Target Oktober Mahulu Masuk Zona Hijau, Perpanjangan Sistem Buka Tutup Dipelajari

Ditulis Oleh: Nalendro Priambodo
Selasa, 28 September 2021

kaltimkece.id Bupati Mahakam Ulu, Bonifasius Belawan Geh berharap dalam beberapa minggu ke depan Kabupaten yang ia pimpin kembali pulih ke zona hijau. Harapan besar ini didasari semakin berkurangnya pasien terkonfirmasi positif yang beridentitas Mahulu. 

“Saya berharap September atau memasuki Oktober Mahulu kembali hijau. Sebab, belasan kasus baru itu sudah akan habis masa karantinanya. Kalau tidak ada gejala lagi berarti sehat,” ujar Bupati Selasa pekan lalu.

Harapan dan optimisme pria yang juga Ketua Satgas Covid-19 Mahulu ini beralasan. Sebab, data Satgas Covid-19 Kaltim per Senin, 27 September 2021 menunjukkan hanya tersisa 12 pasien Covid-19 di Mahulu. 

Kabar lebih menggembirakan juga datang dari Ketua Tim Gerak Cepat (TGC) Penanggulangan Covid-19 Mahulu, drg Agustinus Teguh Santoso. TGC merupakan tim di bawah koordinasi Satgas Covid-19 Mahulu. 

Secara de facto ia menyampaikan, kabupaten berjuluk Urip Kerimaan ini sudah bersih Covid-19. Data Satgas Covid-19 Mahulu mencatat per 21 September 2021 sudah tidak lagi ditemukan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Mahulu. 

“Secara de facto Mahulu sudah zona hijau” ucap Teguh Sabtu, 25 September 2021 lalu. 

Meskipun secara riil di lapangan sudah pulih dan bebas paparan Covid-19, secara de jure, Satgas Covid-19 Kaltim masih menempatkan Mahulu di zona kuning. Sebabnya, ada temuan 12 kasus impor terkonfirmasi positif Covid-19 dari luar kawasan Mahulu. 

12 temuan itu didapat dari hasil tes antigen ataupun polymerase chain reaction (PCR) ketika mereka hendak masuk ke Mahulu. Perinciannya, 11 orang temuan di Kutai Barat dan seorang lagi di Samarinda. “Karena KTP-nya Mahulu, maka datanya tetap dimasukkan ke Mahulu,” terang Teguh.

Teguh dalam wawancara kepada kaltimkece.id beberapa pekan lalu, ia mengaku kondisi demikian memang menjadi tantangan sendiri mempertahankan predikat zona hijau secara administratif. 

Ia tak terlalu mempermasalahkan status ini. Terpenting, kata dia upaya riil melindungi warga Mahulu dari paparan Covid-19 dan pelaksanaan protokol kesehatan terus dijalankan dan membuahkan hasil nyata di dalam. Bukan sebatas di permukaan atau kulit luar saja. “Jangan sampai seperti buah semangka, kulitnya hijau tapi di dalamnya merah,” ucapnya. 

Kembali ke Bonifasius Belawan Geh, ia tetap berharap para warga Mahulu yang terpapar Covid-19 di luar daerah bisa segera pulih. Meskipun nantinya pulih ke zona hijau, Bonifasius tetap mengingatkan seluruh elemen masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dan mengurangi perjalanan. Sebab, virus SARS CoV2 penyebab Covid-19 menjadikan manusia sebagai vektor penyebaran ke orang lain. Dalam banyak kejadian, penemuan dan lonjakan kasus dibawa pelaku perjalanan luar daerah. “Sebab, nantinya di Mahulu sudah zona hijau, di daerah lain masih ada penularan,” ujarnya. 

Untuk menekan hal ini Pemkab Mahulu mengambil kebijakan sistem buka tutup kawasan. Dan mewajibkan setiap pelaku perjalanan yang hendak masuk bebas Covid-19 dengan melampirkan bukti tes antigen dan polymerase chain reaction (PCR) bebas Covid-19 sebagai syarat masuk. 

Kembali ke Bonifasius, jika nanti Mahulu kembali ke zona hijau, Satgas Covid-19 Mahulu, akan mempelajari apakah tetap menggunakan strategi ini. Mengingat sistem ini dinilai ampuh membatasi pelaku perjalanan yang berpotensi membawa dan menyebarkan virus Covid-19 ke Mahulu. 

“Kita akan pelajari nanti. Yang jelas, strategi buka tutup ini untuk mengendalikan pelaku perjalanan dan memberi kesempatan petugas untuk istirahat,” ujarnya. (*)