Mahakam Ulu

Gerak Cepat Pemkab Mahulu Perbaiki Jalan Kubar – Mahulu dan Prospek Pembangunan 2022

person access_time 2 years ago
Gerak Cepat Pemkab Mahulu Perbaiki Jalan Kubar – Mahulu dan Prospek Pembangunan 2022

Wakil Bupati Mahulu, Yohanes Avun turun langsung membereskan perbaikan jalan poros Kubar - Mahulu. Yohanes Avun untuk kaltimkece.id

Keluhan warga ditanggapi cepat oleh Pemkab Mahulu.

Ditulis Oleh: Nalendro Priambodo
Sabtu, 01 Januari 2022

kaltimekece.id Sebuah unggahan warga di grup percakapan Facebook menyentak sebagian warga Mahakam Ulu yang sedang mempersiapkan perayaan natal 25 Desember tahun 2021. Kabar yang diunggah akun Angkling Darma di grup Kabar Mahulu itu mengabarkan jalan rusak parah di sekitar Sungai Bengah Kecamatan Long Hubung. Beberapa mobil berpenggerak roda ganda terjebak di dalam kubangan yang hampir setinggi betis orang dewasa. 

Kabar kurang mengenakkan itu sampai ke telinga Yohanes Avun. Wakil Bupati Mahakam Ulu itu pun langsung memerintahkan Unit Pelaksana Teknis Alat Berat (UPTD) Alat Berat turun membantu. UPTD Alat Berat merupakan unit teknis di bawah Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Mahulu. Salah satu tugas utamanya adalah membantu pembukaan dan perbaikan jalan dan pekerjaan umum lainnya. 

Dari informasi yang ia dapat, alat berat yang biasa dioperasikan UPTD Alat Berat sedang berada di Kampung Ujoh Bilang. Mantan Sekretaris Daerah Kabupaten Mahulu ini pun langsung berkoordinasi ke berbagai pihak. Salah satunya kepada pengusaha perkebunan kelapa sawit pemilik kapal pendarat tank (LCT) membantu mengangkut alat berat ke Sungai Bengeh. Permintaan itu disanggupi. 

Dari Dermaga Seroja di Kampung Laham, LCT bermuatan empat alat berat di antaranya ekskavator, tendem roller dan motor glider tiba di lokasi dua hari kemudian. Persisnya Senin, 27 Desember 2021. Beberapa hari, para juru mudi langsung bekerja menimbun dan meratakan jalan rusak sepanjang 200 meter tersebut. 

Hampir berbarengan dengan tibanya alat berat, Avun – sapaan karibnya turun langsung meninjau jalan yang rusak. Kondisi jalannya memang rusak. Beberapa mobil berpenggerak roda ganda terjebak dalam kubangan lumpur. Avun yang kali itu mengendarai mobil gardan ganda menyempatkan diri membantu beberapa kendaraan warga yang terjebak lumpur. 

“Kami bahkan sempat membantu pak Gerry (Kepala BPKAD Mahulu) yang mobilnya terjebak lumpur dan semalaman tidur di sana,” tutur Wakil Bupati Mahulu, Yohanes Avun kepada kaltimkece.id Sabtu, 1 Januari 2022 melalui sambungan telepon seluler menceritakan pengalaman tinjauan lapangan Senin, 27 Desember 2021 silam. 

Di sampaikannya, ruas jalan yang rusak itu di bawah kewenangan pemerintah pusat. Namun, karena ruas jalan nasional penghubung Kubar – Mahulu itu sering dilalui pekerjaan perbaikan sementara harus segera dikerjakan agar mobilitas warga tak macet. 

“Kalau menunggu perbaikan tahun depan, kita belum tahu apakah baru dikerjakan awal tahun, pertengahan atau seperti apa. Kita harus bertindak cepat,” ujarnya. 

Selain meminta penimbunan dan meratakan jalan berlumpur itu, Wabup juga mengusulkan pembuatan parit sementara guna memudahkan jalan air agar tak lagi tergenang. Tak hanya itu, Avun juga meminta warga pemilik lahan agar berkenaan membersihkan sebagian tanaman yang masuk ke badan jalan. Usulan itu ditanggapi positif warga. 

“Kayu dan tanam kita minta dibersihkan sedikit supaya dapat cahaya matahari agar jalan cepat kering ketika hujan turun,” usul Avun. .

Dari pantauan unggahan warga di media sosial, jalan yang semula rusak parah kini sudah bisa dilewati. Gerak cepat Pemkab Mahulu ini pun mendapat banyak tanggapan positif dari netizen di Kabupaten berjuluk Urip Kerimaan ini. 

“Sementara sudah bisa dilewati. Memang belum selesai betul. Kita minta UPTD memberi pasir dan batu, membuat parit dan membuka sedikit lahan biar terang dan cepat kering,” lanjut Avun. 

Pekerjaan Rumah Butuh Koordinasi

Avun bercerita, kerusakan di Sungai Bengeh hanya satu di antara sekian pekerjaan rumah yang harus dituntaskan demi melancarkan mobilitas jalur darat penghubung Kubar ke Mahulu. Jalan darat sepanjang 143 kilometer itu memang dikerjakan gotong royong antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten Mahulu. 

Selain jalan di Sungai Bengeh, Avun menilai ada pekerjaan perbaikan lanjutan yang patut diperhatikan. Yakni jembatan di ruas jalan arah Kubar di Simpang Ratah Timber Company di Kecamatan Long Hubung yang hampir putus. 

Untuk itu, Avun meminta perusahaan yang bergerak di bidang perkayuan itu membantu perbaikan semisal menyumbangkan kayu untuk pembangunan jembatan. Upaya ini agar jembatan tidak putus sembari menunggu proyek APBN berjalan. 

“Supaya masyarakat tetap bisa menggunakan jalan darat dengan lancar,” ucap Avun yang hampir selalu menggunakan jalan darat ketika hendak pergi dan keluar Mahulu ini. 

Di Kecamatan Long Hubung, Avun juga memantau ada jalan yang rusak. Jalan itu menghubungkan delapan kampung. Di antaranya, Kampung Datah Bilang, Lutan, Sirau sampai Mamahaq Teboq. Tak hanya jalan, Avun juga melihat Jembatan kayu di Sungai Tasaq yang sudah rusak parah. Jembatan itu menghubungkan Kampung Lutan dan Darah Bilang Ilir. 

Avun mengusulkan jika memungkinkan jembatan Bailley di Kampung Long Melaham digeser ke Sungai Tasaq. Rencana itu pun pernah ia komunikasikan kepada Petinggi Datah Bilang Ilir dan Lutan. Jika memungkinkan Avun menyarankan pemindahan dan pemasangan jembatan menggunakan APBKam. Melibatkan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Mahulu menghitungkan biaya. Menurut penuturan Petinggi Datah Bilang Ilir kepada Avun, tahun 2020 lalu, sebagian material jembatan pernah dibawa ke Long Hubung. 

“Jadi, cocok saja. Lumayan mengganti jembatan yang rusak,” ujarnya. “Bisa saja mereka memanfaatkan dana APBKampung,” sambungnya. 

Progress Jalan Kubar – Mahulu

Pemerintah mengebut pembangunan jalan darat dari Kutai Barat sampai Mahakam Ulu. Duit ratusan miliar digelontorkan demi menuntaskan proyek tersebut. Meski demikian, pembangunannya tak berjalan mulus. Medan yang bergunung dan berbatu hingga cuaca buruk menghambat pengerjaannya.

Kepada kaltimkece.id, Selasa, 14 Desember 2021, Kepala Satuan Kerja Jalan Perbatasan Kaltim, Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Irawan Daya Putera, melaporkan perkembangan pembangunan infrastruktur yang menghubungkan Kecamatan Tering dengan Kecamatan Long Bagun itu. Pada tahun ini, pembangunan jalannya sepanjang 23 kilometer.

Proyek tersebut dibagi dua jenis. Pertama, proyek multiyears contract (MYC) 2020-2022 sepanjang 15 kilometer dengan nilai Rp 95 miliar. Berikutnya proyek single year contract (SYC) 2021 sepanjang 8 kilometer dengan nilai kontrak Rp 39 miliar. Total, pemerintah menyiapkan Rp 134 miliar untuk menuntaskan proyek tersebut.

“Itu semuanya melalui SBSN. Jadi, bukan APBN,” terang Irawan. Sebagaimana diketahui, SBSN adalah Surat Berharga Syariah Negara yang dikeluarkan pemerintah melalui Kementerian Keuangan.

Irawan menjelaskan, progres MYC pada tahun ini telah mencapai 48 persen. Progres itu didapatkan dari alokasi anggaran per tahun. Pada 2020, alokasi anggarannya mencapai Rp 13 miliar. Sedangkan pada 2021, alokasi anggarannya Rp 80 miliar.

“Alokasi tahun ini kelebihan. Itu kenapa realisasinya kecil. Jadi, sisanya dilanjut tahun depan. SBSN masih bisa digunakan tahun depan,” jelasnya.

Adapun proyek MYC meliputi pembangunan jalan sepanjang 15 kilometer dan tiga jembatan permanen di beberapa titik dari Tering sampai Long Bagun. Irawan menyebut, 8 kilometer jalan telah dikerjakan dan dipasangi agregat. Dua jembatan permanen diupayakan rampung tahun ini.

Sedangkan proyek SYC pada 2021, kata Irawan, terdapat sejumlah kendala yang menghambat pengerjaan. Di antaranya cuaca buruk dan kondisi medan. Dia pun yakin, proyek SYC tidak selesai tahun ini. Mengingat, pada 3 Desember 2021, progres pengerjaannya baru 40 persen. Direktorat Jenderal Bina Marga telah memberikan peringatan kepada kontraktor sebanyak tiga kali.

“Tahun depan dilanjutkan. Nanti saya sampaikan perkembangannya,” ucapnya.

Pembangunan jalan dari Tering sampai Long Bagun ini memiliki jarak sekitar 143 kilometer. Selain pemerintah pusat, pemerintah provinsi juga ikut andil membangun fasilitas umum tersebut.

Kepala Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Perumahan Rakyat (PUPR-Pera) Kaltim, Irhamsyah, memberikan penjelasan. Pada tahun ini, Pemprov Kaltim membangun jalan aspal sepanjang 1 kilometer. Masih sedikitnya andil provinsi karena alokasi dana banyak dialihkan untuk membuka jalur jalan tersebut.

“Biaya paling besar adalah membuka jalur karena gunungnya di situ berbatu. Nilai kontraknya mencapai Rp 29,7 miliar,” sebut Irhamsyah. Dana tersebut juga digunakan untuk memasang agregat jalan.

Selain jalan, Pemprov Kaltim juga membangun tiga jembatan bailey, dua berukuran 25 meter dan satu ukuran 27 meter. Ketiga jembatan dipastikan berdiri tahun ini. Letaknya di perbatasan Kubar dengan Mahulu. Alokasi pengadaannya sekitar Rp 6 miliar. Sementara biaya pengiriman dari Balikpapan sebesar Rp 2 miliar.

“Tahun ini, jembatan selesai,” jelas Irhamsyah. Jembatan bailey adalah jembatan rangka baja prafabrikasi yang bersifat portabel.

Pada 2022 nanti, tambahnya, ada dua jembatan bailey yang akan dibangun. Pembangunan jembatan tersebut adalah yang terakhir dikerjakan Pemprov Kaltim. Secara keseluruhan, Pemprov Kaltim membangun 16 jembatan untuk menghubungkan Kubar dengan Mahulu. “Tahun depan, kami fokus jalan tanah saja karena dananya tidak banyak,” tutup Irhamsyah. (*)

Dilengkapi oleh : Muhibar Sobary Ardan

 

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar