Terkini

Garuda Dua Kali Sehari, Lirik Makassar dan Surabaya

person access_time 5 years ago
Garuda Dua Kali Sehari, Lirik Makassar dan Surabaya

Foto: Fachrizal Muliawan (kaltimkece.id)

Traffic APT Pranoto mulai padat. Langit ibu kota Kaltim menggoda maskapai besar.

Ditulis Oleh: Fachrizal Muliawan
Rabu, 21 November 2018

kaltimkece.id Decit ban Boeing 737-800 di landasan pacu Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto, Selasa, 20 November 2018, menjadi lembaran baru dunia penerbangan Samarinda. Pesawat Garuda Indonesia dari Jakarta dengan nomor GA-581 adalah penerbangan pesawat berbadan lebar pertama untuk kebutuhan komersial di APT Pranoto.

Pesawat tersebut membawa sepuluh penumpang kelas bisnis dan 110 penumpang kelas ekonomi. Beberapa pejabat dan tokoh masyarakat Bumi Etam berada di antara ratusan yang mendarat. Mereka yang terpantau kaltimkece.id adalah Harbiansyah Hanafiah ketua DPW Nasdem Kaltim, Bupati Kutai Timur Ismunandar, dan Rektor Unmul Masjaya.

Ismunandar terharu saat penumpang penerbangan menuju Samarinda dipanggil di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. “Saya mengabadikan momen dengan memotret boarding pass dan papan pengumuman penerbangan. Ada nama Samarinda di situ,” tuturnya. Ismu menikmati penerbangan dari Jakarta ke Samarinda. Perjalanannya nyaman. “Bahkan landing dengan smooth.”

Warga Kutai Timur (Kutim) dirasa begitu terbantu. Durasi menuju bandara kini terpangkas tiga sampai empat jam dari Sangatta. Sebelumnya, rata-rata waktu diperlukan adalah 10-12 jam sebelum take off. “Tentu saja penumpang dari Bontang, Kutai Kartanegara, Kutai Barat, dan Samarinda semakin dimudahkan dengan penerbangan dari APT Pranoto (ke luar Kaltim),” ujarnya.

Atas beroperasinya Garuda Indonesia di lapangan terbang yang berlokasi di Kelurahan Sungai Siring, Kecamatan Samarinda Utara tersebut, Ismu memaklumi tarif yang berlaku di atas Rp 1 juta. Nilai tersebut malah tak jauh beda dengan total biaya terbang selama ini, bila ditambah ongkos perjalanan darat Sangatta-Balikpapan. “Tapi lewat APT Pranoto tidak terlalu letih karena perjalanan darat lebih singkat,” ucap dia.

General Manager (GM) PT Garuda Indonesia Branch Office Balikpapan Boydike Kussudiarso menyebut, harga tiket pesawat umumnya bervariasi. Ada harga promo, reguler, juga kelas bisnis. Dan tingkat keterisian pada penerbangan perdana menandakan rute menuju Jakarta memang ditunggu-tunggu. Atas hal itu, Garuda Indonesia akan menambah jadwal penerbangan menjadi dua kali sehari.

Selain meningkatkan frekuensi penerbangan ke Jakarta, rute gemuk lainnya ikut dilirik. Misalnya menuju Surabaya dan Makassar. Namun, pembukaan rute memerlukan proses. Terutama ketersediaan slot di bandara tujuan.

Penerbangan perdana Garuda Indonesia di APT Pranoto disaksikan Gubernur Kaltim Isran Noor. Meski diakui masih ada beberapa kekurangan, dia optimistis bertambahnya maskapai membantu menggerakkan denyut ekonomi. Tak hanya untuk Samarinda, tapi juga kota dan kabupaten sekitar.

Ada kelegaan bahwa penantian puluhan tahun warga Samarinda terwujud. Bahkan pada penerbangan pertama Samarinda menuju Jakarta, 97 persen kursi pesawat terisi. Bagi maskapai, kursi pesawat yang terisi 60 persen saja, sudah memberikan untung. “Bisa dilihat kerinduan masyakarat kita dengan bandara di ibu kota provinsi,” ujar Isran.

Berkat antusiasme tersebut, proyeksi ke depan mengemuka. Runway atau landasan pacu APT Pranoto akan ditingkatkan dari 2.250x45 meter menjadi 2.500x45 meter. “Diharapkan bandara ini bisa didarati pesawat yang lebih besar,” terangnya.

 

Akses Masih Perlu Perhatian

Meski jaraknya hanya sekitar 30 kilometer dari pusat Samarinda, perjalanan menuju Bandara APT Pranoto masih rentan. Satu-satunya akses bagi penduduk ibu kota Kaltim adalah via Jalan DI Panjaitan. Kawasan rawan banjir.

Baca juga:
 
Akses jalan poros Samarinda-Bontang juga cukup sempit. Hanya tersedia lebar 4,5 meter untuk dua jalur. Padahal, padatnya arus kendaraan baik menuju atau meninggalkan bandara cukup masif pada kondisi normal. Arus lalu lintas bisa berubah padat merayap setiap saat.

Seperti pada Selasa, 20 November 2018, terjadi kecelakaan di depan Perumahan Talang Sari, Kecamatan Samarinda Utara. Kemacetan pun mengular hingga dua kilometer dari lokasi kecelakaan.

Pemprov Kaltim bereaksi. Direncanakan pembangunan jalur alternatif dari kawasan Sempaja Utara menuju Sungai Siring. “Kalau masalah banjir, mulai kuda makan tembaga sampai kuda makan mentega, Samarinda sudah banjir. Jadi yang harus dilakukan adalah mengurangi dampak negatif banjir dengan membangun jalan alternatif,” seloroh Isran kepada awak media.

Persoalannya, status jalan alternatif tersebut belum tersedia. Pemprov mengusulkan pembiayaan dari pemerintah pusat.

Diuraikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Perumahan Rakyat Kaltim Taufik Fauzi, pengerjaan jalan alternatif sudah berjalan dua tahun terakhir. Total ada 14 kilometer jalan plus dua jembatan disapkan. Proyek tersebut diperkirakan memerlukan anggaran Rp 450 miliar. “Sudah dikerjakan pembukaan badan jalan sepanjang 5 kilometer dengan jalan rigid 400 meter,” ujarnya.

Menurut Taufik, Pemprov Kaltim mesti berjuang agar pembiayaan pembangunan akses alternatif dibiayai pusat. Dana yang diperlukan cukup besar.

Namun, rintangan realisasi proyek tak sampai di situ. Selain berjuang di pemerintah pusat, kendala lainnya adalah pembebasan lahan. Tahapan ini lumrah jadi hambatan banyak proyek-proyek besar. “Kami mohon kerja sama masyarakat yang tanahnya terkena pembangunan jalan,” imbuh Taufik. (*)

 Editor: Bobby Lolowang

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar