Pariwara Mahakam Ulu

Jawaban Mahalnya Transportasi ke Perbatasan, Mahulu Luncurkan POA Hulu Riam 2022

person access_time 2 years ago
Jawaban Mahalnya Transportasi ke Perbatasan, Mahulu Luncurkan POA Hulu Riam 2022

Bupati Mahakam Ulu Bonifasius Belawan Geh melalui Wakil Bupati Yohanes Avun melepas keberangkatan perdana speedboat program Penyedia Angkutan Angkut (POA) Jumat, 10 Juni 2022. (kaltimkece.id/Nalendro Priambodo)

Pemerintah berupaya agar POA 2022 semakin tepat sasaran meringankan beban transportasi warga perbatasan. 

Ditulis Oleh: Nalendro Priambodo
Senin, 13 Juni 2022

kaltimkece.id Bupati Mahakam Ulu Bonifasius Belawan Geh melalui Wakil Bupati Yohanes Avun melepas keberangkatan perdana speedboat program Penyedia Angkutan Angkut (POA) Jumat, 10 Juni 2022  Program prioritas kepala daerah ini merupakan jawaban mengatasi mahalnya biaya transportasi warga di kawasan perbatasan di Mahulu. Khusus tahun 2022 ini, pemkab lebih memprioritaskan rute hulu riam Mahakam. Sejumlah langkah disiapkan agar subsidi semakin tepat sasaran. 

“Program POA merupakan prioritas kepala daerah Mahulu menjawab mahalnya transportasi masyarakat ke hulu riam,” ujar Wakil Bupati Mahulu Yohanes Avun ketika melepas keberangkatan perdana, Jumat, 10 Juni 2022 di dermaga Batoq Keloq Kecamatan Long Bagun. 

POA merupakan kelanjutan program Subsidi Ongkos Angkut (SOA) yang dijalankan sejak periode pertama kepemimpinan Bupati Bonifasius Belawan Geh. Pergantian nama ini menyesuaikan nomenklatur item program di dalam Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD). 

Meskipun berganti nama, Wabup Avun menegaskan, dua kriteria masyarakat penerima manfaat subsidi 50 hingga 100 persen dalam POA 2022 tetap mengacu kepada Peraturan Bupati nomor 13 tahun 2018 tentang POA.         

Masyarakat penerima subsidi gratis 100 persen terbagi ke dalam beberapa kriteria di antaranya ; masyarakat tidak mampu yang mengantongi kartu layanan POA, masyarakat dalam keadaan sakit, meninggal atau gawat darurat, rohaniawan, pelajar dan mahasiswa, masyarakat yang diberikan dispensasi khusus oleh pihak berwenang (jurnalis, narapidana, paramedis pendamping, petugas telekomunikasi dan lainnya) yang dibuktikan dengan surat penugasan. 

Sementara kriteria subsidi 50 persen di antaranya ; masyarakat umum seperti PNS, TNI/Polri, TNP, aparat kampung, pejabat negara/pemerintah yang tidak sedang menjalankan perjalanan dinas. Termasuk pula pengusaha, pedagang dan kontraktor. 

“POA ini hanya untuk penumpang. Bukan barang,” kata Wabup. 

Tepat Sasaran Bagi Warga Perbatasan

Wabup memberi penjelasan mengapa POA 2022 hanya melayani rute hulu riam Mahakam. Kebijakan ini didasari evaluasi tahun-tahun sebelumnya. Banyak pegawai maupun pengusaha yang memanfaatkan SOA/POA. Pemkab berupaya agar subsidi POA semakin tepat sasaran dan memprioritaskan warga di kawasan perbatasan melalui rute hulu riam yang dikenal berbahaya dan mahal. Meski demikian, wabup tetap membuka opsi, bisa saja warga dalam kondisi gawat darurat ke hilir mendapatkan bantuan speedboat gratis. 

“Ada perlakuan khusus, kalau meninggal dan rujuk ke rumah sakit, bisa saja gratis,” ujar Wabup. 

Baca juga : Kantong Warga Perbatasan tak Lagi Jebol Setelah POA 22 Diluncurkan

Pria yang pernah menjabat Sekretaris Daerah Mahulu ini menyadari POA sangat bermanfaat memangkas biaya perjalanan ke perkampungan di hulu riam yang terkenal mahal. Sebagai contoh, ongkos speedboat perjalanan mudik reguler dari Kampung Long Bagun ke Kampung Tiong Ohang Kecamatan Long Apari sebesar Rp 800 sampai Rp 1 juta. Oleh karena itu, Avun meminta Dinas Perhubungan Mahulu yang mengampu program ini benar-benar mengawasi agar penerima manfaat tepat sasaran. 

Kepala Dinas Perhubungan Mahulu Fransiskus Xaverius Lawing sudah punya langkah agar perintah memastikan penerima manfaat tepat sasaran. Frans – sapaan karibnya berkomitmen POA bisa berjalan hingga puncak musim mudik di akhir tahun mendekati natal dan tahun baru. 

Langkah pertama dengan memperbaharui data warga tidak mampu penerima manfaat yang disinkronkan dengan Dinas Sosial dan Dinas Catatan Sipil. Selanjutnya menentukan standar minimum penumpang dalam sekali keberangkatan dari Long Bagun – Long Pahangai - Tiong Ohang sebanyak 10 orang. Maksimal 25 orang termasuk kru kapal sebanyak tiga orang sekali berangkat. Setiap penumpang yang sudah mendaftar sehari sebelum keberangkatan wajib mengisi manifes perjalanan, jaket keselamatan dan diperiksa dokumen/data diri memverifikasi perolehan subsidi sebelum keberangkatan di pos penjagaan. 

“Kalau tidak memenuhi kuota akan kita tunda keberangkatan. Karena akan sia-sia dan tidak maksimal,” tegas Frans kepada kaltimkece.id usai di lokasi pelepasan keberangkatan. 

Dalam seminggu, armada POA berangkat sebanyak 6 kali setiap pagi mulai hari Selasa sampai Minggu pukul 09.00 pagi. Dari dermaga Long Bagun ke pemberhentian terakhir di Kampung Tiong Ohang akan melewati 13 dermaga kampung. Di setiap dermaga itulah para petugas Dishub akan disiagakan untuk mengecek manifes penumpang. Tujuannya agar subsidi tepat sasaran dan memudahkan pendataan penumpang jika terjadi situasi gawat darurat. 

“Penumpang reguler tidak boleh naik speedboat POA,” tegas Frans. (*)

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar