Terkini

Positif Covid-19, Direktur RS Hermina Samarinda Meninggal Dunia 15 Hari setelah Pindah dari Bekasi

person access_time 4 years ago
Positif Covid-19, Direktur RS Hermina Samarinda Meninggal Dunia 15 Hari setelah Pindah dari Bekasi

Pemakaman Direktur RS Hermina Samarinda sesuai protokol Covid-19. (istimewa)

Hingga Jumat ini di Samarinda, sudah dua kasus positif Covid-19 meninggal dunia dengan status dokter.

Ditulis Oleh: Giarti Ibnu Lestari
Jum'at, 04 September 2020

kaltimkece.id Hari berkabung kembali merundung Samarinda. Satu lagi tenaga kesehatan terpapar virus corona dan tutup usia. Direktur Rumah Sakit Hermina Samarinda, dr Endah Malahayati, meninggal dunia pada Kamis, 3 September 2020, pukul 23.00 Wita.

Sebelum mengembuskan napas terakhir, mendiang dirawat selama 10 hari di ruang Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Hermina, Jalan Teuku Umar, Karang Asam Ilir, Sungai Kunjang, Samarinda. Dirawat sejak 25 Agustus 2020 dengan diagnosis positif Covid-19.

Kabar duka tersebut disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Samarinda, dr Ismed Kusasih, Jumat pagi, 4 September 2020.

Dr Endah Malahayati adalah tenaga medis kedua di Samarinda yang meninggal dunia dengan status positif Covid-19. Sebelumnya adalah dr Edi Syahputra Nasution, mantan Direktur RSUD IA Moeis Samarinda.

Disebutkan Ismed, dr Endah Malahayati baru menjabat Direktur Rumah Sakit Hermina Samarinda pada 20 Agustus 2020. Tak ada yang menyangka, 15 hari kemudian ia meninggal dunia pada usia 55 tahun.

"Baru saja pindah dari Direktur Rumah Sakit Hermina Galaxi Bekasi ke Direktur Rumah Sakit Hermina Samarinda," jelas Ismed.

Jenazah dr Endah Malahayati dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Raudhatul Jannah Serayu Tanah Merah.

Menukil data Dinas Kesehatan Samarinda, hingga Kamis sore, pukul 17.00 Wita, terdata 41 kasus meninggal dunia dari 1.038 terkonfirmasi positif Covid-19 di Ibu Kota Kaltim ini. Dari angka akumulatif tersebut, sebanyak 368 masih berstatus positif virus corona. Samarinda adalah daerah dengan kasus Covid-19 terbanyak di Kaltim setelah Balikpapan sebanyak 2.037 kasus. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

Ikuti berita-berita berkualitas dari kaltimkece.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar