WARTA

Di Balik Cerita Agus, Pelaku Pidana Asusila Berdalih Pengobatan Istri

person access_time 5 years ago
Di Balik Cerita Agus, Pelaku Pidana Asusila Berdalih Pengobatan Istri

Foto: Fachrizal Muliawan (kaltimkece.id)

Agus Nawang Sejati berburu cairan kelamin perawan. Mengklaim demi pengobatan sang istri.

Ditulis Oleh: Fachrizal Muliawan
Kamis, 14 Maret 2019

kaltimkece.id Seorang pria berperawakan sedang tak berkutik saat polisi berpakaian sipil dari Unit Opsnal Polsekta Samarinda Kota menyambangi kediamannya, Selasa sore, 12 Maret 2019. Agus Nawang Sejati diciduk lantaran dugaan asusila. Dilakukannya terhadap Cinta—bukan nama sebenarnya—yang tak lain keponakan sendiri.

Aksi tak senonoh Agus dibongkar bocah delapan tahun tersebut. Diceritakan perbuatan sang paman setahun lalu kepada ibunya, dua pekan lalu. Ibu korban semula ragu melaporkan kepada polisi. “Karena masih ada hubungan keluarga,” ujar Kanit Reskrim Polsekta Samarinda Kota Ipda Abdillah Dalimunte.

Baru pada Selasa, 12 Maret 2019, kedua orangtua korban sepakat melapor. Polisi langsung menyambangi rumah pelaku di Jalan Pasundan, Kelurahan Sindang Sari, Kecamatan Sambutan, Samarinda. Tak ada perlawanan. Saat pemeriksaan, Agus mengakui perbuatan tersebut.

Dalih Pengobatan

Agus bingung bukan main. Satu malam pada 2018, penyakit yang diidap istri yang dinikahinya belasan tahun lalu kambuh. Asma akut yang dideritanya tak sembuh-sembuh. Diidap sejak melahirkan anak pertama mereka. “Jadi sudah 12 tahun,” ujarnya.

Pengobatan medis sudah ditempuh. Tapi tak ada perkembangan berarti. Pun semua pengobatan alternatif . Mulai memakan daging tupai, kelelawar, tokek, hingga siput. Namun, pertengahan 2018, seorang kawan Agus memberi informasi. Ada praktik obat alternatif yang cukup tabu. Yakni, campuran arang kayu ulin, kulit kayu pucuk pohon laban, dan cairan miss V perawan.

Sebagai informasi, kayu laban biasanya dipakai untuk pembuatan mebel. Kulit kayu pohon tersebut biasanya diseduh untuk dijadikan teh. Khasiatnya adalah obat sakit perut (Kajian Etnobotani dan Fisiko Kimia Kayu Laban (Vitex pubescens Vahl) di Desa Lape Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau Kalbar, Kesita Adelina, Evi Wardenaar, Lolita Sisilia, Fakultas Kehutanan Universitas Tajungpura).

Ketiga bahan tadi kemudian dicampur dan diminumkan kepada penderita asma. “Boleh enggak percaya dengan saya. Tapi, boleh dilihat kondisi istri saya. Sudah enggak sering kambuh,” ucapnya kepada kaltimkece.id.

Menurut Agus, sang istri sebelumnya bisa dua kali diserang asma dalam sebulan. Sekarang, dalam satu bulan belum tentu perlu tindakan nebulizer. Sebagai informasi, nebulizer adalah mesin yang mengubah obat cair menjadi uap untuk dihirup ke dalam paru-paru. Fungsi nebulizer untuk melegakan saluran napas yang menyempit.

Dari ketiga bahan tadi, kebutuhan cairan miss V memicu Agus mencabuli korban. Dalih yang ia gunakan adalah mengajak korban mandi di rumahnya. Di situlah perbuatan tak senonoh terjadi. Dari pengakuannya, sudah tiga kali ia melakukan hal tersebut.

Baca juga:
 

Agus merasa tak punya pilihan. Ia nekat lantaran tak punya jalan lain. Belakangan Agus menyesali perbuatannya. Meski demikian, ia ngotot perbuatannya bukan didasari hawa nafsu. “Kalau dibilang merusak masa depan, saya enggak sampai merobek selaput dara,” ucapnya. “Murni untuk kesembuhan istri saya,” sambungnya.

Membaik karena Medis?

Untuk meredam penyakit istrinya, Agus biasa memberikan istrinya 2 miligram salbutamol. Obat ini memang sering diberikan untuk mengobati pasien asma. Termasuk pasien penyakit paru obstruktif kronis atau pasien yang mengalami penyempitan bronkus sehingga jalan napasnya kurang lancar.

Salbutamol merupakan salah satu bronkodilator yang paling aman dan paling efektif. Tidak salah jika obat ini banyak digunakan untuk pengobatan asma. Selain membuka saluran pernapasan menyempit, obat ini efektif mencegah timbulnya exercise-induced broncospasm atau penyempitan saluran pernapasan akibat olahraga).

Saat ini, salbutamol banyak beredar di pasaran. Tersedia berbagai merk dagang seperti Asmacare, Bronchosal, Buventol Easyhaler, Glisend, Ventolin, Venasma, Volmax, dan lainnya. Salbutamol juga tersedia dalam berbagai bentuk. Mulai oral (tablet, sirup, kapsul), inhalasi aerosol, inhalasi cair sampai injeksi (Informatorium Obat Nasional Indonesia, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, 2000).

Asma merupakan penyakit yang membutuhkan terapi jangka panjang. Perlu monitoring terhadap perkembangannya terus-menerus untuk melihat apakah obat yang diberikan cocok atau tidak. Ada kalanya, asma tidak cukup diatasi hanya dengan satu macam obat. Perlu tambahan kombinasi obat.

Maka dari itu, pengetahuan akan salah satu jenis obat saja tidak cukup. Masih banyak obat selain salbutamol yang tentu saja memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing (Paul, Les and Nagle, Becky, 2002, The Essential Medication Guidebook To Healthy Aging, 99-104, Ballantine Books, New York). (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar