Ragam

Antara Orderan dan Konten, Tantangan Builder Motor Masa Kini

person access_time 5 years ago
Antara Orderan dan Konten, Tantangan Builder Motor Masa Kini

Parjo Garage Challenge: Tour Samarinda di beranda kaltimkece.id. (Fachrizal Muliawan/kaltimkece.id)

Sebagaimana diterapkan banyak industri, konten promosi di dunia turut berperan dalam kelangsungan bisnis custom motor.

Ditulis Oleh: Fachrizal Muliawan
Jum'at, 30 Agustus 2019

kaltimkece.id Suara bak gelegar guntur membuat ramai Jalan Muso Salim, Jumat sore, 30 Agustus 2019. Gemuruh bukan datang guntur. Melainkan deru ratusan mesin sepeda motor berbagai merek. Mulai sepeda motor berkapasitas mesin besar seperti Harley Davidson hingga sepeda motor berkapasitas mesin di bawah 250cc pabrikan Jepang.

Tak membedakan besar mesin, motor custom berbagai aliran ambil bagian dalam konvoi atau biasa disebut rolling thunder oleh para penggiatnya. Kedatangan mereka menjadi tanda dimulainya perhelatan Parjo Garage Challenge: Tour Samarinda.

Parjo Garage Challenge adalah event pencarian bibit pembangun motor custom alias builder di enam kota. Dihelat oleh Parjo, akronim dari Pasar Jongkok Otomotif, penggiat event otomotif nasional.

Tak hanya mencari bibit-bibit builder baru, ajang ini turut diwarnai gelaran talk show. Pembicaranya adalah Andi Akbar atau akrab disapa Atenx Katros. Builder dari Katros Garage ini naik daun setelah dipercaya menangani motor Presiden Joko Widodo. Sementara dari builder lokal ada Denny Dinata pemilik De'ATH Pistons Garage.

Garis besar talk show berkutat bahasan dunia motor custom dan perkembangannya. Menurut Atenx, perkembangan motor custom Indonesia masih cukup panjang. Sejak 2009 membangun Katros, dia menilai perkembangan modifikasi masih positif. Meski begitu, jurnalis otomotif yang banting setir ke dunia modifikasi itu mengingatkan untuk jangan terlena dengan hasil karya. Urusan modifikasi juga mesti mengikuti era digital.

"Bengkel modifikasi mesti memikirkan bagaimana hasil karyanya dilihat orang sebagai bentuk promosi," ujarnya.

Bila pada era 90-an bengkel modifikasi hanya perlu eksis di kontes modifikasi, sekarang mesti melakukan pemasaran lewat media sosial. "Ya berupa konten-konten yang berhubungan dengan hasil modifikasi mereka tentunya," sebut Atenx.

Dia melihat, permasalahan para builder adalah fokus yang terpecah. Menangani pembangunan motor modifikasi dan mengurusi konten memang menuntun level multitasking tinggi. Maka dari itu, dia melihat bengkel-bengkel yang mulai berkembang mesti membuat divisi digital sendiri.

Berpromosi di media sosial memang bukan hanya untuk industri kecil. Sekelas pabrikan sepeda motor saja berpromosi di berbagai platform dunia maya. "Media massa, terutama cetak dengan biaya promosi cukup mahal, mulai dikurangi porsinya," jelasnya.

Hal itu diamini Denny. Bengkelnya pada masa awal masih konsisten mengunggah proses dan hasil modifikasi setiap hari. "Tapi saat orderan sudah makin banyak, urusan konten tak bisa ditangani," ujarnya.

Bahkan, lanjut dia, beberapa motor hasil modifikasi bengkelnya tak sempat diabadikan. Baik dalam foto dan video. "Sudah keburu diambil yang punya," ujarnya.

Denny mengakui ketika akun Instagram bengkelnya makin ramai pengikut, tambah banyak orderan masuk bengkelnya. "Bahkan dengan the power of caption, ada saja beberapa calon konsumen mengira bengkel saya ada di Jakarta," ujarnya.

Samarinda adalah kota ke empat yang disambangi dari enam kota dalam event tersebut. Keenam kota itu adalah Bogor, Surabaya, Bekasi, Manado, Padang, dan Samarinda.

Di tiap kota kelak dipilih builder terbaik. Ditetapkan berdasar penilaian juri nasional dan lokal. "Juri nasional kami serahkan ke Andi Akbar alias Atenx Katros, pemilik bengkel Katros Garage," ujarnya. Untuk di Samarinda, juri lokal dipercayakan kepada Denny Dinata dari De'ATH Pistons Garage.

Tiap kota dipilih satu motor terbaik. Nah, dalam proses pembuatan nanti, akan dimentori juri lokal dari masing-masing kota. "Enam builder dan konsep motor terbaik yang terpilih nantinya beradu di tingkat nasional sampai terpilih dua motor terbaik," terangnya. Dua builder yang motor buatannya dipilih akan dihadirkan di Parjo Award. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar