Pariwara Mahakam Ulu

Kearifan Lokal Mahulu Hadapi Covid-19, Bupati Anjurkan Kembali ke Ladang

person access_time 2 years ago
Kearifan Lokal Mahulu Hadapi Covid-19, Bupati Anjurkan Kembali ke Ladang

Petani di Mahulu bergotong royong menugal tau menanam bibit padi ladang. kaltimkece.id (Robitoh Johan Palupi)

Kearifan Lokal dan kebijakan berbasis sains berhasil menekan penyebaran gelombang dua Covid-19 di Mahulu.

Ditulis Oleh: Nalendro Priambodo
Jum'at, 24 September 2021

kaltimkece.id Bupati Mahakam Ulu (Mahulu) Bonifasius Belawan Geh punya ide orisinal berbasis kearifan lokal untuk mengadang penyebaran Covid-19 di Mahulu. Yakni mengharapkan warganya mengintensifkan kegiatan berladang (back to field) selama masa tutup total kawasan kabupaten. Upaya ini diyakini memperkuat ketahanan pangan dan mengurangi risiko penularan Covid-19. 

Saran itu menjadi salah satu poin yang dituangkan dalam Instruksi Bupati Mahulu nomor 6 tahun 2021 tentang Pengetatan Pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 dan Pengaturan Akses Keluar Masuk Wilayah Mahakam Ulu. Beleid itu disahkan pada 29 Juli 2021. 

“Kita sarankan masyarakat untuk menghindari kerumunan. Kalau ke ladang masing-masing tidak terjadi kerumunan. Di sana (ladang) area yang kita anggap bagus untuk menghindari Covid-19,” ucap Bonifasius yang juga Ketua Satgas Covid-19 Mahulu kepada kaltimkece.id beberapa waktu lalu. 

Pria 55 tahun yang sejak remaja hingga sekarang masih berladang seperti warga Mahulu kebanyakan menyadari anjuran berladang selama masa masa tutup kawasan dinilai cocok dengan kultur masyarakat setempat. Mengingat sebagian besar warganya berprofesi atau memiliki kemampuan bercocok tanam yang diwariskan turun temurun. 

Lokasi dan aktivitas berkebun dinilai cocok sebagai tempat isolasi mandiri. Mengingat ladang-ladang milik petani di Mahulu berada di sekitar hutan hujan tropis yang memiliki udara segar. 

Lokasi ladang itu letaknya jauh dari permukiman. Begitu pula dengan pondok tempat petani beristirahat di ladang letaknya berjauhan satu dengan lainnya. Kondisi seperti ini relatif bisa mengurangi interaksi dan kerumunan sehingga mengurangi risiko penularan Covid-19. 

Selain menjauhi kerumunan, aktivitas kembali ke ladang ini diyakini memberi efek ketenangan fisik jasmani dan rohani yang sangat berguna menjaga daya tahan tubuh. Selain itu pula, diyakini menjaga keseimbangan waktu istirahat, menjauhi kerumunan dan tetap beraktivitas produktif yang menguntungkan. 

“Banyak manfaat yang didapat ketika berladang. Di samping bisa mendapat udara segar yang sehat, kita bisa bersih-bersih kebun dan menanam sayur untuk dikonsumsi sendiri atau dijual,” ucap Bonifasius yang juga Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Mahulu ini. 

Imbauan ini hanya dianjurkan kepada warga yang tidak sedang terinfeksi, suspek atau Orang Tanpa Gejala (OTG) di masa tutup kawasan. Dan sangat tidak disarankan dilakukan bagi orang yang terinfeksi virus SARS-CoV2 penyebab Covid-19 dengan gejala ringan hingga berat apalagi memiliki penyakit penyerta sangat. 

Kategori ini lebih dianjurkan dirawat intensif di fasilitas kesehatan setempat. Meskipun sejauh ini belum ditemukan kasus ada orang meninggal di ladang akibat Covid-19. 

Kombinasi kebijakan ilmiah berbasiskan kearifan lokal melalui sistem buka tutup kawasan dan kembali berladang ini terbukti berhasil menekan serangan gelombang dua Covid-19 yang diperkirakan mulai Juli 2021 lalu. 

Mahulu yang sempat menyandang zona merah Covid-19 dua bulan terakhir bersama sembilan kabupaten kota lainnya berangsur-angsur pulih dan sempat menjadi satu-satunya kabupaten di Kaltim yang berada di zona kuning. Data dari Satgas Covid-19 Kaltim Per 23 September 2021 mencatat hanya tersisa 11 pasien Covid-19 yang dirawat. 

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar