Terkini

Ketika Wali Kota Balikpapan Mengadu ke Ahok karena Banyaknya Kasus Covid-19 dari Pertamina

person access_time 3 years ago
Ketika Wali Kota Balikpapan Mengadu ke Ahok karena Banyaknya Kasus Covid-19 dari Pertamina

Wali Kota Rizal Effendi menyampaikan tambahan kasus Covid-19 di Balikpapan. (surya aditya/kaltimkece.id)

Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi meminta Ahok turun tangan atas banyaknya kasus Covid-19 dari lingkungan Pertamina.

Ditulis Oleh: Surya Aditya
Selasa, 02 Februari 2021

kaltimkece.id Kasus Covid-19 yang tak henti-henti terkonfirmasi di Balikpapan, mulai membuat Wali Kota Rizal Effendi kehilangan kesabaran. Lebih-lebih dengan banyaknya temuan kasus dari sektor minyak dan gas yang didominasi lingkungan Pertamina. Situasi yang kemudian menyeret sang komisaris utama perusahaan pelat merah tersebut, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Senin, 1 Februari 2021, Kepala Dinas Kesehatan Balikpapan Andi Sri Juliarty mengumumkan tambahan 111 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Balikpapan. Diikuti hasil pemeriksaan terhadap 171 kasus positif sebelumnya telah dinyatakan sembuh. Sedangkan dua kasus lainnya dilaporkan meninggal dunia.

Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi yang turut serta dalam rilis harian tersebut, menimpali bahwa tambahan 111 kasus positif baru, membuat akumulasi kasus covid-19 di Balikpapan telah mencapai 9.920 orang. Dengan 458 kasus di antaranya masih menjalani perawatan dan 1.190 lainnya isolasi mandiri.

“Sedangkan yang sembuh sebanyak 7.113 orang dan meninggal dunia ada 359 orang,” sebut Rizal yang juga ketua Satuan Tugas Penanggulangan Covid-19 Balikpapan tersebut.

Sektor industri minyak dan gas diungkapkan Rizal menjadi klaster sebaran kasus virus corona terbanyak di Balikpapan. Terutama dari PT Pertamina (Persero) RU V. Banyaknya kasus dari pabrik pengolahan migas terbesar di Tanah Air itu benar-benar membuat Rizal resah. Ia sampai melaporkan kondisi tersebut kepada Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Dengan harapan Ahok bisa turun tangan menuntaskan masalah tersebut.

“Dua hari lalu saya menelepon Komisaris Utama Pertamina, Pak Ahok. Saya minta dukungan beliau agar penanganan protokol kesehatan di grup Pertamina lebih diperketat. Karena salah satu penyumbang (kasus Covid-19) terbesar di Balikpapan dari migas, terutama Pertamina,” ungkap Rizal.

Wali Kota juga meminta RS Pertamina Balikpapan diperkuat dalam penanganan Covid-19, terutama di sektor fasilitas kesehatan dan tenaga medis. “Pak Ahok merespons dengan cepat. Hari ini (kemarin) Direksi Pertamina Balikpapan menemui saya,” lanjut Rizal.

Dari pertemuan tersebut, Pertamina berjanji memperketat penerapan protokol kesehatan di lingkungan kerja. Salah satu komitmennya adalah meningkatkan aktivitas work from home atau bekerja dari rumah sebanyak 75 persen.

“Kemudian mereka akan menerapkan disiplin dan sanksi ke semua kontraktor yang tidak memenuhi protokol kesehatan. Terus membantu mengampanyekan protokol kesehatan dan menyiapkan juga rumah aman untuk karantina atau isolasi,” imbuhnya.

Dikonfirmasi mengenai hal tersebut, Region Manager Communication dan CSR Pertamina Kalimantan, Roberth Marchelino Verieza, mengaku tidak mengetahui berapa jumlah kasus Covid-19 di Pertamina RU V. Dia menyerahkan semua soal kasus Covid-19 ini kepada pemerintah.

“Aku enggak hafal. Sepertinya mungkin gabungan klaster migas,” sebut Roberth melalui pesan singkat kepada media ini, Selasa, 2 Februari 2021.

Meski demikian, Roberth memastikan Pertamina telah menerapkan protokol kesehatan sejak Covid-19 merebak di Kaltim. “Sejak bulan Maret (2020) prokes dilakukan, untuk pembatasan (kegiatan) mengikuti edaran wali kota,” terangnya.

Adapun pembatasan oleh Pertamina diterapkan seperti membatasi karyawan keluar Balikpapan serta larangan cuti ke luar kota. Langkah penanganan lain seperti menyiapkan rumah aman bila diperlukan. Termasuk melakukan pengecekan ke lokasi domisili mitra kerja.

“Perihal pencegahan, sosialisasi, pengawasan, penanganan Covid-19 juga masuk dalam pembahasan rapat tim manajemen setiap minggu,” sebut Roberth.

Sementara itu, Senior Manager Humas SKK Migas Kalimantan-Sulawesi, Sebastian Julius, tak menampik kasus positif virus corona ditemukan terhadap para pekerja di sektor hulu migas bagian Kaltim. Namun dia mengaku tak mengetahui persis jumlahnya.

“Covid-19 ini semua lini kena sasar, ya. Karena kami memang bukan kebal, pasti ada saja,” sebutnya, dikonfirmasi terpisah. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar