Pariwara Mahakam Ulu

Bupati Mahulu Ketuk Pintu Gubernur Kaltim, Berbuah Komitmen Bankeu Pembangunan 15 Kantor OPD

person access_time 2 years ago
Bupati Mahulu Ketuk Pintu Gubernur Kaltim, Berbuah Komitmen Bankeu Pembangunan 15 Kantor OPD

Bupati Mahulu, Bonifasius Belawan Geh bertemu dengan Gubernur Kaltim, Isran Noor di ruang kerjanya, Senin, 6 September 2021. Dok Humas Provinsi Kaltim.

Upaya Pemkab Mahulu mengetuk pintu Pemprov Kaltim membuahkan komitmen. 

Ditulis Oleh: Nalendro Priambodo
Rabu, 08 September 2021

kaltimkece.id Pertemuan di ruang kerja Gubernur Kaltim, Isran Noor berlangsung hangat dan cair. Gubernur Kaltim dan Bupati Mahakam Ulu, Bonifasius Belawan Geh terlihat saling berbalas senyum dan canda di sela diskusi. Dalam lawatan kerjanya Senin, 6 September 2021, bupati membuka diskusi lewat penyampaian berbagai program dan kendala pembangunan agar sinkron dengan provinsi dan pusat. Di akhir pertemuan, Gubernur Isran menyampaikan komitmen membantu mempercepat pembangunan demi pelayanan prima di beranda negara. 

Salah satu kendala yang dihadapi kabupaten termuda di Kaltim yang belum genap berusia sembilan tahun ini adalah belum tersedianya kantor pemerintahan permanen. Saat ini, Pemkab Mahulu memang sedang membangun kantor bupati, Bappelitbangda dan DPRD Mahulu yang ditargetkan selesai akhir 2021. 

Di tengah perjalanan, terdapat situasi yang tak kalah mendesak. Yakni pembangunan 15 kantor organisasi perangkat daerah (OPD). Sebagai informasi, sejak awal diresmikan sebagai kabupaten baru, Mahulu sama sekali tidak memiliki kantor OPD permanen. 

Mayoritas kantor OPD berada di permukiman dan menyewa rumah sederhana milik warga. Di lapangan, para pelayan masyarakat terpaksa berbagi bahkan tak kebagian ruang kerja. Hal ini tentu cukup menyulitkan dalam memberikan pelayanan prima. 

Tak ingin tinggal diam. Pemkab Mahulu merencanakan membangun perkantoran sederhana bagi 15 OPD. Sedianya, kantor itu akan dibangun tak jauh dari areal perkantoran baru di kawasan Sebenaq Kampung Ujoh Bilang. Lokasi yang disiapkan sekitar 25 hektare. 

Namun demikian, Bupati Bonifasius menyadari APBD yang mereka miliki dinilai belum mampu membiayai program tersebut. Hal ini mengingat, APBD tahunan Mahulu hanya berkisar Rp 900 sampai Rp 1 Triliun per tahun. 

“Kami datang menghadap Pak Gubernur Kaltim berharap agar Mahulu mendapat bantuan dari Pemprov Kaltim,” ujar Bupati Bonifasius di sela diskusi dan disambut hangat oleh Gubernur Kaltim. 

“Baik Pak Bupati. Bisa dipertimbangkan. Kita sudah catat semua. Insyaallah kita bantu lewat bantuan keuangan di anggaran tahun 2022. Rp 30 miliar, masih belum Rp100 miliar,” balas Gubernur Isran dengan nada santai. 

Selain menyampaikan kondisi perkantoran yang masih menyewa, bupati juga menyampaikan sejumlah laporan pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mahulu. Terlebih saat ini untuk urusan penanganan kebencanaan masih ditangani Dinas Trantibum.

Kondisi ini cukup menyulitkan pemberian bantuan kepada warga terdampak dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Sebab, salah satu syaratnya adalah terbentuknya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mahulu. 

Diskusi hangat dan cair itu berjalan dengan protokol kesehatan yang ketat. Sesekali para kepala daerah berbalas canda dan tawa. Turut hadir dalam pertemuan itu, Sekretaris Kabupaten Mahulu, Stephanus Madang, Sekretaris Provinsi, Muhammad Sabani dan sejumlah pejabat tinggi lainnya. (*)

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar