Terkini

Elektabilitas dan Popularitas Edi Damansyah Tertinggi, Novita Ikasari Berpotensi Kuda Hitam

person access_time 4 years ago
Elektabilitas dan Popularitas Edi Damansyah Tertinggi, Novita Ikasari Berpotensi Kuda Hitam

Eko Satya Husada memberi paparan di kantor kaltimkece.id. (fachrizal muliawan/kaltimkece.id)

Popularitas dan elektabilitas petahana masih paling dominan. Tapi Kukar kemungkinan punya kuda hitam dalam pilkada tahun depan.

Ditulis Oleh: Fachrizal Muliawan
Jum'at, 18 Oktober 2019

kaltimkece.id Mesin kenduri demokrasi Pemilihan Bupati Kutai Kartanegara atau Pilbup Kukar mulai panas. Angka-angka popularitas bermunculan. Seperti dikemukakan Eskom Kreatif dari hasil survei di Kukar selama 29 September 2019 hingga 4 Oktober 2019.

Survei bertujuan mengetahui persepsi masyarakat Kukar terhadap Pilkada Kukar 2020. Beberapa hal menarik ditemukan.

Diungkapkan Direktur Eskom Kreatif, Eko Satiya Hushada, survei tersebut melibatkan 500 responden. Kalangan yang termasuk di daftar pemilih tetap dari 18 kecamatan Kukar. Metode survei menggunakan multistage random sampling atau sampling acak bertingkat.

"Kami melihat metode ini paling pas dan hasilnya bisa dipertanggungjawabkan," papar Eko di kantor kaltimkece.id, Jumat, 18 Oktober 2019.

Survei juga bermaksud mengukur kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah saat ini. "Sebab, ini ada kaitannya dengan petahana yang digadang-gadang maju di Pilbup Kukar 2020," terang Eko.

Untuk kepuasan masyarakat, dari 500 responden, 61,6 persen merasa cukup puas dengan kinerja Bupati Kukar Edi Damansyah. Sebanyak 8 persen lainnya sangat puas, 28 persen kurang puas, dan 2,4 persen sisanya tidak puas sama sekali.

Profil Edi di mata 35,8 persen responden adalah sosok merakyat. "Dan dari hasil survei kami, 73,2 persen responden menyebut Edi perlu melanjutkan kepemimpinan," terangnya.

Dari sisi popularitas, Edi mendapat poin 91,6 persen. Jika Pilbup Kukar dilakukan saat itu juga, 56 persen responden bakal memilih Edi. Menurut Eko, angka tersebut sudah cukup untuk maju.

Ada Kuda Hitam

Temuan menarik justru terlihat saat survei terhadap bakal calon perempuan. Nama Novita Ikasari mencuat. Perempuan yang akrab disapa Bunda Vita itu mendapat suara 18,8 persen dari beberapa bakal calon perempuan yang disurvei.

Tim survei mendapati beberapa faktor yang bisa membuat Bunda Vita jadi kuda hitam dalam kontestasi Pilbup Kukar 2020. Di antaranya modal pengalaman. Politikus Partai Demokrat tersebut salah satu calon legislatif di Pemilu 2019 lalu. Meski tak terpilih di DPR RI, Bunda Novi dapat mengantongi pengalaman tersebut sebagai modal. "Ingatan masyarakat Kukar masih cukup segar terhadap dia," terang Eko.

Faktor lain, dengan finansial cukup mumpuni, Bunda Vita berpotensi mengejar elektabilitas. Waktu masih cukup panjang jelang gelaran pesta demokrasi tersebut. Tepatnya pada 20 September 2020. "Selama Novita bisa mencuri perhatian lewat visi dan misi yang akan dibawanya," sambungnya.

Menurut Eko, berdasar hasil survei, tingkat elektabilitas dan popularitas Edi Damansyah sudah di atas rata-rata. Namun, tetap banyak hal perlu dilakukan jelang pilkada. "Pasalnya dalam kurun waktu satu tahun bisa terjadi apa saja," kuncinya. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar