Pariwara Mahakam Ulu

Sigap Menyikapi Tren Kasus Covid-19 yang Meningkat, Syarat Masuk Mahulu Kembali Diperketat

person access_time 2 years ago
Sigap Menyikapi Tren Kasus Covid-19 yang Meningkat, Syarat Masuk Mahulu Kembali Diperketat

Bupati Mahulu, Bonifasius Belawan Geh menjalani pemeriksaan kesehatan ketika memasuki perkampungan di Mahulu. dok kaltimkece.id

Tren kasus Covid-19 kembali meningkat, Satgas Covid-19 Mahulu sigap. Syarat masuk ke Mahulu kembali diperketat. 

Ditulis Oleh: Nalendro Priambodo
Selasa, 15 Februari 2022

kaltimkece.id Pemerintah Kabupaten dan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Mahulu sigap menyikapi tren kasus Covid-19 yang kembali meningkat. Dalam beberapa pekan terakhir, di beberapa daerah di Kaltim termasuk Mahulu, angka terkonfirmasi positif Covid-19 kembali melonjak. Pemerintah pusat lewat Instruksi Kementerian Dalam Negeri telah menetapkan Kabupaten yang berada di perbatasan ini wajib menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level II. 

Menyikapi kondisi tersebut, Satgas Covid-19 yang diketuai Bupati Mahulu, Bonifasius Belawan Geh mengadakan rapat koordinasi dan evaluasi Satgas Covid-19. Dalam rapat yang berlangsung di Ruang Rapat Bappelitbangda Mahulu, Senin, 14 Februari 2022 ini, Satgas Covid-19 Mahulu memutuskan sejumlah sejumlah langkah strategis menyikapi peningkatan kembali jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 di sejumlah daerah tetangga yang kini berada di zona merah. 

Beberapa langkah strategis yang diambil Pemkab dan Satgas Covid-19 Mahulu yakni kembali memperketat penjagaan di pos-pos pintu masuk ke wilayah Mahulu. Nantinya, setiap orang yang hendak masuk ke Mahulu harus melakukan tes usap baik antigen maupun PCR. 

“Bagi siapa saja yang ingin masuk Mahulu harus melakukan Swab dari luar Mahulu (Kutai Barat), dalam artian setelah sampai Pos masuk Mahulu harus sudah memiliki bukti surat Swab, yang berstatus negatif,” tegasnya Bupati Bonifasius dalam rapat didampingi Wakil Bupati Yohanes Avun.  

Selain memperkuat penjagaan di Pos Wasdalkes di pintu masuk, Bupati juga meminta komitmen semua pihak membantu menekan penyebaran Covid-19 hingga level terkecil. Mulai dari kabupaten, kecamatan hingga kampung. 

Oleh karena itu, ia berpesan agar diaktifkan kembali posko – posko pemantauan dan pengendalian Covid-19 dari tingkat kampung dan kelurahan yang berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 kecamatan dan kabupaten serta TNI/Polri. Pemantauan ini akan disampaikan kepada Satgas Covid-19 nasional, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Dalam Negeri. Upaya ini agar Bumi Urip Kerimaan kembali ke zona hijau bebas Covid-19 kembali. 

Bupati menyampaikan sejumlah langkah yang diambil Pemkab dan Satgas Covid-19 Mahulu sudah sejalan dengan kondisi riil dan senantiasa mengacu kepada aturan yang dibuat Pemerintah Pusat dan Provinsi. 

“Untuk mengadopsinya tentunya disesuaikan dengan kondisi di wilayah kita, kabupaten Mahulu,” ujar Bupati Bonifasius. 

Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Mahulu drg Agustinus Teguh Santoso menyampaikan Mahulu yang kini berada di zona kuning menjadi salah satu dasar penetapan PPKM Level 2 oleh Kementerian Dalam Negeri. 

“Karena memang dalam dua hari belakangan, ada peningkatan kasus Covid-19 di Mahulu,” ujar Teguh dalam rapat kali itu. 

Teguh yang juga mengetuai Tim Gerak Cepat (TGC) Penanggulangan Covid-19 Mahulu ini menyampaikan kebanyakan kasus terkonfirmasi positif merupakan kasus import. Yakni, pelaku perjalanan yang terpapar dari luar wilayah Mahulu. Namun, sambung dia, karena data kependudukannya berasal dari Mahulu, maka data tersebut dimasukkan sebagai kasus Covid-19 di Mahulu. 

“Perincian saat ini, Kabupaten Mahulu berada di zona kuning dengan jumlah terpapar 10 kasus. 9 Kasus adalah impor dari luar mahulu dan 1 orang ditemukan di Mahulu (Ujoh Bilang),” ungkapnya. 

Teguh juga menegaskan, hampir di seluruh Kaltim sedang mengalami peningkatan kasus. Mengutip data Satgas Covid-19 per 14 Februari, delapan daerah kembali berada di zona merah, satu oranye dan hanya Mahulu yang satu-satunya masih berada di zona kuning. 

“Melihat kondisi ini semua, Pemkab Mahulu harus segera mengambil sikap, dengan segera membuat aturan baru lagi, yang tetap merujuk pada peraturan yang telah diterbitkan oleh Kemendagri, agar jangan sampai kita kecolongan, dan kasus Covid-19 di Mahulu semakin meningkat,” pungkasnya. 

Sebagai informasi, sejumlah langkah yang telah ditempuh Pemkab dan Satgas Covid-19 Mahulu ini telah berhasil membawa kabupaten berjuluk Urip Kerimaan menjadi satu-satunya daerah di Kaltim yang bisa pulih dari Covid-19 lebih dari lima kali tahun lalu. 

Rapat digelar secara langsung maupun daring. Rapat dengan protokol ketat itu dihadiri langsung ; Sekretaris Daerah Stephanus Madang, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Dodit Agus Riono, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Tek Hen Yohanes, Kepala BPKAD Mahulu Gerry Gregorius, Kadis Perhubungan FX. Lawing, Kepala Dinas Trantibbum S.Lawing Nilas, Kapolsek Long Bagun AKP. Purwanto, Koramil 0912-03/Long Bagun Kapten Rahman, dan sejumlah pejabat yang tergabung dalam Satgas Covid Mahulu.

Sementara Dandim 0912/Kubar Letkol Kav Yudhi Prasetyo Purnomo, dan mewakili Kapolres Kubar adalah Kabag Ops Kutai Barat AKP I Gde Dharma Suyasa mengikuti rapat via daring melalui telekonferensi. (*)

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait

Pariwara Mahakam Ulu

Diklat Paskibraka Mahulu Dimulai

access_time11 months ago

Pariwara Mahakam Ulu

Pesan Tegas Bupati Kepada 76 PNS Baru Mahulu

access_time11 months ago

Pariwara Mahakam Ulu

76 PNS Baru di Mahulu Diminta Hayati Sumpah Janji

access_time11 months ago

Tinggalkan Komentar