PARIWARA

Virtual Banking Expo Digelar 23-30 November 2020, Dibuka Wagub Kaltim Hadi Mulyadi

person access_time 3 years ago
Virtual Banking Expo Digelar 23-30 November 2020, Dibuka Wagub Kaltim Hadi Mulyadi

Wagub Kaltim Hadi Mulyadi membuka Banking Expo 2020 via Zoom. (repro)

Gelaran Virtual Banking Expo dimulai 23 November 2020 dibuka langsung oleh Wagub Kaltim Hadi Mulyadi.

Ditulis Oleh: Giarti Ibnu Lestari
Selasa, 24 November 2020

kaltimkece.id Banking Expo 2020 digelar secara virtual selama delapan hari. Mulai tanggal 23 hingga 30 November 2020. Acara ini merupakan satu kegiatan dalam rangkaian sosialisasi dan edukasi transaksi nontunai yang diselenggarakan Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Timur berkolaborasi bersama Badan Musyawarah Perbankan Daerah Kalimantan Timur yang berlangsung selama satu bulan. Di mulai pada 1 November lalu.

Temanya adalah Creatifity Offers Through Visual Digital Banking (COVID) with GPN QRIS. Dalam Banking Expo 2020 terdapat 32 booth dari 32 bank yang merupakan peserta.

Berbagai acara ditampilkan dalam Banking Expo 2020, seperti workshop , stand up comedy, edukasi perbankan, produk unggulan perbankan, dan live music acoustic. Senin, 23 November 2020, Virtual Banking Expo 2020 dibuka oleh Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi.

Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Timur, Tutuk SH Cahyono, dalam sambutannya mengatakan Banking Expo 2020 merupakan salah satu upaya dari bank anggota Badan Musyawarah Perbankan  Daerah (BMPD) Kalimantan Timur melakukan sosialisasi produk digital banking-nya masing-masing yang telah terintegrasi dengan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) Bank Indonesia.

Bank Indonesia sebagai lembaga yang memegang wewenang penuh atas otoritas sistem pembayaran, berharap produk digital banking dapat digunakan secara luas oleh masyarakat. Sehingga, transisi dari transaksi tunai menuju cashless society bisa tercapai.

"Kita juga meningkatkan pelayanan digital dan mendorong, agar dalam masa pandemi ini bisa menyiasati dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Selain itu juga di pemerintahan, tempat ibadah, kampus, dan UMKM. Sehingga kesejahteraan masyarakat bisa meningkat," jelas Tutuk SH Cahyono.

Ia juga meyakinkan kepada masyarakat bahwa digital banking terjamin dari sisi keamanannya. Sebab, perlindungan data konsumen juga sama pentingnya dalam hal transaksi. "Sehingga kami berharap kegiatan ini bisa mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional, khususnya di Kaltim."

Wakil Gubernur kaltim, Hadi Mulyadi, mengatakan perekonomian di berbagai daerah di Indonesia melambat akibat Covid-19. Kaltim menjadi salah satu provinsi yang masih bisa eksis di tengah pandemi ini. Ia juga mengapresiasi digitalisasi perbankan sehingga proses transaksi bisa dilakukan di mana saja.

Digitalisasi perbankan memudahkan transisi masyarakat yang terbiasa dengan pembayaran tunai ke pembayaran nontunai. Transaksi nontunai ini sebagai salah satu upaya untuk memutus mata rantai penularan Covid-19, yang dapat diakibatkan oleh kontak langsung ketika bertransaksi secara tunai.

"Di balik kegiatan ini ada isyarat kreativitas, inovatif, dan pantang menyerah di tengah kemandekan ekonomi. Ini menunjukkan kepada masyarakat bahwa kita tidak pernah berhenti untuk terus berkarya," ucap Hadi mulyadi.

Orang nomor dua di Kaltim itu pun berharap, digital banking mampu menguatkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang ada di Kaltim. Sehingga UMKM mampu memberikan kontribusi signifikan dalam berputarnya roda perekonomian daerah. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

Ikuti berita-berita berkualitas dari kaltimkece.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar