Pariwara Mahakam Ulu

Wabup Mahulu Ajak Amankan 3 Pintu Masuk Mahulu Agar Kampung Bebas Narkoba

person access_time 3 years ago
Wabup Mahulu Ajak Amankan 3 Pintu Masuk Mahulu Agar Kampung Bebas Narkoba

Jalur masuk ke Mahulu harus dijaga ketat meminimalisir masuknya narkoba ke kampung. (kaltimkece.id/Nalendro Priambodo)

Ada tiga pintu masuk ke Mahulu yang harus diperketat agar kampung bebas narkoba.

Ditulis Oleh: Nalendro Priambodo
Selasa, 29 Juni 2021

kaltimkece.id Wakil Bupati Mahakam Ulu, Yohanes Avun mengingatkan semua pihak menjaga jalur keluar masuk Mahulu agar tidak digunakan para pengedar narkoba. Hal ini bertujuan membentengi warga di 50 kampung dari serbuan zat adiktif nan mematikan tersebut. Karenanya, ia mengajak peran pemerintah kampung bersama pemangku kebijakan lain memperketat penjagaan pintu keluar masuk Mahulu tersebut. 

“Jalur masuk narkoba harus kita jaga karena di Mahulu cuma ada dua jalur masuk utama, di darat dan sungai. Adapun, jalur udara hanya satu akses saja,” ujar Wabup Avun usai mengikuti webinar bertema Peran Pemerintah Desa / Kampung dalam Mewujudkan Desa / Kampung bersinar secara virtual, Rabu, 23 Juni 2021.

Sebagai gambaran, kabupaten termuda di Bumi Etam ini letaknya berada di tengah-tengah jantung pulau Kalimantan. Lokasinya berbatasan langsung dengan Provinsi Kalimantan Utara, Tengah dan Barat termasuk dengan negeri Jiran Malaysia. Sementara ini, jalur utama masuk ke kabupaten berjuluk Urip Kerimaan ini relatif masih terbatas. 

Dari Kabupaten terdekat di Kutai Barat dan sekitarnya hanya bisa dilalui melewati jalur sungai, darat ataupun melalui bandara perintis di Kampung Datah Dave di Kampung Long Lunuk Kecamatan Long Pahangai. Sementara, jalur penghubung ke Provinsi Kalimantan Utara sampai ke Malaysia hanya bisa dilewati jalur perusahaan kayu yang kondisinya rusak parah.

Kekhawatiran potensi jalur masuk narkoba yang disampaikan wabup cukup berdasar. Sepanjang 2019-2020 sudah ada beberapa kasus pengungkapan jual beli barang haram yang dibawa melalui jalur tersebut. Utamanya yang di bawa dari kabupaten dan kota lain melalui kabupaten tetangga di Kutai Barat. 

Contohnya, pada Februari 2019, Polsek Long Bagun mengamankan dua orang bandara sabu-sabu di sebuah penginapan di Kampung Long Bagun Ulu. Keduanya diamankan petugas karena kedapatan hendak mengedarkan zat adiktif yang biasa disebut methamphetamine tersebut. 

Narkoba berbentuk bubuk itu dibawa pelaku dari Samarinda menggunakan kapal motor. Untuk mengelabui petugas, sabu-sabu itu dimasukkan dalam perut ikan bandeng dan dimasukkan lagi ke dalam kotak pendingin. 

Sabu-sabu itu rencananya akan dibawa ke Kecamatan Long Apari dan diedarkan ke berbagai kampung sekitar. Penggunanya kebanyakan adalah pekerja yang menjaga sarang walet di gua-gua dalam hutan dan sebagian warga setempat.

Berdasarkan keterangan dari pelaku kepada petugas, sabu-sabu seberat 18 gram itu akan dikemas lagi menjadi 270 poket, yakni tiap gram dibagi menjadi 15 poket. Per poket dibanderol Rp 3.5 juta. Jika ditotal, hasil penjualan diperkirakan senilai Rp 945 juta. 

 

"Tiap poket bisa dikonsumsi oleh sekitar 10 orang. Bayangkan berapa orang yang dirusak mentalnya dari narkoba ini," ungkap Kapolsek Long Bagun, Ajun Komisaris Polisi Purwanto dikutip antara.com.

Sepanjang tahun 2020, personel Polres Kutai Barat juga berhasil mengamankan 85 tersangka yang terlibat peredaran narkoba di Kubar dan Mahulu. Bahkan, selama operasi Antik Mahakam pada Oktober 2020 yang digelar Polres Kubar di wilayah kerja Kubar-Mahulu, berhasil diamankan 5 tersangka pemakai narkotika jenis sabu. 

Tiga tersangka berasal dari Kubar sementara 2 tersangka di Mahulu. Keseharian dari 5 tersangka adalah pengangguran. “Salah satu tersangka berusia 20 tahun berasal dari Mahulu. Mengaku diajak teman memakai sabu,” ungkap Kapolres Kubar, Ajun Komisaris Besar Polisi Irwan Yuli Prasetyo dalam keterangan persnya November 2020 lalu. 

Aparat keamanan mengajak masyarakat terlibat aktif memberikan informasi jika menemukan atau mengetahui ada seseorang yang menyalahgunakan narkoba. 

Kembali ke Avun. Karena itu, wabup mengajak pengurus kampung, warga dan segenap pemangku kebijakan lainnya lebih berperan aktif, jujur dan peduli dalam pencegahan dan pemberantasan narkoba di tingkat kampung. Avun juga mengajak setiap warga menjadi tameng bagi kampung mencegah peredaran narkoba agar Kampung Bersinar terwujud. 

“Kalau itu sudah bisa kita lakukan, saya yakin narkoba ini tidak akan masuk dan beredar di Kabupaten Mahulu,” ucap Avun. 

Pria yang sempat menjabat sebagai Sekretaris Kabupaten Mahulu ini menitipkan pesan khusus pada petinggi kampung. Yakni agar tidak bosan-bosannya menyosialisasikan bahaya narkoba pada warga. Baik melalui spanduk maupun kegiatan edukasi lainnya. 

“Serta lebih aktif lagi menjalin kerja sama dengan jajaran anggota polsek setempat, Babinsa, Bhabinkamtibmas, desa dan puskesmas demi terwujudnya desa bersinar di Kabupaten Mahakam Ulu,” tandasnya. (*)

 

 

 

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar