 17 April 2021

kaltimkece.id Bupati Mahakam Ulu, Bonifasius Belawan Geh, bertekad meningkatkan kualitas sumber daya manusia di kabupaten yang ia pimpin. Salah satunya dengan memberikan peluang beasiswa kepada putra-putri terbaik Mahulu melanjutkan perkuliahan di berbagai perguruan tinggi ternama Indonesia. Salah satunya Universitas Brawijaya. Bupati yang kini menjabat periode kedua itu juga menawarkan kerja sama penempatan dokter spesialis di Mahulu.

Hal tersebut merespons sukarnya mendapatkan dokter spesialis di kabupaten berjuluk Urip Kerimaan ini. Apalagi, salah satu kendala pendirian dan peningkatan status rumah sakit adalah keberadaan dokter spesialis minimal lima orang.

"Dokter spesialis lulusan Universitas Brawijaya bisa ditempatkan di Mahulu. Karena kita memang sangat kekurangan dokter spesialis. Bentuk kerja sama seperti apa nanti teknis kita bahas lebih lanjut," tutur Bupati saat mengunjungi universitas terbaik ketiga di Indonesia versi Webometric pada 2020 tersebut, Rabu, 14 April 2021.

Kunjungan ke perguruan tinggi di Malang, Jawa Timur, itu merupakan rangkaian melanjutkan kerja sama kedua belah pihak yang telah terjalin lama. Dalam kesempatan itu keduanya menandatangani nota kesepahaman.

Beberapa tahun terakhir, Bonifasius rajin menyekolahkan putra-putri terbaik Mahulu ke universitas ternama Indonesia lewat Program Gerbang Cerdas Mahulu. Universitas Brawijaya, Malang merupakan satu di antara 20 Perguruan Tinggi yang telah lama diajak bekerja sama.

"Banyak manfaat kita petik dari kerja sama ini. Salah satunya terkait beasiswa bagi putra-putri kita dari Mahulu," kata Bupati.

Hal itu ditanggapi positif Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan dan Kerja Sama, Universitas Brawijaya Malang, Prof Sasmito Djati. Menurutnya, rektorat sangat mengapresiasi kerja sama tersebut. Hal itu mendukung program universitas dalam mencerdaskan masyarakat.

Mengenai kebutuhan dokter, diakuinya menjadi permasalahan, karena banyak tenaga dokter enggan ditempatkan di daerah terpencil dan pedalaman. "Di Jawa pun masih demikian. Banyak dokter tapi menumpuk di perkotaan. Daerah-daerah jauh kesulitan," ujarnya saat itu.

Menurut Sasmito, melalui program kerja sama tersebut nantinya akan mendidik putra-putri daerah di fakultas kedokteran untuk selanjutnya ditempatkan kembali di wilayahnya.

"Begitu pun dengan dokter spesialis. Khusus dokter spesialis persaingan sangat ketat. Hanya saja untuk putra-putri daerah memang dipermudah. Dengan tetap mengutamakan kompetensinya," ungkapnya.

Penandatangan MoU berlangsung dengan protokol kesehatan ketat. Turut hadir Sekretaris Kabupaten Mahulu, Stephanus Madang; Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dampai; dan beberapa perwakilan OPD. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar