Ekonomi

Ancaman di Balik Geliat Bisnis Transportasi dan Logistik

person access_time 1 year ago
Ancaman di Balik Geliat Bisnis Transportasi dan Logistik

Pelabuhan peti kemas di Kariangau, Balikpapan. FOTO: MUHIBAR SOBARY ARDAN-KALTIMKECE.ID

Sektor transportasi dan pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi. Jaringan transportasi yang memadai mutlak diperlukan. 

Ditulis Oleh: Muhibar Sobary Ardan
Kamis, 16 Februari 2023

kaltimkece.id Sektor transportasi dan pergudangan Kaltim menggeliat sepanjang 2022. Kepindahan ibu kota negara ke Kaltim adalah faktor utamanya. Walaupun demikian, infrastruktur berupa jaringan transportasi perlu dipersiapkan. Jika tidak, kemacetan kota-kota besar di Kaltim bakal bertambah parah. 

Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, lapangan usaha sektor transportasi dan pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi pada 2022. Produk domestik regional bruto (PDRB) dari sektor itu sebesar Rp 28 triliun. Sektor ini tumbuh 11,96 persen pada 2022 dibandingkan tahun sebelumnya. 

Kepada kaltimkece.id, Ketua DPW Asosiasi Logistik dan Forwarder (ALFI) Kaltim, Mohamad Gobel, membenarkan geliat dari sektor transportasi dan pergudangan. Penetapan IKN memicu masuknya barang-barang dari luar Kaltim. Pengusaha transportasi dan pergudangan di Bumi Etam pun kebagian dampaknya. Menurut catatan ALFI Kaltim, ada 200-an pengusaha yang terjun di bisnis tersebut. 

“Sementara untuk armada, berkembang pesat di Balikpapan dan PPU,” jelas Gobel, Rabu, 15 Februari 2023.

Kembali ke data BPS, sektor transportasi dan pergudangan tidak hanya mencapai pertumbuhan tertinggi. Sektor ini mengalami capaian terbesarnya dalam tujuh tahun terakhir. PDRB sebesar Rp 28 triliun dari sektor transportasi dan pergudangan pada 2022 adalah yang terbesar dalam sejarah Kaltim selama tujuh tahun terakhir. 

Meskipun demikian, Gobel menilai, kondisi tersebut belum puncaknya. Saat ini masih disebut tahap awal. Bahan baku untuk pembangunan IKN belum sepenuhnya terdistribusi. “Jadi pada 2023 ini pasti lebih besar karena pembangunan itu bertahap,” jelasnya.

Desain Grafik: M NAUVAL-KALTIMKECE.ID
 

Sektor swasta di Kaltim disebut tak gentar menghadapi persaingan bisnis ini. Kaltim dianggap siap dari sisi investasi maupun kolaborasi.

Di tengah geliat sektor transportasi dan pergudangan, Gobel memberikan catatan. Pemerintah seharusnya mengimbangi dengan menyediakan sarana dan prasarana yang baik. Tidak mungkin, sambung dia, sektor ini berkembang pesat kalau tidak didukung sarana prasarana yang memadai. Lagi pula, arus logistik diperkirakan terus bertambah seiring pembangunan IKN. 

“Perpindahan penduduk ke sini (Kaltim) pasti besar-besaran. Kalau tidak dibarengi peningkatan infrastruktur, kita tidak bisa bayangkan crowded-nya nanti,” ingat Gobel. “Saya rasa pemerintah pasti sudah menaruh perhatian untuk itu.”

Mohamad Gobel, Ketua DPW Asosiasi Logistik dan Forwarder (ALFI) Kaltim. FOTO: ARSIP PRIBADI 
 

Akademikus dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Mulawarman, Hairul Anwar, tak terkejut ihwal peningkatan sektor transportasi dan pergudangan. Ia mengatakan, seiring pembangunan IKN, sektor tersebut naik. Kondisi ini dapat terlihat di pergudangan di Balikpapan dan Penajam Paser Utara. Menurutnya, pembangunan besar-besaran tersebut membutuhkan banyak material dari luar. 

Di samping itu, ia menilai, ketika pembangunan IKN selesai, bukan berarti sektor ini akan turun. IKN justru memicu perpindahan manusia. Otomatis, pasokan barang pangan dari luar daerah bertambah. 

“Sektor yang seksi terutama di Balikpapan, sebagian Kukar, dan Penajam ke depan itu warehouse atau gudang,” kata Codi, panggilan pendek Hairul Anwar. 

Sektor ini dipersiapkan dengan baik. Kaltim harus memiliki warehouse yang berteknologi tinggi. Gudang beras, contohnya, apabila tidak dilengkapi dengan teknologi, beras akan dimakan kutu dan tikus. Pengusaha yang kerepotan nantinya.

Sektor pergudangan juga disebut menimbulkan kegiatan usaha yang lain. Perpindahan barang dari warehouse ke warehouse memerlukan armada truk. Dalam konteks ini, penunjang infrastruktur yang baik mutlak diperlukan. Kaltim diminta mempersiapkan lokasi pergudangan dan infrastruktur yang baik dari sekarang.   

“Kalau tidak, kita kembali seperti sekarang. Di Balikpapan, di pinggir kotanya macet karena truknya antre ke SPBU. Kalau Anda di Samarinda, ke Sungai Kunjang, misalnya, (badan jalan) dipakai truk besar parkir. Artinya, kita sudah ada pelajaran itu,” jelas Codi. 

Truk kontainer yang mengangkut barang di Samarinda. Sektor tranportasi dan pergudangan tumbuh pesat sepanjang 2022. FOTO: ARSIP KALTIMKECE.ID
 

Sebagai informasi, jumlah kendaraan pengangkut barang di Kaltim selalu naik dari tahun ke tahun. Menurut catatan BPS, kendaraan barang seperti truk dan pikap di Kaltim terus bertambah. Jumlahnya 344 ribu unit pada 2019; 360 ribu unit pada 2020; dan 374 ribu pada 2021. Tingkat pertambahan kendaraan barang ini sekitar 4 persen per tahun. 

Pemerintah pun disarankan mengatur lokasi-lokasi seperti tempat pengisian bahan bakar, pergudangan, hingga infrastruktur pendukung. Masalahnya, lokasi-lokasi tersebut sebagian besar tidak di wilayah IKN. 

“Tengok warehousing dan pelabuhan di Jakarta, betapa rumit dan ruwetnya. Kalau tidak ditata, arus kontainer, truk, antrean BBM, pasti ruwet,” ingatnya. “Dan jangan lupa, itu duit semua dari sektor jasa. Perputaran uang sangat besar dari sektor ini. Makanya perlu ditata sedemikian rupa,” tutupnya. (*)

shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar