Terkini

Tewas Tergantung dengan Kaki dan Tangan Terikat, Kematian Darroji Dinilai Tak Wajar

person access_time 3 years ago
Tewas Tergantung dengan Kaki dan Tangan Terikat, Kematian Darroji Dinilai Tak Wajar

TKP penemuan mayat di Gang 11 RT 77 Loa Bakung. (giarti ibnu lestari/kaltimkece.id)

Kepolisian segera melakukan autopsi untuk memastikan kejanggalan kematian dari pemuda 20 tahun ini.

Ditulis Oleh: Giarti Ibnu Lestari
Rabu, 06 Januari 2021

kaltimkece.id Gang 11 di RT 77, Kelurahan Loa Bakung, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda tampak sepi. Sebuah rumah kayu ukuran 10×10 meter persegi berjarak sekira 100 meter dari bibir gang, dibintangi garis polisi. Di dalam rumah itulah sesosok mayat pemuda ditemukan. Dengan leher terlilit tali nilon kuning. Tergantung di plafon kamar dengan kondisi tangan dan kaki terikat.

Sosok mayat pemuda tersebut bernama Darroji usia 20. Berdasarkan kartu identitasnya, merupakan warga Kutai Kartanegara. Kondisi mayatnya telah membusuk ketika ditemukan pada Selasa malam, 5 Januari 2021. Diperkirakan telah meninggal dunia tiga hari sebelumnya.

Darroji tinggal seorang diri di rumah tersebut yang berisi tiga kamar. Tempat Darroji ditemukan tak bernyawa, adalah di kamar nomor dua.

Darroji adalah anak ketiga dari empat bersaudara. Sang ibu tengah berada di kampung halaman bersama adiknya. Ayahnya telah meninggal dunia, dan kakak-kakaknya sudah berkeluarga.

Malam itu, Darroji ditemukan pertama kali oleh pamannya, Ardan (30), sekitar pukul 20.00 Wita. "Awalnya kakaknya yang panggil saya. Rumah terkunci dari dalam. Lampu juga mati, cuma ruang tengah yang hidup. Posisinya tergantung itu di kamar kakaknya. Kalau kamar dia (Darroji) di depan. Badannya sudah membengkak. Kenalinnya dari tato motif dayak di bagian bahu kanan," ucap Ardan.

Salah satu tetangga, Ira Rahmatiah (38), mengatakan Darroji memang jarang terlihat. Terakhir terlihat pada Sabtu pagi, 2 Januari 2021. Ira tinggal di salah satu rumah bangsal di sebelah kiri rumah Darroji. Hanya berjarak empat meter. Ira menyimpan curiga karena lampu-lampu di kediaman Darroji tak menyala selama kurang lebih empat hari terakhir. Mencoba mengetuk pintu tetapi tak ada balasan.

"Sabtu itu sempat pinjam handphone saya. Katanya mau telepon ibunya. Tapi saya enggak tau dia ngomong apa. Hari minggu kemarin (3 Januari 2021) saya ada dititipi ayam goreng juga sama kakaknya. Tapi saya ketok enggak ada balasan. Sampai kemarin (Senin, 4 Januari 2021) jam 11 malam juga enggak ada sahutan kalau dipanggil," jelas Ira Rahmatiah.

Rabu, 6 Januari 2021 Unit Inafis Satreksrim Polresta Samarinda melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) selama 11.49 - 13.50 Wita. Memeriksa beberapa bagian rumah dan mencari sidik jari.

Kapolsekta Sungai Kunjang, Komisaris Polisi Bambang Budiyanto yang ditemui setelah olah TKP belum bisa memastikan ada tidaknya tindak pidana dari temuan tersebut. Proses autopsi akan dilakukan guna mengetahui secara jelas penyebab kematian Darroji.

"Rencana paling cepat besok. Untuk sementara yang terikat itu saja yang enggak wajar. Mudah-mudahan secepatnya (autopsi). Nanti diketahui ada kejanggalan atau tidak," pungkas Kompol Bambang Budiyanto. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar