Pariwara Mahakam Ulu

Prihatin Ketergantungan Pangan, Bupati Mahulu Gulirkan Program Ketahanan Pangan Berbasis Kampung

person access_time 3 years ago
Prihatin Ketergantungan Pangan, Bupati Mahulu Gulirkan Program Ketahanan Pangan Berbasis Kampung

Program Ketahanan Pangan di 50 kampung, diluncurkan di Kampung Batu Majang, awal September 2021. (dok Humpro Mahulu)

Dari keprihatinan nasib warganya, Bupati Mahulu, Bonifasius Belawan Geh merancang dan meluncurkan program ketahanan pangan. 

Ditulis Oleh: Nalendro Priambodo
Selasa, 14 September 2021

kaltimkece.id Perahu cepat meliuk-liuk memecah kesunyian di pedalaman Sungai Mahakam. Di bagian belakang dan bawah jok speedboat berkapasitas belasan penumpang itu bertumpuk beragam sayur mayur, ikan hidup, daging ayam beku sampai ikan asin. Sepanjang perjalanan, dari Pelabuhan Tering di Kubar, speedboat bermesin 200 paarden kracht (PK) itu singgah di dermaga-dermaga kecil di sepanjang kampung. 

Di pinggir kayu bulat apung yang dijadikan dermaga kampung Long Melaham, motoris dibantu anak buah kapal dengan sigap menurunkan sebuah kardus besar berisi ikan asin yang telah diberi nama. Si pemilik menerima barang dan bergegas memberi selembar uang Rp 50 ribu sebagai ongkos kirim. 

Di kampung sebelah, speedboat mengakhir perjalanan enam jam di Pelabuhan Ujoh Bilang. Di dermaga yang berada di pusat ibu kota Mahakam Ulu itu, motoris dibantu kru menurunkan berkarung-karung sayuran mentah dan dua plastik besar berisi puluhan ikan mas hidup. 

Setelah membayar, si pemilik barang yang juga pedagang sayur mayur itu langsung bergegas meninggalkan pelabuhan. Sayur dan daging itu akan dia ecer di warung sayur miliknya Ujoh Bilang. 

Pemandangan itu lazim ditemui di Mahulu. Di pasar tradisional maupun lapak sayur eceran dengan mudah dibanjiri beragam sayur, daging sampai bumbu dapur kemasan yang didatangkan dari luar Mahulu. Sayur dan daging produk lokal hanya tersedia di beberapa lapak. Atau dijual terbatas oleh petani yang berkeliling kampung.Digendong dengan tas anyaman rotan. 

Pemandangan itu tersaji hari demi hari di hampir seluruh kampung di Mahulu. Bupati Mahakam Ulu, Bonifasius Belawan Geh menyadari Mahulu masih sangat bergantung bahan pangan dari daerah lain. 

“Ini menjadi salah satu keprihatinan saya sejak mencalonkan diri sebagai calon bupati,” ucap Bupati Bonifasius yang kini menjabat di periode kedua ini, Sabtu, 4 September 2021. 

Bupati Bonifasius yang mengetuai Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Mahulu ini tak ingin sekedar prihatin apalagi berpangku tangan. Ketika terpilih sebagai bupati periode 2021-2024, pria, kelahiran Kampung Mamahaq Besar 55 tahun silam ini langsung merealisasikan janji politiknya. 

“Keprihatinan itu, saya jawab dengan menetapkan bidang urusan pertanian dan seluruh sub-bidang turunannya sebagai visi utama. Baik pertanian hortikultura dan tanaman pangan, perikanan dan peternakan, termasuk bidang paska panennya,” tutur bupati Bonifasius diwakili Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Mahulu ketika meresmikan program lahan untuk program Ketahanan Pangan di Kampung Batu Majang kali itu. 

Menurut Bupati, tujuan utama dari Program Ketahanan Pangan melalui penyiapan 10 hektare lahan per kampung ini, adalah untuk mengurangi tingkat ketergantungan setiap kampung terhadap pangan yang selama ini didatangkan dari luar daerah. 

Baca Juga :

Bonifasius Belawan Geh Papaprkan Tiga Kunci Keberhasilan Kemandirian Pangan di Mahulu

Nantinya, akan disiapkan pelbagai dukungan berupa modal dan pelatihan bagi petani penggarap lahan program tersebut. Lahan beserta hasil yang dimiliki pemerintah kampung itu akan dikelola oleh badan usaha milik kampung (BUMK). Hasilnya akan didistribusikan ke kampung-kampung di Mahulu. Sedangkan hasil penjualan akan menghasilkan kas daerah. 

“Program ini juga akan menambah kesempatan dan lapangan kerja. Produksi sektor pertanian berpotensi menciptakan lapangan kerja lanjutan. Terutama di sub sektor pengolahan, pengangkutan hasil dan perdagangan lokal,” sambung bupati.

Baca Juga :

Peta Jalan Mahulu Mandiri Pangan 2021-2024, Target Penuhi Kebutuhan Beras di 50 Kampung

Dari evaluasi kemajuan program ini di setiap kampung, disebutkannya, Kampung Batu Majang termasuk kampung yang cukup progresif. Lahan yang disiapkan adalah seluas 15,3 hektar, dengan status lahannya adalah hutan produksi terbatas. Bupati berharap setiap kampung pro aktif menuntaskan status lahan agar program ketahanan pangan ini segera berjalan. 

“Dengan cara berkoordinasi secara berjenjang, mulai dengan pemerintah kecamatan dan DPPMK di tingkat kabupaten,” harap Bupati. 

Dalam laporannya Penjabat (Pj) Petinggi Kampung Batu Majang Selvanus Sengiang mengucapkan terima kasih atas pembukaan lahan ketahanan pangan seluas 10 hektar untuk masyarakat Kampung Batu Majang.

Selvanus menambahkan, selain pertanian Batu Majang sebagai kampung yang memiliki banyak potensi pariwisata, juga menyambut baik kunjungan masyarakat guna memajukan pariwisata Mahulu. 

“Kami dari pemerintah kampung ingin lebih eksis lagi mempromosikan Kampung Batu Majang ini agar muncul lebih lagi ke permukaan baik pertanian maupun pariwisata,” tutupnya. 

Peresmian berlangsung sederhana dengan protokol kesehatan ketat. Secara simbolis, para petani dan tokoh masyarakat menebas lahan tanda diresmikannya program. Disambung dengan pemberkatan oleh pastor yang diikuti oleh petinggi kampung dan tokoh masyarakat setempat. Turut juga diserahkan bantuan langsung tunai (BLT) secara simbolis kepada warga lanjut usia. (*)

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar