PARIWARA

Rakerwil Muslimat NU Fokuskan Empat Isu Sentral, Siap Terjunkan Kader ke Desa

person access_time 4 years ago
Rakerwil Muslimat NU Fokuskan Empat Isu Sentral, Siap Terjunkan Kader ke Desa

Sesi foto bersama dalam pembukaan Rakerwil Muslimat NU Kaltim. (nalendro priambodo/kaltimkece.id)

Ada empat fokus utama dari rakerwil hari itu. Mengemukakan sejumlah misi penting dari dunia pendidikan hingga pemindahan IKN ke Kaltim.

Ditulis Oleh: Nalendro Priambodo
Sabtu, 07 Maret 2020

kaltimkece.id Rapat Kerja Wilayah Muslimat Nahdatul Ulama (NU) Kaltim berlangsung meriah dan fokus. Ratusan perempuan berkebaya serba hijau berbagai motif memenuhi Gedung Lamin Etam, kompleks Kantor Gubernur Kaltim, Sabtu, 7 Maret 2020. Rapat tersebut bertema "Khidmat Muslimat NU untuk Teguhkan NKRI dan Mendukung Kaltim sebagai Ibu Kota Negara".

Empat isu menjadi fokus utama. Yakni pemindahan ibu kota negara ke Kaltim, merdeka belajar, pernikahan dini, serta NKRI dan moderasi beragama.

Disampaikan Ketua Muslimat NU Kaltim, Aminah H Jafar Sabran, keempat isu tersebut menjadi pembahasan utama karena perhatian di tingkat nasional dan daerah. Sebagai salah satu badan otonom dari salah satu organisasi muslim terbesar di Indonesia, Nahdatul Ulama, Muslimat NU menilai harus ada ada respons konkret menyikapi isu tersebut. 

Semisal intoleransi beragama. Bakal digerakkan ribuan kader di 10 kabupaten dan kota Kaltim menjelaskan pentingnya nilai kebangsaan. Hal serupa dilakukan untuk isu pernikahan dini. "Kami akan menggerakkan kader-kader menyuluh hingga ke desa," ucap Aminah.

Sementara soal isu kemerdekaan belajar dan IKN, organisasi perempuan kalangan Nahdiyin tersebut berfokus partisipasi pendidikan. Pendidikan, ucap Aminah, adalah medium pengembangan kualitas sumber daya manusia Kaltim menghadapi kemajuan pembangunan. Fokusnya soal penyiapan siswa dan pengajar menghadapi program kemerdekaan belajar yang digagas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di bawah pimpinan Menteri Nadiem Makariem.

Para pengajar di lembaga pendidikan yang diampu kader nahdiyin, diajak meningkatkan kompetensi menghadapi isu tersebut. Terlebih, nantinya dihilangkan ujian nasional digantikan ujian tingkat sekolah.

Peningkatan tersebut bahkan di mulai sejak tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Selain mengajarkan siswa soal agama dan ilmu pengetahuan, anak didik dibekali kemampuan lain lewat ekstrakurikuler. Bahkan, salah satu grup marching band PAUD yang mereka asuh sudah berkali-kali juara dan siap mengikuti kejuaraan Piala Presiden dalam waktu dekat.

Sementara tingkat pengajar, upaya pengembangan SDM dilakukan dengan mengirimkan beberapa kepala PAUD mengikuti pendidikan kilat di Bandung. Saat ini, sejumlah kader Muslimat NU Kaltim mengajar di 15 PAUD di Kaltim.

"Guru kami menyisakan sebagian tunjangan sertifikasi untuk menunjang kegiatan, seperti berangkat sekolah," ucapnya menceritakan upaya kemandirian organisasi.

Upaya peningkatan sumber daya ini berlangsung simultan hingga perguruan tinggi. Sebagai informasi, di Kaltim terdapat Universitas Nahdatul Ulama dan Institut Agama Islam Samarinda yang erat dengan kaum nahdiyin.

"Keempat isu ini akan disampaikan ke seluruh cabang Muslimat NU untuk ditindaklanjuti dan dijalankan," katanya.

Ketua 1 Pengurus Pusat Muslimat NU Bidang Organisasi dan Pemberdayaan Wanita, Sri Mulyati mengapresiasi langkah pengurus di Kaltim. Harapan dia, semoga sejumlah pilar program organisasi lain berjalan. Mulai pendidikan, sosial, kesehatan sampai ekonomi.

"Mudahan semua bisa terealisasi," ucap Sri mewakili Ketua Umum PP Muslimat NU, Siti Khofifah Indar Parawansa yang berhalangan hadir membuka acara. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar