Terkini

Kepergian Yohana Hure Imang, Ibu Bupati Mahulu yang Berperang Melawan Stroke sejak 2008

person access_time 4 years ago
Kepergian Yohana Hure Imang, Ibu Bupati Mahulu yang Berperang Melawan Stroke sejak 2008

Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh menerima tamu melayat di tempat mendiang sang ibu disemayamkan. (Robithoh Johan Palupi/kaltimkece.id)

Bonifasius Belawan Geh kehilangan orang paling berjasa dalam hidupnya. Yang membentuknya hingga menjadi seperti sekarang.

Ditulis Oleh: Robithoh Johan Palupi
Jum'at, 24 Juli 2020

kaltimkece.id Ikat kepala kuning, sebagai tanda berduka, melilit di kepala Bonifasius Belawan Geh. Di sampingnya, terbaring jasad Yohana Hure Imang di dalam peti, dan telah dirias, lengkap dengan pakaian adat. Di kediamannya di Jalan Kedondong Dalam V, Nomor 83, Samarinda, jasad sang ibu disemayamkan, Jumat 24 Juli 2020.

Bagi Bonifasius Belawan Geh, sosok sang ibu adalah segalanya. Ia bertutur kepada kaltimkece.id saat melayat ke rumah duka. Perempuan yang lahir di Mamahak Besar, Long Bagun, Mahakam Ulu pada 17 Mei 1941 itu, telah memberikan semua yang dipunya untuk anak-anaknya. Bonifasius Belawan Geh adalah anak kedua dari 8 bersaudara, meski yang tersisa kini hanya tinggal 4 orang.

“Bagi saya, Ibu sangat berjasa pada saya. Mungkin tak bisa diungkapkan dengan kata-kata bagaimana beliau merawat, membimbing dan membesarkan saya, hingga bisa menjadi anak yang bisa berbakti,” ujar pria yang saat ini menjabat sebagai Bupati Mahakam Ulu tersebut.

Yohana Hure Imang mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Hermina, Samarinda, Kamis 23 Juli 2020. Dari penuturan Bonifasius Belawan Geh, sang ibu telah menderita sakit stroke sejak 2008. Berbagai upaya pengobatan telah dijalani, baik secara medis maupun pengobatan tradisional.

“Kami sebagai anak, telah berusaha untuk mencari penyembuhan, tapi Tuhan ternyata telah menetapkan Ibu untuk kembali ke pangkuan-Nya. Saya mewakili keluarga memohonkan maaf jika selama hidup Ibu kami terdapat kesalahan. Dan mohon doanya untuk Ibu kami mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan,” lanjut Bonifasius Belawan Geh.

Persemayaman jenazah akan berlangsung hingga Sabtu 25 Juli 2020 pagi. Jenazah akan dikebumikan di Taman Pemakaman Katolik, Sungai Siring, Samarinda pada hari yang sama.

Di rumah duka, selain Bonifasius Belawan Geh, kerabat inti juga terlihat mengenakan ikat kepala berwarna kuning. Beragam kalangan terlihat menyambangi kediaman bupati definitif pertama di Mahakam Ulu itu. Protokol kesehatan pun dijalankan dengan cukup ketat. Di antaranya dengan mengukur suhu tubuh, perangkat cuci tangan dan hand sanitizer, serta disediakan masker bagi mereka yang datang melayat. Di sepanjang gang menuju rumah duka, ucapan belasungkawa berupa karangan bunga juga terlihat berderetan.

“Terima kasih kepada semua yang telah berkunjung dan ucapan belasungkawa. Mohon maaf jika kami tidak bisa membalas kebaikan semua yang hadir dan turut berduka cita,” tutur Bonifasius Belawan Geh. (*)

 

Ikuti berita-berita berkualitas dari kaltimkece.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar