Terkini

Rp 40 Miliar Anggaran Covid-19 Samarinda 2021, Belum Termasuk Jaring Pengaman Sosial dan Penguatan Ekonomi

person access_time 3 years ago
Rp 40 Miliar Anggaran Covid-19 Samarinda 2021, Belum Termasuk Jaring Pengaman Sosial dan Penguatan Ekonomi

Asisten III Sekretaris Kota Samarinda, Ali Fitri Nor, memberikan keterangan pers. (giarti ibnu lestari/kaltimkece.id)

Pemkot Samarinda menyiapkan Rp 40 miliar dalam belanja tak terduga untuk penanganan Covid-19 pada 2021 ini.

Ditulis Oleh: Giarti Ibnu Lestari
Rabu, 10 Februari 2021

 

kaltimkece.id Sebaran virus corona yang masih begitu masif di Samarinda, membuat ibu kota Kaltim ini belum lepas dari status kejadian luar biasa (KLB). Pada 2021 inipun, ragam antisipasi dan langkah penanganan telah digulirkan Pemkot Samarinda. Ter-cover dalam anggaran belanja tak terduga (BTT) sebesar Rp 50 miliar dan berbagai kegiatan di masing-masing OPD.

Selasa siang, 9 Februari 2021, Pemkot Samarinda menggelar review usulan kegiatan pemangku dana pembiayaan Covid-19 untuk tahun anggaran 2021. Anggaran penanganan pandemi virus corona di Samarinda pun terakomodasi dalam belanja tak terduga (BTT) sebesar Rp 50 miliar. Terbagi Rp 40 miliar untuk dana bencana Covid-19 dan Rp 10 miliar untuk bencana lainnya seperti banjir.

"Selain Rp 40 miliar ini, kita juga menganggarkan di kegiatan OPD (organisasi perangkat daerah) masing-masing. Seperti kegiatan pengamanan di Satpol PP, penyemprotan di Dinas Pemadam Kebakaran, di bencana (BPBD Samarinda) juga ada, serta di Perhubungan (Dinas Perhubungan),” jelas Asisten III Sekretaris Kota Samarinda, Ali Fitri Nor, kepada awak media selepas review kegiatan tersebut.

Sementara untuk penguatan ekonomi, juga terakomodasi di Dinas Koperasi & UKM Samarinda. Menurut Ali Fitri, hal ini tak akan terlupakan karena penanganan covid-19 bukan sekadar penyakitnya, melainkan juga dampak sosial dan ekonomi yang ditimbulkan.

“Jika tiga pilar ini, kesehatan, sosial, dan ekonomi sembuh, insya Allah kita bisa normal kembali," tuturnya.  

Di luar BTT, masing-masing OPD juga telah mengalokasikan anggaran penanganan Covid-19 sesuai bidangnya. Seperti Disperkim Samarinda mengalokasikan Rp 2,3 miliar untuk 12 bulan untuk mempersiapkan lahan pemakaman bagi para korban Covid-19.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda juga mengalokasikan Rp 7,1 miliar untuk 12 bulan. Meliputi kegiatan penyemprotan disinfektan hingga penanganan jenazah dari rumah sakit hingga dikebumikan.

"Hingga saat ini lahan yang terpakai sudah 45 persen. Sudah 414 korban meninggal dunia karena Covid-19 dimakamkan di sana. Itu di luar jumlah yang dikebumikan secara kremasi,” terang Ali Fitri Nor.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Samarinda, Wahidudin, mengatakan bahwa pihaknya bertugas mulai dari penyemprotan disinfektan hingga penanganan jenazah. Mulai penjemputan dari rumah sakit hingga dikebumikan.

"Yang kita anggarkan itu berdasarkan kalkulasi-kalkulasi. Tidak nebak-nebak. Semua itu pakai perhitungan. Bahkan tingkat kematian pun telah kita prediksi," jelas Wahidudin.

Sebelumnya, pada 2020, Pemkot Samarinda menggelontorkan Rp350 miliar untuk penanganan covid-19 di ibu kota Kaltim ini. Dari rangkaian kegiatan, termasuk pengawasan dan pengendalian, dana terpakai tak sampai Rp 100 miliar dari total Rp 350 miliar yang dialokasikan tersebut.

Dengan perincian realisasi 90 persen atau Rp 93,7 miliar sampai 31 Desember 2020, meliputi kegiatan kesehatan sebesar Rp 71 miliar atau sekira 89 persen dari Rp 80 miliar yang dialokasikan. Sedangkan kegiatan penguatan ekonomi terealisasi Rp 3,8 miliar dari Rp 4,6 miliar. Serta jaring pengaman sosial sebesar Rp 19 miliar, terealisasi Rp 18,47 miliar.

Dari anggaran Covid-19 tahun lalu yang tersisa Rp 250 miliar, akhirnya dilebur kembali ke APBD Perubahan untuk kegiatan-kegiatan yang tertunda karena re-focusing.

Sebagai informasi, penularan Covid-19 di Samarinda masih sangat meresahkan hingga kini. Per 18.00 Wita pada Selasa, 9 Februari 2021, Dinas Kesehatan Samarinda melaporkan akumulasi kasus di kota ini mencapai 9.331 yang 8.111 di antaranya telah dinyatakan sembuh dan 260 kasus meninggal dunia. Selebihnya masih dalam perawatan.

"Hingga hari ini Samarinda masih berstatus keadaan luar biasa Covid-19," pungkas Ali Fitri. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar