Ekonomi

Kabar Gembira Susi Air Terbang Perdana, Tiket Bersubsidi ke Maratua, Mahulu, Kubar Rp 400 Ribuan

person access_time 4 years ago
Kabar Gembira Susi Air Terbang Perdana, Tiket Bersubsidi ke Maratua, Mahulu, Kubar Rp 400 Ribuan

Penerbangan perintis bersubsidi perdana di Bandara APT Pranoto, Samarinda (foto: naleandro priambodo/kalitmkece.id)

Alokasi untuk subsidi penerbangan perintis di Kaltim-Kaltara Rp 19 miliar. Disebut sebagai bukti hadirnya negara di kawasan tertinggal, terdepan, dan terluar. 

Ditulis Oleh: Nalendro Priambodo
Kamis, 16 Januari 2020

kaltimkece.id Sambil memotong pita merah di dekat pesawat perintis Grand Caravan yang berbaling-baling tunggal, Dodi Dharma Cahyadi tersenyum. Kepala Unit Pengelola Bandar Udara (UPBU) APT Pranoto, Samarinda, itu, lantas melepas kepergian pesawat berkapasitas 12 penumpang. Setelah terbang sejam lebih 20 menit, pesawat dari maskapai Susi Air ini mendarat di Bandara Maratua, Berau. 

Kamis, 16 Januari 2020, Susi Air mengadakan penerbangan perdana Samarinda-Pulau Maratua. Pulau ini dikenal sebagai objek wisata bahari unggulan di Kaltim. 

Rute tujuan Maratua merupakan satu dari lima penerbangan perintis yang masuk program subsidi angkutan udara perintis penumpang (SAUP2) di Kaltim dan Kaltara. Tiga rute yang lain yakni Long Apung di Malinau, Datah Dawai di Mahulu, Muara Wahau di Kutim, dan Melak di Kutai Barat. Semuanya dilayani pesawat Susi Air. 

"Pemerintah pusat mengalokasikan Rp 19 miliar untuk kelima rute ini," ucap Dodi. 

Menurut Direktur Angkutan Udara, Kementerian Perhubungan, Maria Kristi, subsidi ini memangkas 30 persen harga tiket normal. Kemenhub berharap, program SAUP2 meningkatkan interkoneksi dari dan menuju daerah yang tergolong tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) di Indonesia. 

Selama ini, harga tiket pesawat menuju kawasan 3T cukup mahal. Padahal, kawasan 3T kebanyakan hanya bisa dijangkau dengan pesawat perintis. Maria mengatakan, ada 188 rute penerbangan perintis di Indonesia yang disubsidi. Pemerintah pusat mengalokasikan sekitar Rp 500 miliar untuk menyubsidi penerbangan jenis ini.

Adapun penerbangan perintis di Kaltim dan Kaltara, disebut sebagai usulan dari kedua pemerintah provinsi. Maskapai Susi Air memenangkan tender untuk jasa penerbangan perintis di kedua provinsi.

"Penerbangan ini membuktikan kehadiran negara di daerah 3T, sesuai Nawacita," terang Maria Kristi. Subsidi ini, sambungnya, terus berjalan sampai pemerintah menilai rute-rute tadi siap dilewati penerbangan komersial. 

Manajer Distrik Susi Air Samarinda, Astrid Siska Pratiwi, mengatakan bahwa lima penerbangan perintis Kaltim-Kaltara berjalan Januari hingga November 2020. Untuk selanjutnya, ada tender ulang dari pemerintah pusat. 

Susi Air menyiapkan dua pesawat Grand Caravan berkapasitas maksimal 12 kursi  untuk penerbangan bersubsidi. Jumlah penumpang fleksibel bergantung berat total yang harus ditimbang sebelum berangkat. 

"Kalau berat penumpang 80 kilogram (per orang), pesawat hanya bisa diisi 10 orang," kata Astrid. 

Harga Tiket Bersubsidi

Untuk sementara, masyarakat hanya bisa membeli tiket di gerai resmi maskapai di bandara perintis. Masyarakat disarankan membeli jauh-jauh hari. Kepastian penerbangan diumumkan maksimal sehari sebelum keberangkatan. 

Namun demikian, maskapai menggaransi harga tiket tak akan berubah selama program berlangsung. Maskapai membagi penerbangan pada pekan ganjil dan genap. Harganya hanya selisih Rp 5.000 untuk rute pulang dan pergi.

Sebagai perbandingan, harga tiket rute Long Apung-Samarinda dan sebaliknya Rp 458 ribu sampai Rp 463 ribu. Rute ini terbang Senin sampai Jumat. Untuk Samarinda-Datah Dawai dan sebaliknya pada Selasa, Kamis, dan Sabtu dengan tiket Rp 432 ribu sampai Rp 437 ribu sekali jalan. Sementara Datah Dawai-Melak dan sebaliknya, pada hari yang sama, harga tiket Rp 334 ribu sekali jalan. 

Samarinda-Muara Wahau dijadwalkan pada Rabu dan Jumat. Harga tiket adalah Rp 362 ribu sampai Rp 367 ribu. Sementara rute Samarinda-Maratua pada Selasa dan Kamis, Rp 443 ribu sampai Rp 448 ribu sekali jalan. Rute Samarinda-Maratua diharapkan mampu menggenjot pariwisata Kaltim dan mengurangi harga barang kebutuhan pokok warga. 

Asisten II Sekprov Kaltim, Abu Helmi, berharap penerbangan perintis bersubsidi mampu meningkatkan kesejahtraan masyarakat daerah 3T. Biaya jutaan rupiah yang sebelumnya dikeluarkan masyarakat daerah terpencil bisa ditalangi oleh subsidi. 

"Pengawasan akan lebih ketat agar penerbangan tepat sasaran," ucapnya mewakili Gubernur Kaltim. (*)

Editor: Fel GM

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar