Pariwara Mahakam Ulu

Kerukunan Umat Beragama Modal Integrasi Nasional dan Suksesnya Pembangunan

person access_time 2 years ago
Kerukunan Umat Beragama Modal Integrasi Nasional dan Suksesnya Pembangunan

Wabup Mahulu Yohanes Avun ketika membuka Dialog Kerukunan Umat Beragama dan Modernisasi Beragama Katolik Tahun 2021, Kamis 2 Desember di Ruang Rapat Bappelitbangda. kaltimkece.id (Nalendro Priambodo)

Kerukunan antar umat beragama harus terus dipelihara di Bumi Urip Kerimaan. 

Ditulis Oleh: Nalendro Priambodo
Jum'at, 03 Desember 2021

kaltimkece.id Kerukunan beragama menjadi syarat penting dalam kehidupan bermasyarakat. Sikap ini harus dilandasi saling pengertian dan menghormati. Kondisi ini merupakan keniscayaan dalam konteks perlindungan hak asasi manusia. Terlebih lagi menjadi prasyarat terwujudnya integrasi nasional demi suksesnya pembangunan. 

Pemkab Mahulu menyadari kerukunan umat beragama ditentukan oleh dua faktor kunci. Yakni sikap dan perilaku umat beragama. Serta kebijakan negara yang kondusif bagi kerukunan umat. 

“Semua agama mengajarkan kerukunan, sehingga agama idealnya berfungsi sebagai faktor integratif,” ujar Bupati Mahakam Ulu, Bonifasius Belawan Geh diwakili Wabup Yohanes Avun ketika membuka Dialog Kerukunan Umat Beragama dan Modernisasi Beragama Katolik Tahun 2021, Kamis 2 Desember di Ruang Rapat Bappelitbangda.

Dialog digelar oleh Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Mahulu. Mengangkat tema Meningkatkan Peran dan Partisipasi Masyarakat Katolik dalam Pembangunan Kabupaten Mahulu. Dihadiri perwakilan Keuskupan Agung Samarinda Pastor Moses Komela Avan selaku narasumber dan Pastor Ignasius Ding Jenau dari Paroki Santo Petrus Ujoh Bilang, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan E. Tek Hen Yohanes dan Kepala Kantor Kemenag Mahulu Longginus.

Wabup menyampaikan, sejauh ini hubungan antar pemeluk agama di Mahakam Ulu, berjalan harmonis. Pemerintah di bumi Urip Kerimaan senantiasa bersikap bijak, arif dan adil dalam menjaga hubungan antar umat beragama. 

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mahulu Longginus memberi penjelasan tambahan. Menurutnya, dialog ini merupakan amanat Bidang Bimas Katolik Kementerian Agama. Dialog ini merupakan wadah dialog umat Katolik dan hasilnya dapat disebarluaskan secara masif. 

Ia juga berharap melalui dialog ini akan memperoleh tindak lanjut yang dapat menjadi acuan para pihak dalam mengelola dan mengembangkan kerukunan dan kemajuan umat beragama di Kabupaten Mahulu.

“Melalui kegiatan ini juga bisa meningkatkan peran dan partisipasi umat Katolik dalam proses pembangunan di Kabupaten Mahulu,” kuncinya. (*)

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar