Pariwara Mahakam Ulu

Mahulu Targetkan Pembelajaran Tatap Muka Juli 2021, Potensi Learning Lost Harus Diwaspadai

person access_time 3 years ago
Mahulu Targetkan Pembelajaran Tatap Muka Juli 2021, Potensi Learning Lost Harus Diwaspadai

Prosedur pembelajaran tatap muka di Mahakam Ulu. (muhibar sobary/kaltimkece.id)

Untuk menggelar pembelajaran tatap muka, Mahulu juga mesti mempertahankan status zona hijau.

Ditulis Oleh: Muhibar Sobary Ardan
Selasa, 25 Mei 2021

kaltimkece.id Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu atau Pemkab Mahulu mengupayakan pembelajaran tatap muka (PTM) berlangsung pada tahun ajaran baru Juli 2021 mendatang. Berbagai upaya turut dilakukan guna mewujudkan pola pembelajaran pada era baru selama pandemi Covid-19.

Bupati Mahulu, Bonifasius Belawan Geh, optimistis PTM berlangsung di Mahulu Juli mendatang. Dan terpenting adalah penerapan protokol kesehatan yang tetap berjalan. Selain itu, proses vaksinasi bagi petugas pendidikan terus digencarkan. Pihaknya pun terus mengupayakan melaksanakan PTM di Mahulu.

“Kami tetap mengupayakan tatap muka. Karena susah, dampak belajar daring ini tidak keruan bagi anak-anak,” kata Bupati kepada kaltimkece.id, pekan lalu.

Senin, 24 Mei 2021, kemarin, Feridiana Handoq memantau langsung pelaksanaan ujian semester di tiga SMP Negeri 1 Long Bagun, SMP Negeri 4 Long Bagun, dan SMP 5 Long Melaham. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (DIsdikbud) Mahulu itu mendapatkan berbagai masukan dari guru serta orangtua murid. Utamanya terkait kepastian pelaksanaan PTM di daerah berjuluk Urip Kerimaan itu.

“Ada yang menyampaikan ingin segera tatap muka. Terkadang siswa terkendala mengerjakan tugas sehingga guru harus jemput bola. Karena kan’ Mahulu tidak seperti di kota,” ujar perempuan yang kerap disapa Feri itu kepada kaltimkece.id, Selasa, 25 Maret 2021. Kondisi penghambat PTM yang dimaksud ialah susahnya akses infrastruktur serta sinyal di Mahulu.

Pelaksanaan PTM yang direncanakan Juli mendatang bakal terlaksana jika proses vaksinasi tenaga pendidik telah dilakukan. Tidak hanya itu, status daerah zona hijau bebas Covid-19 turut menentukan PTM di Mahulu. Hal tersebut mengacu Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Kementerian Dalam Negeri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Semester Genap Tahun Ajaran dan Tahun Akademik 2020/2021 pada Masa Pandemi Covid-19.

“Semoga proses vaksinasi bagi guru segera selesai dan Mahulu tetap berada di zona hijau,” harap Feri.

Berdasarkan catatan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19, Mahulu resmi menyandang zona hijau pada 20 Mei lalu. Lima hari berselang, kondisi tersebut tidak berubah. Kabupaten yang berdiri pada tahun 2013 ini nihil penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 hingga Selasa, 25 April 2021.

Kepala Dinas Kesehatan Keluarga Berencana dan Pengendalian Penduduk (Dinkes P2KB) Mahulu, drg Agustinus Teguh Santoso, menyebutkan jika vaksinasi bagi guru telah mencapai sekitar 80 persen. Ia pun mengimbau kepada guru atau tenaga pendidik yang belum divaksin segera mengunjungi puskesmas terdekat.

“Untuk mencapai 100 persen terus diupayakan, ini sudah dilakukan pendataan untuk guru di tiap kecamatan dan kampung,” tandasnya.

Tantangan PTM di Mahulu

Pengamat Pendidikan Universitas Mulawarman Prof Susilo menyebutkan beberapa tantangan yang harus dihadapi pemerintah terkait berlangsungnya PTM Juni mendatang. Ia mengatakan, pandemi Covid-19 berpotensi memberikan dampak learning lost atau ketertinggalan pelajaran bagi siswa.

“Ini yang harus diperhatikan. Baik guru serta pemerintah untuk segera mengejar ketertinggalan akibat Covid-19,” kata dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unmul itu.

Ia mengatakan, guru diharapkan dapat cepat menyesuaikan diri. Utamanya bagi tenaga pendidik yang mengajar SMA atau SMK. Mengingat, kata dia, siswa jenjang itu segera menghadapi dunia perguruan tinggi atau pun pekerjaan.

Sedangkan untuk siswa yang berada di jenjang SD dan SMP, Susilo mengatakan ketertinggalan masih dapat dikejar. Namun yang terpenting, kata dia, fenomena ini harus disadari guru dan pemerintah. Mengingat nantinya berkaitan dengan kualitas sumber daya manusia yang ada di daerah tersebut. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar