Ekonomi

UMKM Kaltim Berpotensi Masuk Pasar Internasional, Bank Indonesia Dukung Peningkatan Kemampuan

person access_time 3 years ago
UMKM Kaltim Berpotensi Masuk Pasar Internasional, Bank Indonesia Dukung Peningkatan Kemampuan

Salah satu stan di KKI Seri 1. (giarti ibnu lestari/kaltimkece.id)

KKI Seri 1 memamerkan 14 stan dari UMKM di Kaltim serta diikuti peserta Akademi Ekspor Kaltim 2021 yang terbagi dalam dua kelas.

Ditulis Oleh: Giarti Ibnu Lestari
Rabu, 17 Maret 2021

 

kaltimkece.id Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kaltim berpotensi masuk dan bersaing di pasar internasional. Untuk itu, diperlukan pengetahuan dan kemampuan bagi para pelakunya untuk survive di level tersebut.

Hal inipun jadi perhatian serius Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kaltim. Yang dari sinergi dengan pemerintah, menggelar Akademi Ekspor Kaltim 2021, sebagai rangkaian dari acara Karya Kreatif Indonesia (KKI) Seri 1.

Di Kaltim, kegiatan tersebut bertempat di Lantai 3 Ballroom Chrystal 1 Hotel Mercure Samarinda. Berlangsung selama 16—18 Maret 2021.

Dalam gelarannya, KKI Seri 1 memamerkan 14 stan dari UMKM di Kaltim. Yakni Pojok Kreatif Manik Indonesia, Pokant Takaq, Rezadyan, Hesandra Indonesia, dan Batik Beras Basah. Selain itu ada Tea Wai, Datakina, Pojok Kreatif Batik Indonesia, Manika Kaltim, Batik Atiiqna, Pojok Sarung Sumami, By Mer, Ibib Food, dan Dekranasda Kaltim.

Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan Kaltim, Tutuk SH Cahyono, mengatakan bahwa pada 2020 Akademi Ekspor Kaltim diikuti 30 peserta. Dan kali ini, sebagian besar peserta tahun lalu kembali mengikuti dengan tema Prosedur “Ekspor”. Keikutsertaan tahun ini pun masih sangat relevan mengingat pada 2020 lalu kegiatan tersebut mengambil “Bagaimana Memulai Ekspor”.

Akademi Ekspor Kaltim 2021 dibagi dalam dua kelas. Kelas pertama untuk peserta pemula yang membahas prosedur ekspor. Dan kelas kedua adalah pelaku UMKM yang sebagian besar telah ikut di kegiatan tahun lalu.  

"Kami benar-benar melakukan open recruitment. Kami ingin benar-benar mencari, menggali, mana UMKM yang benar-benar bagus di Kaltim. Jangan hanya bersaing dalam negeri. Kita harus bersaing dengan Vietnam, Malaysia, dan Thailand," ucap Tutuk SH Cahyono.

Menurutnya, kunci kesejahteraan adalah meningkatkan kompetensi dan kapasitas, termasuk dalam persaingan pasar. Ketika pelaku UMKM bisa merebut pasar internasional, pendapatan tentu bakal ikut mengalir deras. “Keuntungan mengalir ke mereka. Jadi mereka bisa sejahtera. Duduk-duduk dengan digital. Inklusi ekonomi dan inklusi keuangan harus dibalut dengan digitalisasi," terangnya.

Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UMKM Kaltim, Yadi Robyan Noor, mengatakan bahwa Pemprov Kaltim terus mendorong para pelaku UMKM untuk mandiri. Pihaknya pun turut mengerahkan dukungan dengan terus mencarikan pasar. Sehingga Kaltim bisa menargetkan 100 pelaku UMKM merealisasikan ekspor yang lahir dari Akademi Ekspor Kaltim hasil kerja sama dengan Bank Indonesia Kaltim.

"Kami, Disperindagkop dan UMKM Kaltim tetap konsisten. Karena program Gubernur Kaltim, 100 UMKM ekspor," ucap Yadi Robyan Noor.

Ditambahkan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Kaltim, Norbaiti Isran Noor, peningkatan daya saing harus terus diupayakan. Terutama dalam pengembangan produk kearifan lokal.

"Dekranasda Provinsi berperan sebagai koordinator Dekranasda di kabupaten dan kota provinsi ini. Kerajinan yang digeluti para pegiat UMKM, seperti sulam tumpar, anyaman, hingga tenun, mempunyai potensi untuk berkembang hingga pasar internasional," terang Norbaiti.

Momentum saat ini pun diingatkan untuk dioptimalkan. Apalagi dalam keadaan ekonomi global yang sedang meningkat. Kenaikan ekonomi global tentu meningkatkan daya beli. Sehingga siapapun bisa memanfaatkan untuk merebut pasar luar negeri. Selama terus tekun memaksimalkan karya-karyanya. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar