Pariwara Mahakam Ulu

Siasat Mahulu Entaskan Kemiskinan, Siap Luncurkan Program Gerbang Mas Jilid II

person access_time 3 years ago
Siasat Mahulu Entaskan Kemiskinan, Siap Luncurkan Program Gerbang Mas Jilid II

Aktivitas berladang masyarakat Mahakam Ulu. (nalendro priambodo/kaltimkece.id)

Pembangunan infrastruktur dasar untuk mengentaskan kemiskinan di Mahulu memerlukan gotong royong pemerintah pusat dan provinsi.

Ditulis Oleh: Nalendro Priambodo
Sabtu, 03 April 2021

 

kaltimkece.id Wakil Bupati Mahakam Ulu, Yohanes Avun, menyampaikan jajarannya agar bersiap meluncurkan berbagai program aksi prorakyat terbaru pada 2021 ini. Program ini diharapkan bisa mengatasi berbagai keterbatasan dan memangkas angka kemiskinan.

Melansir data Badan Pusat Statistik (BPS) angka kemiskinan di Mahulu pada 2020 mencapai 3.250 jiwa. Jumlah tersebut merupakan yang terkecil dari 10 kabupaten/kota di Kaltim. Namun, jika dibandingkan total populasi Mahulu sebanyak 32.513 jiwa, persentase penduduk misikin mencapai 11.44 persen dari total populasi.

Avun tak menampik keberadaan penduduk miskin. Namun, ia yakin jumlahnya tak sebanyak yang dilaporkan. Ia menilai hal itu disebabkan perbedaan kriteria, sudut pandang penilaian, dan faktor kurangnya infrastruktur dasar di 50 kampung.

"Miskin kami di Mahakam Ulu, miskin infrastruktur. Air dan listrik belum sampai di semua kampung," ujar Avun, Rabu, 31 Maret 2021, setelah menghadiri rapat penyusunan draft rencana kerja pemerintah daerah di Ujoh Bilang.

Wabup menyarankan ke depan perlu dibuat indikator lokal yang cocok agar kriteria penduduk miskin terpotret jelas di Mahakam Ulu. Ia memberi contoh kurang tepatnya indikator nasional soal kemiskinan jika dipakai di Mahulu.

Di bidang sandang, ia mencontohkan tempe yang dijadikan salah satu parameter penilaian komoditas dasar makanan kurang cocok di Mahulu. Masyarakat Mahulu, ucap Avun, lebih menyukai singkong dan pucuknya ketimbang tempe.

Akibatnya, skor pengukuran garis kemiskinan makanan rendah. Terlebih, masyarakat dapat memperoleh pangan lain dari ladang, hutan, dan sungai dengan gizi cukup.

"Ada kah orang Mahulu tidak bisa makan tiga kali sehari? Secara kasatmata tidak ada masyarakat kami yang busung lapar," sebut Avun.

Kebanyakan masyarakat asli Mahulu telah memiliki rumah sendiri. Begitu pula, pondok petani, rumah kedua warga ketika berladang padi, bisa dikatakan cukup sederhana dan memiliki atap seng. "Masyarakat kita juga bisa beli baju dan makan," katanya.

Pria yang sempat menjabat Sekretaris Kabupaten Mahakam Ulu tersebut sadar pembangunan infrastruktur dasar guna mempercepat pembangunan dan mengentaskan kemiskinan diyakini memakan anggaran besar. Butuh gotong royong dari pemerintah pusat dan provinsi.

Di tengah keterbatasan anggaran itu, Avun yang berpasangan dengan Bupati Bonifasius Belawan Geh berupaya memprioritaskan menjaga kesinambungan pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan petani dan kaum renta lain.

Program itu di antaranya bantuan ketahanan keluarga, bantuan biaya menugal-menanam padi ladang, bantuan disabilitas, dan berbagai penguatan ekonomi berbasis pertanian. Program tersebut diharapkan mampu merangsang ketahanan pangan dan perekonomian kampung.

"Karena masyarakat kita banyak petani, program banyak difokuskan ke pertanian," ujar Avun.

Wabup optimistis program aksi baru yang merupakan implementasi janji politiknya ketika berpasangan dengan Bupati Bonifasius Belawan Geh setelah memenangi pertarungan di Pilkada 2020 lalu mampu mengurangi angka kemiskinan di Mahulu perlahan-lahan. Kegiatan baru ini akan bersanding dengan program subsidi ongkos angkut, puskesmas apung, alokasi dana kampung, pemerintah berjalan, dan sejumlah pembangunan infrastruktur dasar lain.

Sejumlah paket program itu bertajuk Gerakan Pembangunan Masyarakat Adil dan Sejahtera (Gerbang Mas) jilid II. "Mulai 2021 program diluncurkan. Kita siapkan regulasi dan organisasi perangkat daerah harus cepat bekerja," tandasnya. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar