Pariwara Mahakam Ulu

Keunggulan Kompetitif Mahulu Mendukung IKN

person access_time 1 year ago
Keunggulan Kompetitif Mahulu Mendukung IKN

keunggulan kompetitif ini bisa dilihat dari kekayaan sumber daya alam. FOTO: NALENDRO PRIAMBODO-KALTIMKECE.ID.

Salah satu hutan hujan yang dikemudian dikenal sebagai Jantung Kalimantan ini memiliki jasa lingkungan yang begitu besar bagi Kalimantan, Indonesia dan Dunia.

Ditulis Oleh: Nalendro Priambodo
Selasa, 16 Mei 2023

kaltimkece.id Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) memiliki sejumlah keunggulan kompetitif baik dari sisi kekayaan alam dan budaya. Keunggulan ini diharapkan menjadi modal mengembangkan ekonomi, sosial dan budaya masyarakat di Tana’a Urip Ngerimaan, terlebih menyambut kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN). 

Wakil Bupati Mahakam Ulu, Yohanes Avun, menjelaskan, keunggulan kompetitif ini bisa dilihat dari kekayaan sumber daya alam. Lebih dari 80 persen dari total wilayah Mahulu yang terletak di tengah-tengah Pulau Kalimantan ini merupakan tutupan hutan dengan vegetasi alami yang menyimpan kekayaan flora dan fauna alami. 

Salah satu hutan hujan yang dikemudian dikenal sebagai Jantung Kalimantan ini memiliki jasa lingkungan yang begitu besar bagi Kalimantan, Indonesia dan Dunia. Perannya penting menjaga debit dan daerah tangkapan air Sungai Mahakam yang mengaliri daerah lainnya seperti Mahulu, Kutai Barat, Kutai Kartanegara sampai Samarinda. Menjaga pasokan air dan mencegah banjir di daerah lain. 

“Debit Sungai Mahakam dipengaruhi oleh kemampuan daya dukung dan daya tampung hutan di Mahakam Ulu sebagai daerah tangkapan air,” ujar Wabup Avun ketika menjadi salah satu narasumber Pertemuan Komisi PSE/ CARITAS/ KKP-PMP/ dan SGPP Regio Kalimantan di Keuskupan Agung Samarinda Selasa, 16 Mei 2023. 

Selain menjaga kebutuhan air, hutan hujan di Mahulu juga bernilai ekologi dan ekonomis tinggi jika dikelola berkelanjutan. Selain sebagai paru-paru dunia, hutan di Mahulu juga mampu menyerap karbon dan menghasilkan oksigen untuk mengurangi pemanasan global. Dewasa ini, hutan hujan ini menghasilkan sumber pendanaan baru pemerintah melalui skema kredit karbon. 

Keunggulan kompetitif Mahulu lainnya yakni bidang pertanian dan perkebunan. Sebagai daerah yang memiliki kearifan lokal, Mahulu sangat potensial dalam pengembangan komoditas pertanian seperti padi gunung dan kakao berkelanjutan. 

Saat ini Pemkab Mahulu sedang mengembangkan program ladang menetap 10 hektare per kampung yang sedang berjalan di 50 kampung. Tak hanya itu, pemkab juga menggelontorkan bantuan biaya tanam. Selain merangsang produksi pangan, program ini didesain menciptakan ketahanan pangan lokal dan mendorong Mahulu menjadi salah satu daerah penyuplai beras ke IKN. 

Di bidang pertanian, Mahulu juga memiliki banyak anak sungai, mata air dan daratan yang potensial dikembangkan untuk perikanan air tawar. 

Di bidang pariwisata, Mahulu juga dianugerahi bentang alam yang potensial dikembangkan sebagai destinasi pariwisata berbasis alam dan olahraga. Ambil contoh, belasan air terjun, arung jeram yang menantang, deretan dinding karst dan penjelajahan hutan. 

Tak hanya itu, Kabupaten Mahulu juga memiliki budaya dan tradisi kearifan lokal etnis Dayak yang khas dan terjaga hingga saat ini. Tak ketinggalan Mahulu sangat potensial dikembangkan sebagai daerah wisata rohani. Mengingat, karakter warganya yang agamis dan memiliki beberapa situs keagamaan bernilai sejarah seperti Gereja Katolik tertua di Kaltim di Kampung Laham.

Tantangan dan Peran Pemerintah 

Sebagai kabupaten termuda di Kaltim, Mahulu sangat menyadari keunggulan kompetitif itu memiliki banyak tantangan. Terutama di bidang infrastruktur. Salah satunya keterbatasan infrastruktur transportasi dari dan menuju Mahulu. 

Jalan penghubung Mahulu dengan daerah lain belum sepenuhnya tersambung. Masih harus mengandalkan jalur Sungai Mahakam yang terkenal berbiaya mahal dan risiko keselamatan tinggi. Sebagai contoh, biaya yang harus dikeluarkan dari Samarinda ke kecamatan terjauh di Long Apari berkisar Rp 1,5 sampai 2 juta per orang. Jauh lebih mahal dibandingkan tiket pesawat dari Balikpapan ke Bali. 

Mengatasi tantangan transportasi berbiaya mahal, Pemkab Mahulu bersama provinsi dan pusat menyusun dan menjalankan strategi peningkatan mobilitas logistik dan penumpang. Sejak 2018 diluncurkan program Subsidi Ongkos Angkut (SOA) yang sekarang berubah menjadi Penyedia Ongkos Angkut (POA). 

Masyarakat dan pelaku usaha, utamanya ke perkampungan di hulu seperti Kecamatan Long Pahangai dan Long Apari diberikan subsidi biaya transportasi. Bahkan sampai gratis. Berjalan beberapa tahun, sudah ada lebih dari 30 ribu warga yang menerima manfaat POA. 

Di sisi transportasi darat, Pemkab Mahulu juga rutin mengetuk pintu pemerintah pusat untuk segera menyelesaikan jalan darat. Nantinya, akan terbangun jalan Trans Kalimantan penghubung IKN - Mahulu hingga perbatasan Kalimantan Barat dan Kalimantan Utara. Jalan yang kini tengah dibangun bertahap ini diharapkan menjadikan Mahulu menjadi titik ekonomi baru di Pulau Kalimantan dan IKN. 

Di udara, Pemkab Mahulu juga terus menggenjot pembangunan Bandara Ujoh Bilang. Bandara yang terletak di pusat ibu kota Mahulu ini diharapkan mempercepat mobilitas penumpang, merangsang pariwisata dan distribusi komoditas unggulan Mahulu. 

Di dalam seminar itu, Wabup menegaskan, pemerintah juga berperan mempersiapkan masyarakat lokal menyambut IKN. Beberapa langkah sudah diambil. Lewat mendorong lembaga pendidikan dan memprioritaskan masyarakat lokal mengakses pendidikan. Baik lewat program Beasiswa Gerbang Cerdas Mahulu maupun bekerja sama dengan lembaga lainnya. Langkah ini dibarengi dengan tetap tetap mempertahankan kearifan lokal masyarakat setempat. Baik dari sisi budaya, tradisi dan adat istiadat. 

“Kami terus mendorong masyarakat lokal lebih terbuka dengan perkembangan pembangunan, teknologi, lapangan pekerjaan dan sumber ekonomi baru selain pertanian dan perkebunan,” tutur Wabup Avun.*Dilengkapi: Mika Suhendra.(adv/prokopimmahulu)

shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar