Pariwara Mahakam Ulu

Perjuangan Istri Bupati Mahulu Perkenalkan Sorgum sebagai Pendamping Beras Kaya Manfaat

person access_time 3 years ago
Perjuangan Istri Bupati Mahulu Perkenalkan Sorgum sebagai Pendamping Beras Kaya Manfaat

Yovita Bulan saat berladang di lahannya. (muhibar sobary/kaltimkece.id)

Sorgum memiliki kandungan zat besi tiga kali lebih tinggi dibanding beras.

Ditulis Oleh: Nalendro Priambodo
Sabtu, 27 Maret 2021

 

kaltimkece.id Matahari benar-benar menancapkan gigitannya yang menyengat, walau seraung–topi khas petani Dayak selebar bahu masih terpasang erat di kepala Yovita Bulan. Keringat sebesar biji jagung mengucur deras di dahi perempuan paruh baya berkulit putih itu. 

Sepanjang hari yang terik, bersama sang suami, Bonifasius Belawan Geh keduanya tampak asyik memanen padi di ladang mereka di Kampung Mamahaq Besar.

Satu per satu malai padi jenis abung mereka potong dan dimasukkan ke tas yang mereka gendong di pundak. Ketika tas anyaman bambu setinggi punggung orang dewasa itu penuh, keduanya memutuskan beristirahat sejenak di sebuah pondok sambil mengumpulkan hasil panen. Di perjalanan pulang dari ladang yang terletak di lereng bukit itu, Yovita setengah berteriak kegirangan.

Diambilnya sebilah mandau–parang dalam istilah lokal yang masih bersarung di genggaman temannya. Yovita lantas membawa golok itu menuju beberapa rumpun tanaman mirip jagung yang tingginya melebihi tubuh orang dewasa. Jemari kirinya dengan cekatan membengkokkan ujung batang berisi ribuan biji berwarna merah bata yang tumbuh di sela tanaman padi. Hanya butuh sekali tebasan mandau, ujung malai itu putus.

Istri Bupati Mahakam Ulu ini tersenyum lebar memperlihatkan hasil panennya kepada kaltimkece.id. Biji berbentuk bulat itu bernama latin Shorgum spp atau biasa disebut Sorgum. Ibu lima anak itu menanam tanaman berbiji bulat itu sekitar 5 bulan lalu berbarengan dengan masa tanam padi ladang. Selama periode itu, sedikitnya, sudah dua kali ia memanen sorgum dari batang pohon yang sama.

“Sorgum bisa dipanen 2—3 kali. Perawatannya mudah sekadar pemupukan dan pembersihan lahan dari gulma,” ujar Yovita Bulan kepada kaltimkece.id, Kamis, 25 Maret 2021, di ladangnya sambil tersenyum.

Beberapa tangkai sorgum hasil panen hari itu segera ia masukan ke dalam wadah penyimpanan. Ribuan butir sorgum itu siap ia bawa ke kediamannya di Kampung Ujoh Bilang untuk diolah menjadi makanan alternatif bergizi tinggi pendamping beras bagi keluarganya.

Cara Mengolah

Cara mengolah biji sorgum menjadi makanan alternatif pengganti tidak jauh berbeda dengan pengolahan padi menjadi beras. Pertama-tama, biji sorgum yang masih menempel di batang yang sudah dijemur beberapa hari hingga kering dipisahkan menjadi bulir-bulir. Setelah itu pisahkan kulit ari terluar dari biji. Bisa menggunakan penumbuk atau mesin sosoh. Di beberapa kesempatan ketika ada waktu luang, Yovita terlihat memisahkan biji dengan kulit luar secara manual menggunakan tangan.

Setelah didapatkan biji yang bersih, sorgum diletakkan dalam wadah penyimpanan kedap udara agar tahan lama. Untuk cara pemasakan tak jauh berbeda dibanding memasak nasi. Bisa menggunakan api maupun alat penanak nasi berdaya listrik.

Biji sorgum yang telah dicuci bersih dituang ke dalam panci. Jika menggunakan penanak nasi berdaya listrik maupun panci berdaya api, disarankan menambahkan air dua kali lipat dibanding takaran memasak beras biasa. Proses memasak agak sedikit lebih lama itu untuk mendapatkan tekstur pulen seperti beras. Sorgum yang telah masak berwarna merah kecokelatan. Bentuknya bijian bulat terpisah satu sama lain dan kaya serat.

“Rasanya tawar seperti beras merah. Kalau dimasak sebentar rasanya krenyes-krenyes dan kalau  lebih lama dimasak bisa pulen,” kata perempuan yang sudah sejak belia mengonsumsi sorgum ini.

Lebih Bergizi Dibanding Beras

Komposisi zat gizi sorgum secara umum sangat bersaing dengan serealia lain, seperti jagung, beras yang sudah dipisahkan dari kulitnya, dan gandum. Bahkan, lewat penelitian yang dilakukan oleh oleh B.A Susila dari Balai Besar Litbang Pascapanen Pertanian Bogor terlihat komposisi gizi sorgum cenderung lebih kaya ketimbang beras yang sudah dipisahkan dari kulitnya. Gizi yang terkandung pada sorgum hampir menyamai gandum. Komposisi ketiga serealia itu diukur per 100 gram biji dengan kadar air 12 persen

Sorgum juga memiliki kadar serat dua kali lebih banyak dibanding beras. Begitu pula soal karbohidrat yang terkandung pada sorgum dengan takaran yang sama terhitung rendah. 70.7 gram. Gandum, 71 gram dan beras 76 gram. Makanan yang rendah serat dan tinggi karbohidrat dapat menyebabkan tingginya kadar gula darah pemicu penyakit diabetes melitus. Selain itu pula, sorgum memiliki kandungan zat besi tiga kali lebih tinggi dibanding beras.

“Konsumsi sorgum banyak manfaatnya untuk mencegah penyakit diabetes melitus dan osteoporosis atau tulang rapuh,” ujar Yovita ibu 5 anak yang masih rajin berkebun di ladang ini.

Banyak Manfaat

Selain kaya kandungan gizi, tanaman sorgum juga kaya manfaat. Hampir seluruh bagian tubuh tanaman bisa dimanfaatkan. Perempuan ramah senyum ini bercerita, batang sorgum yang kaya kandungan gula bisa diolah menjadi gula pasir.

“Batangnya, bisa diolah menjadi gula seperti tebu. Sisa batang bisa dibuat pakan ternak organik bagi sapi, kambing dan babi, jadi peternak tak perlu datangkan pakan dari luar,” ujar Yovita

Limbah kotoran ternak itu bisa diolah menjadi pupuk kompos. Hal ini merangsang pertanian, perkebunan dan peternakan yang berkelanjutan di masa mendatang. Yovita yang kini menjabat Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Mahulu terus berupaya memperkenalkan berbagai manfaat dan budidaya sorgum ke kampung-kampung. Upaya ini ia jalankan sejak 6 tahun lalu, ketika sang suami baru saja menjabat sebagai Bupati Mahulu di periode pertama.

Yovita cukup optimistis sorgum bisa dikembangbiakkan di Mahulu sebagai makanan pendamping nasi. Mengingat mayoritas warga di Kabupaten berjuluk Urip Kerimaan ini memiliki tradisi berladang padi yang dijalankan turun temurun. Ia tak bosannya berbagai manfaat dan cara budidaya sorgum bagi warga setempat. Beberapa rekan dan tetangga yang ia berikan bibit sorgum terlihat mulai menanam sorgum di pekarangan dan ladangnya.

“Sorgum bisa ditanam sistem tumpang sari dengan kakao atau padi ladang,” tandasnya. (*)

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar