Hari Pertama SMMPTN Universitas Mulawarman, Kampus Siapkan Sistem Ujian Anti Contek

Ditulis Oleh: Samuel Gading
Senin, 28 Juni 2021

kaltimkece.id Rangkaian seleksi penerimaan mahasiswa baru di Universitas Mulawarman memasuki tahap akhir. Melalui pendaftaran Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau SMMPTN. Seleksi mandiri menjadi kesempatan akhir menjadi mahasiswa Unmul. Kesiapan kampus mencari bibit unggul tidak main-main.

Senin, 28 Juni 2021, kegiatan dilaksanakan secara daring. Seleksi diadakan setelah jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) ditutup.

Tahun ini, SMMPTN di Unmul menyediakan daya tampung 1.856 kursi. Jalur SMMPTN menjadi solusi bagi calon mahasiswa baru yang belum lolos jalur SNMPTN dan SBMPTN. Terutama peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) SBMPTN 2021 yang tidak bisa mengikuti ujian karena terkonfirmasi positif Covid-19.

Ada 46 orang yang terkonfirmasi positif berdasarkan hasil uji klinis saat hendak mengikuti UTBK. Dalam tes mandiri ini, seluruhnya diperbolehkan mengikuti ujian tanpa dipungut biaya pendaftaran.

"Tinggal tunjukan hasil tes dan kartu peserta UTBK," ucap Wakil Rektor Bidang Akademik Unmul, Prof Mustofa Agung Sardjono.

Prof Mustofa mengatakan bahwa Unmul menjadi kampus pertama di Indonesia yang menginisiasi hal tersebut. Alasannya sederhana. Pandemi tidak boleh menjadi halangan masyarakat Kaltim berkuliah di Unmul.

"Karena kalau di nasional (terkonfirmasi positif Covid-19), pasti gugur. Maka kami menyadari situasi saat ini dan mencoba membuka ruang" sambungnya.

Kebijakan serupa berlaku bagi peserta yang terdaftar di Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) 2021 yang diterbitkan lembaga berwenang.

Sistem Anti-Contek

Dalam SMMPTN Unmul, tes dijadwalkan Senin ini hingga 2 Juli mendatang. Terbagi menjadi 14 sesi dengan detail enam sesi program studi keilmuan sains-teknologi (saintek) dan delapan sesi untuk program studi keilmuan sosial-humaniora (soshum).

Sesi ujian saintek dijadwalkan hingga Rabu, 30 Juni. Sementara ujian soshum digelar 2—5 Juli 2021. Ujian berlangsung selama dua jam sejak pukul 9.30-11.30 Wita dengan dua sesi ujian setiap hari.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Mulawarman, Hamdani, mengatakan, dalam satu sesi peserta dibatasi 500 orang. Kebijakan tersebut diambil mengingat pada perhelatan SMMPTN tahun lalu server situs ujian sempat down karena kelebihan kuota.

Kala itu jumlah peserta sekitar 2000 orang dalam satu sesi. Alhasil, ujian sempat diulang beberapa kali. "Jadi sekarang kita bagi-bagi sesinya biar lebih aman," ucapnya.

Dengan 500 peserta per sesi, pelayanan server sudah optimal. Tidak mengganggu traffic atau kuota kunjungan website.

Kampus juga menggunakan program Safe Exam Browser dalam pelaksanaan tes. Berfungsi menghalangi peserta membuka website atau aplikasi asing. Sederhananya, peserta tidak bisa menyontek lewat satu perangkat saat ujian.

Di sisi lain, peserta diwajibkan menyalakan kamera. Pengawas tes akan memantau dan memverifikasi identitas peserta melalui daftar peserta. Hal ini juga dilakukan untuk menghindari joki ujian.

"Jadi kalau menyontek pasti harus menggunakan perangkat lain. Hal ini tentu sulit karena kamera selalu dinyalakan dan merekam peserta. Apalagi kalau dijokikan, pasti ketahuan, " bebernya.

Dengan model tes daring, Prof Mustofa mengimbau peserta menyiapkan kuota dan jaringan internet stabil. Seluruh peserta juga harus memberikan yang terbaik. Kampus mencari lulusan tes paling unggul.

Apalagi dengan keseluruhan pendaftar 6.380 orang, ketersediaan kuota hanya1.856 orang. Prof Peserta mutlak harus berkompetisi untuk diterima di Unmul. "Semoga berhasil, give your best," pesan Prof Mustofa kepada para peserta SMMPTN. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang