Terkini

Korban Ketiga Ledakan Kapal PT Barokah Perkasa Ditemukan 35 Kilometer dari Lokasi Kejadian

person access_time 3 years ago
Korban Ketiga Ledakan Kapal PT Barokah Perkasa Ditemukan 35 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban ketiga ditemukan sekitar 35 Km dari lokasi ledakan. (Basarnas Kaltim)

Perusahaan menegaskan ketiga korban tewas merupakan pekerja dari kontraktor perbaikan kapal.

Ditulis Oleh: Samuel Gading
Senin, 15 Februari 2021

 

kaltimkece.id Dentuman kapal Gemilang Perkasa Energi dan El Nusa Samudra 6 masih sangat mengecap di memori Prasetya, 41 tahun. Saat ledakan terjadi pada Kamis sore lalu, 11 Februari 2021, ia hanya berjarak sekitar 500 meter dari kapal tersebut.

Prasetya bertugas sebagai pekerja Kesehatan, Keselamatan, dan Keamanan Lingkungan di PT Barokah Perkasa. Letusan berawal dari kapal pengangkut minyak atau oil barge (OB) Gemilang Perkasa Energi (GME) pukul 14.45 Wita.

"Saat kejadian saya berada 500 meter dari kapal. Saat itu kapal tongkang (El Nusa Samudra) sedang dalam posisi standby. Tidak lama terdengar ledakan dari OB GME," ucap Prasetya dalam rilis yang dikeluarkan Polresta Samarinda.

Sontak, Prasetya langsung menyalakan pipa air untuk meredam amukan si jago merah. Dari pengakuannya, enam kali kapal berdentum sebelum berhasil dipadamkan. "Saat proses pemadaman terjadi, ledakan terjadi sebanyak enam kali," ucapnya.

Selain Prasetya, api dipadamkan oleh warga, karyawan lain, serta 20 mesin protable relawan. Demikian juga tujuh mobil pemadam bantuan Disdamkar dan PMK Swasta. Serta satu regu personel Polsekta Samarinda. Api padam pukul 16.30 Wita.

Atas kejadian tersebut, tiga orang dilaporkan menjadi korban tewas dari insiden di Galangan PT Barokah Perkasa yang terletak di Kelurahan Pulau Atas, Kecamatan Sambutan, Samarinda.

"Masing-masing korban tewas bernama Suwardi, Gunarwi, dan Tuwiran," ucap Kabag Humas Polresta Samarinda, AKP Annisa Prastiwi, Minggu malam, 14 Februari 2021.

Korban pertama yang ditemukan adalah Suwardi. Pria 37 tahun itu ditemukan Jumat, 14 Februari 2021, pukul 11.14 Wita di perairan kawasan Kutai Lama. Korban kedua adalah Gunawi, 52 tahun. Ditemukan pukul 17.30 pada hari yang sama, sekitar 10 kilometer dari tempat ledakan.

Setelah dilakukan autopsi dan pengecekan identitas di RSUD AW Sjahranie, identitas Suwardi dan Gunawi terkonfirmasi pada Sabtu, 13 Februari. Diketahui dari pengecekan sidik jari juga KTP dan nametag perusahaan yang melekat di tubuh masing-masing korban.

Belakangan ditemukan korban ketiga atas bernama Tumiran, 58 tahun. Ditemukan pukul 13.00 Wita di perairan Sungai Tembolo Tambora, Desa Muara Pantuan, Kabupaten Kutai Kartanegara. Ahad, 14 Februari 2021.

Penemuan jasad Tumiran diketahui berawal dari laporan warga bernama Layani yang bermukim di Muara Pantuan. Informasi itu diteruskan Layani kepada Polairud Polres Kukar sebelum ditindaklanjuti oleh Basarnas Kaltim. Ketika ditemukan oleh Tim Basarnas, jenazah Tumiran sudah putih dan telanjang, mengambang di sela-sela pohon birai sungai.

"Ya, pada pukul 15.57 Wita di Dermaga 136 Pertamina, kurang lebih 35 Kilometer dari lokasi kejadian," ucap Kasi Ops Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan (Basarnas Kaltim), Octavianus.

Sampai saat ini, asal-usul ledakan memang belum diketahui. AKP Annisa Prastiwi mengatakan bahwa kepolisian masih mendalami dan meruntut kronologi. Tiga orang pekerja perusahaan sudah diperiksa dan berstatus saksi. Pada Senin ini, 15 Februari, dua pegawai lagi dimintai keterangan.

"Kami masih melakukan pendalaman, pihak keluarga juga sempat dipanggil untuk mengidentifikasi korban," ucapnya.

Kuasa Hukum Perusahaan Turun Tangan

Kuasa hukum PT Barokah Perkasa, Agus Amri, dalam press release klarifikasi kejadian pukul 10.30 Wita di Mako Polresta Samarinda, mengatakan ledakan memang terjadi di kapal dan kawasan perusahaan. Kapal sebutnya, sedang dalam posisi lepas (undocking) setelah perbaikan (docking) ketika peristiwa terjadi.

"Untuk detail perbaikan sendiri saya belum bisa menyebutkan. Karena ada beberapa item disitu yang diisi," ucapnya.

Meski demikian, ia menampik tiga korban tewas adalah pekerja PT Barokah Perkasa. Menurutnya, Suwardi, Gunawi, dan Tumiran adalah pekerja kontraktor perbaikan kapal.  "Mereka bertiga pekerja CV Bahtera Marine," jelasnya Senin, 15 Februari 2021.

Sehingga, lanjut dia, secara hukum, perusahaan disebut tidak memiliki tanggung jawab memberi ganti rugi kepada keluarga korban. Namun Agus memastikan pihaknya tetap memberi santunan kepada keluarga korban.

"Karena tanggung jawab moral, kami akan membiayai pendidikan anak masing-masing korban sampai jenjang perkuliahan," pungkasnya. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar