Pariwara Mahakam Ulu

Selamatkan Warga Dari Ancaman Corona, Bupati Mahulu Pilih Tunda Pemilihan Kepala Desa

person access_time 2 years ago
Selamatkan Warga Dari Ancaman Corona, Bupati Mahulu Pilih Tunda Pemilihan Kepala Desa

Bupati Mahakam Ulu, Bonifasius Belawan Geh memutuskan menunda pemilihan serentak 28 petinggi kampung di Mahulu demi menyelematkan warga dari ancaman Covid-19. (kaltimkece.id/Nalendro Priambodo)

Keputusan menunda pemilihan serentak 28 petinggi kampung semata-mata untuk melindungi keselamatan warga sebagai hukum tertinggi. Simak penjelasan utuhnya. 

Ditulis Oleh: Nalendro Priambodo
Selasa, 13 Juli 2021

kaltimkece.id Pemilihan serentak 28 petinggi kampung – sebutan lokal kepala desa – di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) ditunda. Keputusan bulat diambil setelah menggelar rapat evaluasi dan persiapan pengamanan pemilihan. Pertimbangan utamanya, kasus Covid-19 di Kabupaten berjuluk Urip Kerimaan yang meroket 10 kali lipat beberapa hari jelang masa pemungutan suara. Sedianya pemilihan berlangsung pada 15 Juli 2021 mendatang.

Awalnya, Bupati Mahakam Ulu, Bonifasius Belawan Geh membuka opsi pemilihan serentak petinggi kampung di Mahulu hanya bisa dilaksanakan di kampung-kampung yang tidak terpapar Covid-19. Sementara bagi kampung yang masih berada di zona hijau masih diperkenankan menggelar pemilihan dengan protokol kesehatan yang ketat. 

“Yang harus kita bela adalah nyawa manusia. Karena dampak yang ditimbulkan dari serangan wabah corona ini sangat dahsyat dan masif,” tutur bupati yang juga Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Mahulu dalam rapat yang digelar virtual, Senin, 12 Juli 2021. 

Agar keputusan akhir yang diambil tepat, orang nomor satu di Pemerintah Kabupaten Mahulu ini meminta pendapat dari berbagai pihak yang hadir dalam rapat tersebut. Di antaranya ; Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, drg Agustinus Teguh Santoso, Kepala dan Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung Mahulu, Damianus Tamha dan Surianto, Camat Long Apari, Y Belareq Hujang Naniq, Camat Long Hubung, Yulia DH, unsur TNI dan Polri yang salah satunya diwakili Kepala Kepolisian Sektor Long Bagun Ajun Komisaris Polisi Purwanto. 

Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, drg Agustinus Teguh Santoso memberikan pertimbangan. Pria yang juga mengetuai Tim Gerak Cepat (TGC) Penanganan Covid-19 Mahulu ini menyampaikan kondisi penyebaran Covid-19 di Mahulu sudah dalam level darurat. 

Hal ini merujuk dari data yang ia paparkan per Minggu, 11 Juli 2021. Diperkirakan ada 120 orang terkonfirmasi positif yang tersebar di semua kecamatan di Mahulu. Dari jumlah tersebut, hanya sebagian kecil sampel yang masih menunggu hasil laboratorium tes metode polymerase chain reaction (PCR).

Perinciannya, 41 orang di Kecamatan Long Apari. 65 orang di Kecamatan Long Pahangai yang sudah dilakukan penapisan. Kecamatan Long Bagun sebagian pusat ledakan Covid-19 Mahulu terdapat 100 orang. Penapisan dan pelacakan terus digencarkan. 

Di Kecamatan Laham, sedikitnya, 8 orang sudah terkonfirmasi positif menyusul di Kecamatan Long Hubung, ada satu orang dirawat. Camat Long Hubung, Yulia DH menambahkan, ada potensi belasan orang dengan riwayat perjalanan luar Mahulu yang disinyalir terpapar Covid-19. Data resmi masih menunggu konfirmasi langsung di lapangan. 

“Kasus Covid-19 di Mahulu, merata di seluruh kecamatan. Data kami mencapai 235 orang yang riil (menunggu hasil tes PCR-red),” ucap Teguh. “Kekhawatiran kami, kasus penyebaran belum sampai puncaknya,” sambung Teguh. 

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) Mahulu, Damianus Tamha memberi penjelasan tambahan. Sejauh ini, logistik pasukan pengamanan jalannya pemilihan sudah siap didistribusikan ke kampung. Pula, sudah dibuat aturan instruksi Bupati Mahakam Ulu mengenai pemilihan petinggi di kala pendemi. Instruksi ini merupakan turunan dari peraturan Menteri Dalam Negeri tentang pemilihan kepala desa di masa pandemi. 

Sekretaris DPMK Mahulu, Surianto memberikan tambahan penjelasan hasil konsultasinya dengan Direktorat Jendral Bina Pemerintahan Desa, Kementerian Dalam Negeri. “Menurut Ditjen Bina Pemerintahan Desa Kemendagri, kalau ada 1 sampai 2 kampung ditunda, lebih baik ditunda semua saja,” ucap Surianto menirukan hasil konsultasinya beberapa hari sebelumnya. 

Camat Long Apari, Y  Belareq Hujang Naniq, mengaku keputusan pemilihan dilanjutkan atau tidak sama-sama sulit. Di lapangan panitia sudah siap sementara, banyak warganya terpapar Covid-19 dan fasilitas karantina sudah penuh. Camat Long Hubung, Yulia DH juga sama dilemanya. “Saya ditelepon beberapa panitia penyelenggara pemilihan petinggi yang mengusulkan pemilihan diundur,” ungkap Yulia. Kedua camat sepakat menyerahkan keputusan akhir ke Bupati Mahulu. 

Mendengar penjelasan kondisi di lapangan, Bupati Mahakam Ulu, Bonifasius Belawan Geh akhirnya memutuskan pemilihan serentak 28 petinggi kampung di Mahulu ditunda. Apalagi, sambung dia, belajar dari pengalaman Pilkada Mahulu 2020 lalu. Masih ada kerumunan orang yang berpotensi peningkatan kasus meskipun sudah ada aturan dan protokol kesehatan. 

“Saya ikut arahan Kementerian Dalam Negeri. Jika tidak bisa dilaksanakan sebagian, kita tunda semua sampai kondisi aman,” tegas bupati. “Saya berdiri di depan membela keselamatan nyawa manusia. Bukan untuk melanggar aturan,” sambung bupati. 

Setelah mendengar penjelasan itu, Kepala DPMK Mahulu, Damianus Tamha dan Sekretarisnya, Surianto mengaku akan segera menyampaikan rancangan surat edaran atau instruksi bupati Mahulu soal penundaan ini kepada bupati untuk ditandatangani. Diyakini penundaan sampai kondisi Covid-19 di Mahulu aman ini tidak akan mengganggu jalannya roda pemerintahan. Sebab, sudah ditunjuk Penjabat Petinggi Kampung yang masa jabatannya berakhir mendekati akhir tahun 2021 ini. 

“Kami sangat mendukung arahan Bupati Mahulu. Karena kita ingin menyelamatkan warga kita sebagai hukum yang tertinggi,” tutup Kepala Kepolisian Long Bagun, Ajun Komisaris Polisi Purwanto di kesempatan yang sama. (*)

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar