Terkini

Korban Inses di Samarinda Melawan Bully Teman Sebaya

person access_time 5 years ago
Korban Inses di Samarinda Melawan Bully Teman Sebaya

Foto Ilustrasi: Getty Images

Kerasnya hidup menghantam DW lewat perbuatan keji ayah dan kakaknya. Tapi masa depan harus terus dikejar.

Ditulis Oleh: Ika Prida Rahmi
Rabu, 06 Maret 2019

kaltimkece.id Korban kekerasan seksual sedarah atau inses di Samarinda membagikan kisahnya kepada kaltimkece.id. Membuka tabir sebagai pelajaran untuk siapa saja.

DW yang kini 14 tahun, kerap disetubuhi ayahnya, MJ, sejak tiga tahun lalu. Tapi penderitaan tak sampai di situ. Sang kakak, AL, malah ikut melakukan perbuatan tak senonoh itu. Nafsu bejat dipicu tontonan video porno.

Baca juga:
 

DW adalah anak terakhir dari tiga bersaudara pasangan MJ dan LM. Keluarga ini tinggal di rumah kayu minimalis berukuran 7x4 meter. Berdiri di Kelurahan Selili, Kecamatan Samarinda Ilir.

LM dan MJ menikah 20 tahun silam. Sejak 15 tahun lalu, MJ yang dulunya pekerja serabutan, memutuskan menjadi pengurus pemakaman muslim setempat. Dari pekerjaan itu, MJ dan LM mendapatkan tanah untuk dibangun rumah.

MJ dan LM telah berpisah. Mengklaim tak dinafkahi, LM keluar dari rumah awal 2017. LM kemudian bekerja di sebuah usaha katering di Bantuas, Palaran. AL dan DW tetap tinggal bersama MJ. Sedangkan RD si sulung, tinggal dengan neneknya.  Sebulan sekali LM menjenguk anak-anaknya. Kini ia telah menikah lagi. Ikatan dengan suami barunya dilakukan secara sirih.

Lama sangat terpukul dengan perbuatan bejat mantan suami serta anak keduanya. Ia sampai berhenti bekerja. Bersama anak sulungnya, ia kembali pulang menjaga DW. Si sulung juga diminta menggantikan posisi MJ mengurus pemakaman, sekaligus menjadi tulang punggung keluarga.

"Rumah ini dikasih pemerintah untuk menjaga makam. Kalau enggak ada lagi yang urus makam, nanti disuruh pindah. Jadi saya suruh anak saya yang tua buat gantikan posisi bapaknya. Sekaligus cari uang. Suami saya yang sekarang kerja jauh di Parepare," ungkap LM.

LM berharap anak-anaknya tetap bisa hidup dengan baik. DW segera melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP. Ia rencananya disekolahkan di sebuah yayasan perlindungan anak di Samarinda. Mengikuti arahan Komisi Perlindungan Anak Indonesia atau KPAI.

Sedangkan AL, diharap mendapat keringanan menjalani masa hukuman. Secara pribadi, anak keduanya itu sudah menyatakan penyesalan. Bersujud memohon ampun kepada sang bunda. Naluri ibu terketuk. Terlepas segala perbuatannya, tetap ada kekhawatiran nasib sang anak di penjara. "Biar bagaimanapun dia adalah anak saya," ucap LM dengan air mata menetes.

"Kalau bapaknya saya tidak peduli. Dia enggak ada penyesalan. Menuduh saya selingkuh dan meniduri anaknya. Saya pisah bukan karena selingkuh," sambungnya.

“Jangan Lagi Olok Saya”

DW, meski sudah 14 tahun, masih duduk di bangku kelas VI SD. Masa pendidikan jenjang dasar itu segera berakhir. Mimpinya mengejar masa depan tak terkubur sepenuhnya.

Kepada kaltimkece.id, DW mengungkapkan pertama kali disetubuhi ayahnya sekitar tahun 2017. Malam itu suasana pemukiman mulai sepi. Sebagian besar warga sudah beristirahat. Tapi sampai larut, DW tak kunjung terlelap. Waktu dihabiskan dengan menonton program televisi.

Dari seberang rumah, ayahnya masih berjaga di gapura pemakaman.  Samar-samar terdengar suara beratnya memanggil DW. Pelan tapi bisa terdengar jelas.

Langsung saja DW bangkit. Dari depan televisi, beranjak mendatangi MJ. Setibanya di depan rumah, ia diminta mendekat.

DW dipanggil duduk di pangkuan MJ. Rupanya sosok yang kini 60 tahun itu sedang berahi. Entah kerasukan setan apa. Anak bungsunya dicabuli di gerbang kuburan. MJ tak paham sama sekali. Dengan polosnya diikuti setiap arahan MJ.

Baca juga:
 

Sejak itu, kelakuan MJ makin menjadi. Si bungsu terus diminta melayani hasrat seksualnya. Tak kenal waktu. Tak kenal tempat.

Ketika masih serumah dengan LM, MJ biasa beraksi pada siang hari. Setiap DW pulang sekolah. Rumah selalu kosong pada waktu-waktu tersebut. LM yang ikut mencari nafkah, keliling menjajakan kudapan gorengan."Kakak masih sekolah. Jadi di rumah enggak ada orang," kata DW.

Sejak berpisah dengan LM, nafsu bejat MJ makin tak keruan. DW disetubuhi sampai dua kali dalam sehari. "Kalau habis pulang sekolah, di kuburan, kalau enggak dirumah. Malam biasanya di kasurnya bapak," sebutnya berlinang air mata.

DW sering mengeluh kesakitan. Tapi derita sang anak tak menyadarkan ayahnya. Yang terjadi berikutnya malah makin parah. Sang kakak ikut melakukan hal serupa. AL melampiaskan hasratnya kepada DW karena terpengaruh video porno. Konten dewasa sering ditontonnya di warung internet.

DW akhirnya semakin membisu. Tak ada lagi tempat untuk bersandar. Entah ke mana melaporkan hal keji itu. AL yang seharusnya menjadi tempat mengadu, malah sama bejatnya.

Sebelum kekerasan seksual sedara itu terungkap, DW terakhir kali disetubuhi MJ pada Minggu dini hari, 24 Febuari 2019. Sekitar pukul 01.45 Wita.

Ayah dan kakaknya telah diamankan polisi. Tapi DW malah lebih sering menangis. Tak fokus belajar. Tak mampu mengerjakan try out di sekolah. Rasa depresi mengalahkan semangatnya untuk belajar. Padahal, ujian sudah di depan mata. "Saya takut ketemu orang nanti diolok karena sering ‘digitukan’ sama bapak," tambahnya.

Sambil menangis, DW berharap teman-teman di lingkungan sekolah tak lagi menghinanya. Tekadnya lulus SD tak boleh sirna. “Saya menangis setiap sekolah. Saya sabar aja. Yang penting bisa sekolah. Nanti kalau lulus, saya enggak diolok lagi. Jangan lagi olok saya. Saya sedih," tutup DW dengan isak tangisnya. (*)

 

 Editor: Bobby Lolowang

 

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar