Pariwara Mahakam Ulu

Sikapi Tren Kenaikan Konsumsi LPG Tiga Kilogram, Pemkab Mahulu Usulkan Penambahan Kuota 2022

person access_time 2 years ago
Sikapi Tren Kenaikan Konsumsi LPG Tiga Kilogram, Pemkab Mahulu Usulkan Penambahan Kuota 2022

Tabung LPG 3 Kilogram sangat dibutuhkan warga Mahulu terkhusus di kawasan perbatasan. kaltimkce.id (Nalendro Priambodo)

Pandemi Covid-19 yang mulai terkendali di Mahulu diproyeksi menggairahkan berbagai sektor dan konsumsi LPG 3 kilogram. 

Ditulis Oleh: Nalendro Priambodo
Kamis, 28 Oktober 2021

kaltimkece.id Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) berupaya memastikan ketersediaan stok bahan bakar terpenuhi. Salah satu langkah yang ditempuh dengan memetakan kebutuhan dan serapan penggunaan bahan bahan bakar minyak dan tabung LPG 3 kilogram. Untuk tahun 2022 mendatang, pemkab mengusulkan penambahan kuota LPG 3 kilogram sekitar 475.317 buah per tahun kepada pemerintah pusat dan Pertamina. 

Jumlah proyeksi usulan itu meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh sejumlah faktor yang mempertimbangkan sejumlah data lapangan kebutuhan di lapangan. 

Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan, E Tek Hen memberi penjelasan dasar perhitungan dan parameter yang digunakan untuk penambahan usulan itu. Pertama berdasarkan pemetaan proyeksi sasaran penerima bahan bakar kategori bersubsidi di tahun 2021 dan 2022. 

Perinciannya, ada 12.112 kepala keluarga yang tersebar di lima kecamatan, kedua 160 pelaku usaha, 7.515 petani dan proyeksi ratusan nelayan yang tahun depan akan dibuatkan kelompok nelayan. Selain itu, usulan penambahan juga mempertimbangkan proyeksi pertumbuhan Mahulu yang diperkirakan akan menyentuh 35 ribuan jiwa di tahun 2022. 

Selain dua parameter di atas, usulan penambahan juga mempertimbangkan tren perekonomian Mahulu yang diprediksi akan kembali menggeliat di tahun 2022. Tren positif ini sejalan dengan vaksinasi massal yang telah mencapai 68 persen dan kasus Covid-19 di kabupaten berjuluk Urip Kerimaan yang relatif bisa dikendalikan. 

Di harapkan ketika tercipta kekebalan populasi dan pengurangan pembatasan kegiatan masyarakat dengan tetap menjalankan protokol kesehatan berbagai sektor ekonomi yang sebelumnya lesu kembali bergairah. 

“Tahun ini dan tahun depan, kita melihat ada kecenderungan kenaikan permintaan kebutuhan LPG 3 kilogram,” ujar E Tek Hen kepada kaltimkece.id, Jumat pekan lalu usai menggelar rapat pembahasan kuota bahan bakar di Mahulu. 

Tiga tahun terakhir, penerimaan dan konsumsi tabung LPG 3 kilogram di kabupaten termuda di Kaltim ini cenderung bertambah. Kondisi ini terlihat dari data Data Bagian Ekonomi Sekretariat Kabupaten Mahulu.

Di tahun 2019, penerimaan sebanyak 51.640 tabung. Di tahun 2020, terdapat 123.440 tabung LPG 3 kilogram yang diterima dan tersisa 4.480 di akhir tahun. Sedangkan di 2021. Dari 127.120 kuota tabung melon yang diterima, hanya tersisa 2.240 tabung hingga akhir Oktober 2021. 

“Kemungkinan tidak cukup sampai Desember,” kata E Tek Hen. 

Sejauh ini, LPG 3 kilogram sambung dia masih dijual dengan sistem terbuka. Masyarakat dari berbagai golongan masih bisa membeli. Namun, ke depan, jika pemerintah pusat membuat sistem penjualan tertutup, maka bahan bakar bersubsidi ini hanya boleh dinikmati masyarakat tak mampu.

Pada akhirnya, jumlah resmi kuota LPG 3 kilogram bagi Mahulu tahun depan akan diputuskan pemerintah pusat dan Pertamina selaku produsen dan distributor utama. (*)

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar