Terkini

Balita 3 Tahun Menghilang Diduga Terseret Arus Deras Anak Sungai Belakang Rumah Neneknya

person access_time 4 years ago
Balita 3 Tahun Menghilang Diduga Terseret Arus Deras Anak Sungai Belakang Rumah Neneknya

Pencarian Rafa di aliran anak Sungai Karang Mumus. (Giarti Ibnu Lestari/kaltimkece.id)

Rafa tak terlihat lagi di tempat semula setelah hanya ditinggal beberapa saat untuk mengambil makanan.

Ditulis Oleh: Giarti Ibnu Lestari
Kamis, 03 September 2020

kaltimkece.id Balita tiga tahun di Samarinda menghilang. Diduga terjatuh dan terseret arus di anak Sungai Karang Mumus. Berlokasi tepat di belakang rumah neneknya, Jalan Jelawat, Kelurahan Sungai Dama, Kecamatan Samarinda Ilir.

Balita malang itu bernama Rafa Ibrahim Hadiyanto. Menghilang Kamis, 3 September 2020, sekira pukul 10.30 Wita.

"Rafa diantar tadi pagi. Dititipkan kesini karena bapaknya mau berangkat kerja ke Melak (Kecamatan Melak, Kabupaten Kutai Barat). Sedangkan mamanya sudah pergi kerja,” sebut Halimatus Sadiah, tante dari Rafa.

Rafa Ibrahim Hadiyanto merupakan putra kedua dari pasangan Risa Umami (35) dan Irian Hadiyanto yang akrab disapa Edo (36). Adik kandung dari Rafid Hadiyanto (7).

Rafa diantarkan ke rumah neneknya pada Kamis pagi, pukul 07.30 Wita. Kholifah (60), sang nenek, tinggal bersama suaminya serta anak-anaknya.

“Jarang-jarang juga dititipkan. Kalau bapaknya mau berangkat kerja jauh baru dititipkan. Nanti kalau mamanya pulang kerja dijemput lagi Rafa dan kakaknya, Dafa. Mereka tinggal di bangsalan, Jalan Padat Karya, Samarinda Utara," lanjut Halimatus Sadiah.

Terakhir terlihat, Rafa berada di dapur rumah sang nenek. Meminta makan sambil bermain. Saat itu pintu dapur terbuka. Langsung menjorok ke anak sungai. Sedangkan pintu depan masih tertutup.

Tempat tinggal keluarga tersebut, berada di sekitar jejeran kios pasar. Melewati los penjual ikan. Di pemukiman padat penduduk. Terbuat dari kayu dengan dua lantai. Berukuran sekira 5×5 meter persegi. Bangunannya telah rapuh dimakan usia. Kondisinya pun sudah miring.

Setelah Rafa menghilang, Kholifah terus tampak bingung. Keluar masuk rumah dan melihat lagi ke arah anak sungai. Berulang kali dilakukan. Sedangkan sang ibu, Risa Umami, terus menangis dan hilang kesadaran berulang kali.

"Tadi dia disini,” kata Kholifah sambil menunjuk tempat duduk terakhir sang cucu di dapur, yang juga terlihat sekaligus tempat tidur tanpa sekat. “Aku ke sana (ambil makan). Pas balik enggak ada lagi," sambungnya.

Setiap setelah hujan, arus anak sungai di belakang rumah Khofilah, selalu deras seperti saat kejadian. Pemandangan begini, normalnya bukan hal yang disenangi Rafa. “Dia takut betul dengan air. Jadi ke mana-mana pasti ditemanin. Selalu kami jaga. Naik tangga pun dia tidak berani. Harus selalu ada yang dampingi. Dia penakut anaknya," timpal Halimatus Sadiah.

Dalam kesehariannya, Rafa bukan anak yang terbiasa di luar rumah seorang diri. Biasanya didampingi paman atau bersama neneknya. “Enggak pernah keluar sendiri."

Saat hilang, Rafa mengenakan baju singlet berwarna biru. Dan celana putih pendek. Hingga berita ini diturunkan, pencarian masih berlangsung di anak sungai. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

Ikuti berita-berita berkualitas dari kaltimkece.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar